L.Y.I.H Chapter 14

1.3K 206 45
                                    

Chaesoo💜

Happy Reading

Airmata Jisoo terus mengalir walaupun sekarang ia tengah berbaring di ranjang rumah sakit. Tn. Kim terpaksa meminta obat penenang kepada dokter agar Jisoo tidak histeris lagi. Dan untunglah, sekarang Jisoo bisa lebih tenang walaupun airmatanya tidak mau berhenti mengalir. Gadis itu masih terlalu sulit untuk percaya bahwa ia sekarang sudah tidak bisa berjalan. Masih sangat mengharapkan keajaiban yang mungkin akan diberikan Tuhan padanya.

“Sampai kapan kau akan menangis, sayang? Apa kau tidak lelah, huh?” Ny. Kim tampak menyeka airmata yang mengalir dari kedua sudut mata Jisoo.

“Eommoni..” Panggil Jisoo.

“Iya, sayang? Ada apa? Kau butuh apa? Eomma akan mengambilkannya.” Sahut Ny. Kim sembari menatap Jisoo lembut.

“Bisa tinggalkan aku berdua saja dengan Lisa?” Pinta Jisoo.

Ny. Kim menatap Lisa sebentar yang berdiri tak jauh darinya. Sedangkan Lisa menatap Jisoo dengan bingung.

“Tetapi kenapa?” Tanya Ny. Kim.

“Tidak ada apa-apa, eommoni. Aku hanya ingin berbicara sebentar dengannya.” Jawab Jisoo.

“Jangan sampai kau menyembunyikan apapun lagi pada kami, Jisoo-ya.” Kata Tn. Kim mengingatkan.

“Tidak, abeoji.” Kilah Jisoo.

Arraseo. Kami akan keluar dulu.” Kata Ny. Kim dan segera keluar dari ruang rawat Jisoo bersama Tn. Kim.

“Ada apa, eonnie?” Tanya Lisa setelah Tn. dan Ny. Kim keluar.

“Tolong aku lakukan sesuatu, Lisa-ya.”

“Apa? Eonnie mau aku melakukan apa?”

“Rosé pasti akan mencariku. Dan jika itu benar-benar terjadi, katakan padanya bahwa aku pergi.”

“Eonnie…”

“Pergi bersama Jennie.” Lanjut Jisoo. Lisa terdiam dan tampak mengerutkan keningnya.

“Katakan padanya bahwa aku memilih untuk bersama Jennie dan tidak akan pernah kembali padanya.” Ujar Jisoo dengan airmata yang kembali mengalir.

“Rosé akan membencimu jika seperti itu, eonnie.” Kata Lisa.

“Biarkan saja dia membenciku. Dengan begitu ia akan mudah melupakanku dan mencari wanita lain.”

“Biarkan aku memberitahunya mengenai keadaanmu, eonnie. Aku yakin Rosé tidak akan meninggalkanmu. Dia sangat mencintaimu.” Bujuk Lisa.

Jisoo menggeleng pelan masih dengan menangis.

“Jangan pernah memberitahunya tentang keadaanku. Biarkan dia membenciku. Biarkan, Lisa.” Pinta Jisoo dengan nada memohon. Lisa menghela nafas berkali-kali dan tampak berpikir sejenak.

“Baiklah, aku akan melakukannya jika kau menginginkan itu. Kuharap eonnie tidak akan menyesal dengan apa yang terjadi nanti.” Kata Lisa dan segera keluar dari ruang rawat Jisoo.

Airmata Jisoo kembali deras mengalir. Jauh di dalam lubuk hatinya, ia tidak mau Rosé membencinya. Tetapi ia harus melakukannya. Ia tidak mau Rosé kecewa dengan keadaannya sekarang.

Jisoo segera menyeka airmatanya saat mendengar pintu kamarnya terbuka. Ia sedikit terkejut saat melihat sosok Jennie memasukki ruangannya dengan wajah muram.

“Jennie-ah..” Gumam Jisoo.

Jennie berjalan perlahan menghampiri Jisoo dan berdiri di samping tempat tidurnya.

Love You is Hurting ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang