Bagian 4 : In Memoria Caffe

18 3 0
                                    

In memoria caffe adalah caffe untuk orang-orang yang masih terjebak dengan kenangan masa lalu mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


In memoria caffe adalah caffe untuk orang-orang yang masih terjebak dengan kenangan masa lalu mereka. Caffe ini sangat cocok untuk mereka karena memang suasananya yang begitu adem dengan nuansa klasik membuat siapa yang masuk seakan terhipnotis untuk mengingat kenangan mereka yang tidak bisa mereka lupakan. Kebanyakan yang datang sendiri-sendiri sangat jarang yang datang adalah seorang pasangan. Jikapun memang ada yang datang berpasangan tujuan mereka hampir 90% untuk membuat kenangan yang indah di caffe ini agar bisa di ingat kelak nantinya.

Caffe ini memiliki 2 lantai, lantai 1 di gunakan untuk orang-orang yang membawa pasangannya atau bisa saja untuk orang yang ingin mengenang masa lalu mereka sedangkan di lantai 2 itu khusus untuk orang-orang yang bener-bener sedih atau galau. Mereka yang galau nya sudah kelewatan akan mendatangi para pelayan untuk di antarkan ke lantai 2 dan minta di bukakan sala satu ruangan di sana yang berbentuk sangkar burung tersebut. Lantai 2 ini sangat khusus karena memang setiap ruangannya memiliki dinding yang bisa di buka menggunakan kunci untuk memasukkan sebuah kertas yang sudah di tulis oleh pengunjung, mereka akan menyimpan setiap tulisan mereka di sana. Setiap dinding memiliki 4 kotak yang bisa di buka untuk menyimpan setiap tulisan para pengunjung.

Caffe ini juga sudah menjadi langganan bagi Jevais Arum Purnama, dia bukan orang-orang yang termasuk golongan orang-orang galau atau orang-orang yang memiliki pasangan melainkan dia ke sini ya karena dia suka caffe ini di tambah lagi ada salah satu pelayan caffe ini yang membuatnya tertarik karena dia sangat berbeda dari cewek-cewek yang lain.

"Haii...." sapa Ais dengan senyum jahilnya kepada seorang cewek.

Sedangkan cewek itu hanya bisa memutar malas bola matanya saat melihat sosok cowok yang tidak asing lagi memang karena sudah 2 minggu ini cowok itu bisa di bilang adalah pelanggan di caffe ini. Dia hanya diam saja meninggalkan cowok itu tanpa ingin membalas sapaannya.

"Lo mau kemana?" tanya Ais sambil menahan tangan cewek itu.

"Setau gue lo punya mata jadi lo bisa ngeliat gua mau kemana" ucap cewek itu sinis.

"Gue ini pelanggan di sini, seharusnya lo ngehargai seorang pelanggan. Kata pepatah pelanggan adalah seorang raja jadi gue ini seorang raja yang harus lo layani"

"Apa perlu gue ingetin sama lo, di sini pelayan banyak bukan gue doang jadi lo bisa minta di layani sama yang lain tuh sana sama si Mawar" ucapnya lalu pergi meninggalkan Ais yang tengah melihat kearah seseorang yang bernama Mawar.

Mawar atau nama aslinya Zeyin, dia itu cowok satu-satu nya yang menjadi pelayan di sini. Ya kalian bisa tahu lah ya bagaimana si Mawar ini gak perlu di jelaskan secara rinci. Ais yang melihatnya seketika merinding membayangkan bagaimana agresifnya si Mawar tersebut.

Ais kembali memesan minuman dan juga makanan kepada pelayan yang lain dan dia mulai mencari tempat duduk. Di bawah ini tempat duduk sudah ramai, Ais mendongakkan kepalanya keatas melihat kearah lantai 2 yang tidak begitu ramai. Ais ingin duduk di sana karena memang dia belum pernah duduk di lantai 2 tersebut.

Dream Catcher {On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang