Bagian 12 : Ruang kosong

12 3 0
                                    

Ada sebuah ruang kosong yang membuat Rigel tertarik untuk masuk kedalamnya.

Ruangan itu ada di lantai 2 tempat mereka saat ini tengah ber-istirahat, Rigel sengaja memisahkan dirinya dari yang lain karena dia ingin melihat-lihat isi dalam ruko ini. Kini dia sudah masuk kedalam sebuah ruangan kosong yang sebenarnya sudah di cat, hanya ruangan ini saja yang sudah di cat di ruko ini dengan warna abu-abu gelap dan hitam. Aneh memang karena Rigel merasa ruangan ini baru di cat di lihat dari lantainya yang masih ada bekas tumpahan cat.

Ruangan ini terlihat gelap dan suram (?) mungkin karena warna cat yang di gunakan, ada sesuatu yang menarik perhatian Rigel saat ini yaitu dua kotak kardus yang di letakkan di atas meja. Rigel berjalan mendekat kearah kotak kardus tersebut yang ternyata tidak di tutup membuat Rigel bisa melihat isinya.

Di kotak kardus pertama yang dia lihat di sana hanyalah tumpukan buku-buku novel, lalu kertas-kertas putih yang di hiasi oleh ribuan kata yang di ketik membuat Rigel yakin jika pemilik kotak kardus ini adalah seorang penulis. Di lihat dari rentetan kalimat yang ada di kertas putih ini.

Lalu dia mengarahkan fokus-nya ke kotak yang berada di sebelahnya, kotak itu tertutup hanya saja memang tidak di tutup dengan lakban ataupun tali membuat siapa saja bisa membukanya dengan mudah.

Sebenarnya Rigel tidak ingin lancang melihatnya, namun isi dalam kotak tersebut membuatnya penasaran dan membuka kotak itu. Yang pertama dia lihat adalah sebuah benda yang biasa di gantung di kamar, atau di jendela-jendela. Katanya benda ini bisa menghalang mimpi buruk yang hendak datang ke mimpi kita.

Namun, yang membuat Rigel mengerutkan keningnya yaitu bentuk dari Dream catcher tersebut. Biasanya Dream catcher memiliki jaring-jaring di tengahnya yang berfungsi sebagai penangkal mimpi buruk, tetapi Dream catcher yang dia lihat saat ini jaring-jaringnya justru rusak seperti habis di bakar(?).

Entahlah, Rigel heran dengan orang pemilik Dream catcher ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Entahlah, Rigel heran dengan orang pemilik Dream catcher ini.

Saat dia hendak meletakkan kembali benda itu tak sengaja matanya melihat sebuah lukisan, lukisan yang di ukir menggunakan pensil itu adalah lukisan seorang pria yang berhasil membuat Rigel terdiam.

Kemudian dia mengambil lukisan tersebut dan memperhatikannya, pada bagian bawah lukisan ada tulisan “L” entah apa hubungannya.

“Agie

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Agie.... lo ngapain di situ?”

Suara dari Nichol berhasil membuyarkan lamunan-nya Rigel, dengan cepat Rigel meletakkan benda-benda tersebut dan menoleh kearah Nichol.

“Oh... gak ada gue liat-liat aja kok”

“Ruangan ini udah cat, aneh kok Cuma ruangan ini doang ya yang di cat?” tanya Nichol bingung saat melihat ruang kosong tersebut.

“Entah lah, gue juga bingung mangkanya gue ke sini ternyata ini cuma ruang kosong doang”

“Emm.... ya udahh yok keluar, yang lain udah nungguin, si Ais sama Aan udah beli makanan sama minuman”

“Wahh.... beneran, hahaha tumben baik banget si Aan”

“Sampe kapan pun si Aan gak akan sebaik itu, jelas semuanya itu pakek uang-nya Jevais”

“Hahaha... ya udah yok keluar”

Kemudian mereka keluar dari ruangan kosong tersebut dan menghampiri yang lain.

Kemudian mereka keluar dari ruangan kosong tersebut dan menghampiri yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

“Lo kemana aja si caplang, udah lapar ni nungguin lo doang” rutuk Antariksa.

Sedangkan Aleta dan Della hanya diam saja tak menghiraukan, mereka saat ini sudah menyantap makanan yang mereka inginkan untuk di beli oleh Antariksa dan Jevais.

Setelah makan mereka tak bisa seenaknya santai begitu saja karena memang masih ada tugas terakhir yang harus di kerjakan oleh mereka bareng-bareng yaitu menge-cat ruko ini. Barulah mereka akan di izinkan pulang oleh pak Teguh jika tugas mereka sudah selesai.

 Barulah mereka akan di izinkan pulang oleh pak Teguh jika tugas mereka sudah selesai

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

See you the next guys

(Don't forget to Vote and Comment)

Ada yang bisa nebak siapakah pemilik dari ruko dan ruang kosong tersebut ?
.
.
.
.
.

Stay healthy guys.

Dream Catcher {On Going }Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang