L.Y.I.H - Chapter 2

1.3K 241 51
                                    

Chaesoo💜

Setelah sekian lama
Maafkan keterlambatanku🙏
Dan untuk saat ini, L.Y.I.H slow update dulu ya..

Happy Reading

Matahari pagi sudah bersinar dengan terangnya, padahal waktu baru menunjukkan pukul 6 pagi. Jisoo menggeliat di atas tempat tidurnya. Beberapa kali ia mengerjapkan matanya sebelum akhirnya bangkit menjadi duduk. Ia memegangi kepalanya yang terasa berdenyut. Keningnya berkerut menahan sakit.

“Euunggg..” Erangnya sembari menggigit bibir bawahnya.

Tangan yang sebelumnya memegangi kepala, berpindah menjadi memegang hidung saat Jisoo merasa ada sesuatu yang mengalir dari sana. Cairan kental pekat berwarna merah.

Darah.

“Ada apa denganku?” Gumamnya.

“Sepertinya akhir-akhir ini aku bekerja sangat keras hingga tidak memikirkan kesehatan.” Ujarnya pada diri sendiri.

Ia segera membersihkan darah di sekitar hidungnya menggunakan tangan dan segera bergegas menuju kamar mandi untuk bersiap-siap bekerja.

Jisoo keluar dari kamarnya saat telah siap untuk berangkat. Kepalanya masih terasa berdenyut walaupun tidak separah saat bangun tidur tadi. Ia menemukan Rosé yang sepertinya juga akan berangkat kerja. Mereka sempat beradu pandang. Rosé juga sempat melihat wajah pucat Jisoo, namun mengabaikannya seolah tidak peduli. Rosé segera keluar dari apartemen mereka tanpa mengucapkan sepatah katapun. Jisoo menghela nafas sebentar sebelum akhirnya ikut keluar dari apartemen.

Hari ini, Jisoo berencana pergi ke kantor menggunakan bus. Ia tidak mau mengambil resiko jika harus membawa mobil sendiri dengan keadaan kepalanya yang sedang tidak baik.

Setelah menempuh waktu selama satu jam, Jisoo sudah sampai di RJ Corp. Ia segera menuju ke meja kerjanya dan bekerja seperti biasa.

Beberapa jam kemudian, waktu sudah menunjukkan jam makan siang. Namun Jisoo sepertinya tidak ingin beranjak dari tempatnya dan ia terus menyelesaikan pekerjaannya. Jennie yang memang sudah merasakan kelaparan, keluar dari ruangannya dan berencana mengajak Jisoo makan siang bersama.

“Eonnie, ayo makan siang bersama!” Ajaknya. Jisoo mendongak dan memaksakan senyumnya.

“Aku tidak lapar, Jennie-ah. Kau makan sendiri saja, ya?” Tolaknya. Jennie mendesis pelan.

“Kau tidak pandai berbohong, Eonnie.”

“Ne?!”

“Wajahmu itu mengatakan bahwa kau pasti belum memakan apapun. Dan kau bilang tidak lapar?”

Ada nada tidak percaya dalam ucapan Jennie.

“Tapi aku-”

“Eonnie kau tidak lupa kan jika aku adalah atasanmu? Kau mau membantahku?” Jisoo menatap Jennie dengan pandangan tajam dan kesal.

“Kau selalu menggunakan alasan itu jika memaksaku. Menyebalkan!” Gerutu Jisoo yang di sambut cengiran khas Jennie.

Jisoo segera beranjak dari duduknya dan berjalan menyusul Jennie yang telah lebih dulu berjalan.





____

“Eonnie apa kau baik-baik saja?” Tanya Jennie sesaat setelah pesanan makan siang mereka di antar.

“Kenapa?” Tanya Jisoo balik sembari tersenyum.

“Wajahmu pucat sekali, eonnie. Kau sakit?”

Love You is Hurting ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang