L.Y.I.H - Chapter 8

1.2K 229 38
                                    

Chaesoo💜

Happy Reading

Jennie tersenyum senang sembari menatap satu kantung makanan yang ada di tangan kirinya. Ia berjalan tenang sembari menikmati keindahan kota Seoul. Jarang sekali untuk seorang Kim Jennie berpergian tidak menggunakan mobil. Namun entah mengapa malam ini ia ingin sekali menikmati malam di Seoul dengan berjalan kaki.

“Apartementnya sudah dekat.” Ujarnya masih dengan tersenyum senang.

Jennie mempercepat langkahnya saat menyadari bahwa apartement di mana Jisoo berada sudah terlihat di depan mata. Ketika Jennie memasuki lobby apartement, orang-orang yang bekerja di sana membungkuk hormat padanya. Jennie membalas perlakuan itu dengan tersenyum lebar, membuat mereka menatap Jennie dengan takjub. Pasalnya, jarang-jarang sekali mereka dapat melihat bos mereka tersenyum lebar seperti itu.

Jennie segera menekan bel apartement Jisoo ketika ia sampai di depan pintu. Tidak perlu lama menunggu, pintu terbuka dan memperlihatkan Jisoo dengan penampilan sederhananya.

“Aku membawakan makan malam untuk kita, eonnie!” Ujar Jennie yang segera memasukki apartement.

Ia menuju dapur dan meletakkan kantung bawaannya di sana. Jisoo mengikuti Jennie dan memperhatikan wajahnya.

“Ya!” Panggil Jisoo.

Mwo?!” Sahut Jennie.

“Ada apa dengan wajahmu?” Tanya Jisoo.

“Wajahku?” Jennie meraba-raba wajahnya dan tiba-tiba meringis kecil.

Gwenchana..” Ujarnya dan kembali menyibukkan diri mengeluarkan makanan yang di belinya.

“Jangan bohong!”

Jisoo memegang wajah Jennie dan memutarnya ke kanan dan ke kiri.

“Aish eonnie!”

“Kau berkelahi, huh?”

“Tidak.”

“Dengan siapa kau berkelahi?” Tanya Jisoo sembari menatapnya tajam. Jennie membalas tatapan Jisoo.

“Aku baik-baik saja, eonnie. Tidak usah di bahas, ya?”

“Rosé?”

Jennie terdiam saat nama itu keluar dari mulut Jisoo. Ia mengalihkan pandangannya dari Jisoo dan menghela nafas berkali-kali.

“Benar? Kalian berkelahi?”

Jennie masih tidak menjawab pertanyaan Jisoo dan memilih diam.

“Kau bilang tidak akan pernah membohongiku, Jennie-ah..” Ucap Jisoo yang membuat Jennie menatapnya.

“Benar. Aku berkelahi dengan Roséanne.” Kata Jennie pelan sembari menundukkan kepalanya.

“Apa kalian tidak sadar jika kalian sudah dewasa, huh?!” Tanya Jisoo kesal.

“Aku tidak akan melakukannya jika dia tidak memulai duluan, eonnie!” Jennie membela diri.

“Dia yang memukulmu duluan? Kenapa?”

“Dia menanyakan keberadaanmu. Dan aku tidak memberitahunya. Lalu dia marah dan memukulku.” Jelas Jennie.

Jisoo menghela nafas mendengar penjelasan Jennie. Ia merasa bersalah sudah melibatkan Jennie ke permasalahannya.

“Tunggu aku di ruang tengah. Aku akan mengambilkan obat untuk lukamu.” Ujar Jisoo dan segera berlalu dari hadapan Jennie.

Jennie memperhatikan punggung Jisoo yang menghilang di balik pintu kamar. Ia menyadari raut wajah Jisoo yang kembali murung. Jennie menghembuskan nafas dan berjalan ke ruang tengah.

Love You is Hurting ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang