L.Y.I.H Chapter 12

1.3K 208 74
                                    

Chaesoo💜

Happy Reading

Jisoo memasukki ruangan Jennie dan menemukan Jennie yang tampak sedang sibuk dengan kertas-kertas di atas meja. Ia meletakkan sebuah map di atas meja Jennie.

“Ada yang harus kau tandatangani, Jennie-ah.” Ujarnya.

“Akan kutandatangani nanti.” Sahut Jennie cuek tanpa melihat ke arah Jisoo. Jisoo menghela nafas panjang.

“Jangan lupa pukul 2 nanti ada rapat.”

“Aku tau.”

“Kau masih marah?” Tanya Jisoo yang membuat gerakan tangan Jennie terhenti. Namun itu hanya sesaat, karena setelahnya Jennie tampak kembali sibuk.

“Jika tidak ada kepentingan lagi kau bisa keluar.” Ucap Jennie lagi-lagi tanpa melihat Jisoo.

Jisoo tidak dapat menutupi rasa kecewanya saat melihat sikap ketus Jennie padanya. Akhirnya yeoja mungil itupun segera berbalik dan meninggalkan ruangan Jennie. Jennie menolehkan kepalanya saat mendengar pintu ruangannya sudah tertutup. Ia memperhatikan pintu itu dengan intens seolah itu adalah seseorang yang sangat ingin dilihatnya.

___

“Sedang apa disini?” Tanya Jisoo saat melihat sosok Rosé di lingkungan kantornya.

“Menjemputmu pulang.” Jawab Rosé sembari tersenyum.

“Aku bisa pulang sendiri.” Sahut Jisoo.

“Kau mau menghindariku lagi?” Tanya Rosé sembari memicingkan matanya, menatap penuh curiga. Jiaoo tersenyum kecil.

Aniya. Aku hanya tidak mau merepotkan orang lain.” Jawab Jisoo.

“Apa aku termasuk orang lain untukmu? Kukira aku orang terpenting dalam hidupmu.”

“Rosé-ah..”

“Arraseo, aku hanya bercanda. Ayo pulang.”

Rosé tersenyum dan menarik pelan tangan Jisoo untuk masuk ke dalam mobilnya. Jisoo ikut tersenyum dan tidak menolak genggaman tangan Rosé. Tepat saat keduanya telah memasukki mobil, terlihat Jennie yang tampak menatap mereka dengan tajam. Jisoo hendak turun dari mobil, namun dengan cepat Rosé menahannya.

“Mau kemana?” Tanya Rosé.

“Aku harus bicara dengan Jennie.” Jawab Jisoo.

“Bicara apa? Sepertinya suasana hati wanita itu sedang tidak baik. Terlihat sekali dari tatapan matanya.” Ucap Rosé sembari menatap Jennie.

“Jennie sedang marah padaku. Karena itu aku harus bicara padanya. Kau pulang sendiri saja.” Jisoo kembali hendak turun namun Rosé lagi-lagi menahannya.

“Biarkan saja jika dia marah padamu. Ini sudah malam dan kau harus pulang.”

“Tapi-”

Rosé menangkup wajah Jisoo menggunakan kedua tangannya dan mengecup singkat bibir Jisoo.

“Bisakah kau mendengarkan kata-kataku?” Tanya Rosé lembut.

Jisoo tampak terpaku dengan perbuatan Rosé yang tiba-tiba. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali sembari menatap Rosé. Sesaat kemudian Jisoo mengangguk pelan. Rosé tersenyum dan menatap Jennie yang tampak mengepalkan kedua tangannya. Rosé yakin, Jennie melihat dengan jelas apa yang baru saja dilakukannya pada Jisoo. Rosé segera menjalankan mobilnya dan meninggalkan RJ Group.

____

“Besok pagi aku akan mengantarkanmu ke kantor. Dan pulangnya aku akan kembali menjemputmu.” Ucap Rosé sesaat setelah mobilnya terparkir sempurna di halaman depan rumah keluarga Kim.

Love You is Hurting ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang