Hai...
Lama tidak berbicara, apa kau merindukan ku? Apa kau mengkhawatirkan ku?, aku dalam fase tidak bisa di katakan baik-baik saja dan tidak bisa juga di katakan tidak baik-baik saja. Hari ini.... apa kau mau mendengar cerita ku? Cerita tentang hari-hari ku? Kau mau? Baik lah ayok kita mulai.
Hari ini aku pindah ke sebuah tempat yang bisa di bilang jauh dari keramaian, iya aku pindah lagi untuk ke-sekian kalinya hanya karena satu alasan yaitu “RAMAI”. Seperti yang ku katakan, keramaian sudah masuk kedalam daftar yang aku benci saat ini di saat dulu aku sangat menyukainya bahkan menginginkannya.
Setiap kali mentari pagi menyapa ku, hal yang pertama aku ucapkan dalam hati yaitu “Bagaimana kabar mu di sana?” hahaha konyol bukan, menanyakan pertanyaan sama yang jelas aku juga mengetahui jawabannya. ‘KAU BAIK-BAIK SAJA.’
Jelas kau akan baik-baik saja di jaga oleh mereka yang suci. Helaan napas akan keluar secara bersamaan dengan jawaban yang akan ku sebut untuk sebuah pertanyaan konyol yang selalu keluar.
Secangkir teh hangat dan juga kertas yang selalu menemani ku setiap paginya. Aku akan menulis seperti biasanya dan seperti saat ini, sangat berat memaksakan mata untuk tidak bangun saat dia ingin bangun, sangat berat memaksakan perasaan agar baik-baik saja saat dia tidak baik-baik saja.
Bagaimana rumah baru ku? Kau menyukainya? Aku menyukainya. Jangan tanya kenapa aku memilih cat nya abu-abu gelap. Jelas kau tahu jawabannya, itu karena hidup ku sama dengan warna rumah ini “Abu-Abu Gelap”. Hei... jangan paksa aku untuk keluar okey, aku tidak menyukainya apalagi harus berhadapan dengan orang banyak yang membuat aku akan terlihat buruk.
Saat malam tiba.... yang ku lakukan hanyalah berdiri menatap langit malam yang di penuhi banyak bintang. Mata ku hanya terfokus kepada bulan yang memancarkan cahaya terangnya. Aku takut.... aku sangat takut apa bila malam sudah tiba, apa yang ku takutkan? Mimpi buruk. Aku takut mimpi itu datang lagi, mimpi yang selalu membuatku menangis setiap harinya, mimpi yang selalu membuat ku tertekan dan jatuh lebih dalam lagi ke jurang kesunyian.
Terjebak dalam kesunyian bukanlah hal yang mudah untuk ku. Bayangan mu akan selalu terlihat saat aku merasa sendiri, bukan tidak menyukainya jelas aku suka bahkan sangat suka hanya saja saat aku melihat bayang mu dalam kesunyian saat itu aku akan menjadi gila. Menangis dalam diam, hingga memukul dada yang tak bersalah.
Sesak....Adalah rasa yang ku rasakan setiap saat, seakan dia tidak ingin keluar dalam diri ku. Aku masih saja terjebak dalam kesunyian, terjebak dalam sebuah kenangan yang begitu menyakitkan. Apakah itu menyenangkan, hehe itulah kenyataannya hari-hari yang ku jalani.
Terjebak dalam kesunyian.
Haii....readerss Setia dream catcher
Lama gak update maaf banget ya soalnya lagi sibuk kerja
Semoga kalian masih Setia menunggu cerita dream catcher ini sampai tamat.
Don't forget to vote and comment readers
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Catcher {On Going }
Roman d'amour"Hal apa yang menakutkan buat lo?" "Kehilangan, gue takut akan kehilangan saat gue sudah nyaman-nyamannya" *** "Kenapa lo sesulit itu?" "Karena gue bukan cewek gampangan yang bisa lo sogok dengan uang" ...