L.Y.I.H - Chapter 6

1.3K 231 54
                                    

Chaesoo💜

Happy Reading

“Apa Anda keluarganya?” Tanya Dokter Lee pada Lisa.

“Ne, dokter. Saya adiknya. Apa terjadi sesuatu pada eonnie-ku?” Lisa terlihat sangat khawatir.

“Kita bicara di ruangan saya saja.” Ajak Dokter Lee dan tanpa menunggu persetujuan Lisa, ia segera berjalan menuju ruangannya. Dengan perasaan khawatir, Lisa mengikuti Dokter itu.

“Silahkan duduk.” Ujar Dokter Lee setelah mereka sampai di ruangannya.

“Eonnie baik-baik saja kan, dokter?” Dokter Lee menghela nafas pelan.

“Apa Jisoo-ssi tidak memberitau keluarganya jika terjadi sesuatu padanya?”

“Ne?! Terjadi….sesuatu?”

“Benar. Terjadi penggumpalan darah pada otak Jisoo-ssi.”

“Mwo? Penggumpalan darah? Ba–bagaimana mungkin?”

Lisa tidak dapat menutupi keterkejutannya atas berita yang disampaikan oleh Dokter Lee.

“Maafkan saya, Lisa-ssi. Tetapi penggumpalan darah itu semakin hari akan semakin berbahaya untuk Jisoo-ssi, jika dia tidak segera melakukan operasi. Dan setelah saya pelajari lebih lanjut tentang penyakit ini, ternyata Jisoo-ssi bisa mengalami kelumpuhan pada tubuhnya. Tubuhnya akan mati rasa.”

M–mwo?! Lumpuh?”

“Ne, Lisa-ssi. Saya harap Anda dapat membujuknya, karena Jisoo-ssi bersikeras untuk tidak melakukan operasi.”

“Kenapa? Kenapa eonnie tidak mau melakukannya?” Tanya Lisa dengan mata berkaca-kaca.

“Sepertinya Jisoo-ssi takut akan kedua kemungkinan yang mungkin terjadi jika melakukan operasi.”

“Apa dua kemungkinan itu, dokter?”

“Lupa ingatan total atau….”

“Atau apa?”

“Atau harus kehilangan nyawanya….”

Lisa segera menyandarkan dirinya pada sandaran kursi saat mendengar dua kalimat terakhir yang dikatakan Dokter Lee. Ia tidak percaya Jisoo menyembunyikan semua ini sendirian. Tidak bisa dibayangkan bagaimana menderitanya Jisoo karena menanggung musibah ini seorang diri.

____

Lisa menggenggam erat tangan Jisoo yang tergeletak tak berdaya di atas ranjang rumah sakit. Hari sudah malam namun Jisoo belum juga sadar dari pingsannya. Airmata Lisa menetes dengan sendirinya saat melihat keadaan Jisoo yang begitu rapuh.

“Bagaimana mungkin kau menanggungnya sendirian, eonnie? Inikah sebabnya kau membicarakan kematian saat itu padaku?” Gumam Lisa.

Ia tidak tau harus bertindak seperti apa saat Jisoo sadar nanti. Haruskah ia menanyakan pada Jisoo mengenai penyakitnya? Ataukah ia harus berpura-pura tidak tau?

“Eonnie eotteokhe? Katakan padaku apa yang harus aku lakukan, eonnie?” Lisa terisak kecil hingga akhirnya tertidur di samping Jisoo.

___

Lisa terbangun dari tidurnya saat merasa tangan yang digenggamnya bergerak pelan. Perlahan-lahan ia melihat Jisoo membuka matanya. Lisa akhirnya bernafas lega saat melihat Jisoo benar-benar sadar.

“Eonnie…” Panggilnya.

Jisoo sedikit mengerang dan menekan pelipisnya saat merasakan sakit di kepalanya.

Love You is Hurting ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang