Bab 16 Sarah

53 15 1
                                    

Jevano yang mendekat pada wajah Sarah langsung menjauh dan menjitak kening Sarah pelan yang membuat Sarah membuka matanya dan mengelus keningnya perlahan.

"Sakit taukkk, " rengek Sarah.

"Aku gak bakal cium kamu karena kamu belum tentu jadi jodohku besok. Jadi, jangan kasih segala hal buat aku. Oh ya, katanya kita mau ke tempat Acha buat cari tau tentang pertunangan si itu,"

"Ah iya. Ayo berangkat, tapi aku omong dulu ke Juan kalau kita pergi" Kata Sarah sambil berlari menuju tangga.

Jevano hanya terdiam melihat itu. Ia bukan orang buta yang tak bisa melihat pancaran mata Sarah yang sangat berbeda ketika menyangkut Juan. Terlalu banyak hal yang direpotkan Sarah hanya demi Juan.

Belum sampai Sarah menaiki tangga, sosok Juan keluar kamar. Sarah langsung tersenyum yang dibalas tatapan Juan yang dingin, seperti jika Juan marah. Sarah yang menyadari itu memilih tetap tersenyum, walaupun hatinya bertanya-tanya hal apa yang membuat Juan marah.

"Juan, kenalin dia Kak Jevano dan aku mau keluar sama dia. Gak apa- apa kan? "

Juan langsung melihat sosok Jevano. Sialnya, ia tak pernah membayangkan sosok Jevano akan terlihat lebih tampan dari fotonya. Ia mengira itu hanyalah sebuah karya dari editing foto.

"Gue ajak Sarah makan selagi gue masih ada urusan disini. Oh ya, tenang aja. Gue bakal ajak dia balik sebelum jam 7 lah, " kata Jevano sambil melihat jam tangannya.

Jevano mendekat pada Sarah dan menautkan jemari tangannya pada tangan Sarah serta mengajaknya keluar. Ia ingin tau ekspresi apa yang akan dikeluarkan Juan.

Gotcha, batin Jevano saat melihat kilatan amarah di manik mata Juan.

Bukan sebuah rahasia lagi kalau Jevano sebenarnya tau perasaan Sarah pada Juan. Sudah beberapa tahun Jevano lewati bersama Sarah dan selama itu ia tau kalau Sarah sering stalking instagram Juan tanpa berani memfollownya.

Dengan cepat, Jevano menggenggam tangan Sarah dan pergi dari sana tanpa mau mendengar reaksi Juan karena ia sadar ia harus menghancurkan dinding ego yang dipertahankan keduanya dengan cara membuat mereka sadar.

"Sial,gue harusnya gak keluar kamar lagi tadi, " kata Juan pelan.

Jevano yang telah sampai pintu masih dapat mendengar seruan Juan walaupun tidak keras. Ia menoleh pada wajah Sarah, tak ada ekspresi apapun yang diperlihatkan Sarah saat mendengar perkataan Juan tadi.

.





















.











.


Sarah melihat ikan yang berenang di akuarium ruangan ini. Ia sedikit merasa bosan untuk menunggu Acha yang masih rapat dengan para clientnya. Sementara Jevano malah sudah tertidur di sofa sebelahnya.

"Lo tau apa soal aku dengan Kak Dery? " kata Olive sambil menghadang Sarah yang akan pergi menuju perpustakaan.

"Apa yang gue tau tidak penting untuk lo, " balas Sarah sambil terus berjalan melewati Olive.

"Ah iya, jangan kira gue gak tau kalau lo beberapa hari ini nyari tau soal pertunangan gue! "

Sarah menghentikan langkah kakinya dan membalikkan badanya. Ia tersenyum dan berkata, "Kalau gue jadi Dery, gue bakal ngasih tau Juan yang sebenarnya, "

Olive tersenyum remeh sambil menjawab, "Lo ngelakuin hal itu karena lo suka Kak Juan kan ?!!Hey, lo gak akan pernah pantas buat bersanding sama Juan. Inget lo sama Kak Juan itu beda strata sosialnya! "

"Aku 'kan emang suka Juan sebagai teman. Lagipula aku sadar aku siapa dan Juan itu siapa, " kata Sarah pelan.

"Sarah!! " Panggil seorang wanita kencang yang mampu membuat Jevano terbangun karena saking kagetnya.

"Mbak Acha, apa kabar? " tanya Sarah sembari berbalik dan memeluk sahabat dari Jevano ini.

"Baik. Kemaren udah sempat cari tau tentang pertunangan di sebuah Hotel Damai 1 tahun yang lalu dan aku nemu beberapa video sih, " kata Acha.

Tangan Acha mengacungkan sebuah flashdisk berukuran setengah jari telunjuknya yang langsung diterima Sarah dengan senang. "Thanks banget Mbak, " kata Sarah sambil memeluk wanita itu.

"Oh ya mbak jangan nolak kak Jevano terus lah kasian itu orang, " Pinta Sarah sambil menunjuk Jevano yang sepertinya masih mengumpulkan nyawanya dari tidur singkatnya tadi.

"Tapi kalian kan pacaran? " tanya Acha.

"Benar , tapi aku dan Kak Jevano sampai kapanpun tak akan pernah menjadi kata kita. Lagipula kalian gak bisa bohongin perasaan kalian lagi. Tugasku hanya menjaga Kak Jevano cuman sampai saat ini aja, " ucap Sarah tulus sambil menepuk pundak Acha.

.




.




.




.

Sarah membuka pintu rumah perlahan dan berharap tak ada yang sadar dirinya sudah pulang. Tapi sayangnya, Juan ada di sofa dan menatapnya dengan tatapan khawatir.

"Kenapa baru pulang? Ini udah jam 10 malam. Tau gak kalau Ibu sampe nyuruh-nyuruh aku keluar cari kamu! " teriak Juan di depan Sarah.

"Aku tadi ada urusan, " jawab Sarah.

"Urusan apa sampe kamu gak bisa dihubungi hah?! "

"Tadi emang aku jalan sama Kak Jevano , trus -"

Jadi cowok yang tadi sore itu Jevano - Jevano itu,

"Terus? " Tanya Juan memotong perkataan Sarah.

"Aku ngurus masalah pekerjaanku sebagai manager produksi karena setelah aku lulus S2 aku harus langsung kerja di Yogyakarta, "

Perkataan Sarah terakhir membuat Juan membulatkan matanya kaget. Ia tak akan menyangka ah tepatnya ia tak pernah berpikir apa yang akan dilakukan Sarah setelah lulus S2. Rasanya ia sudah nyaman dengan Sarah yang terus berkeliaran di sekitarnya selama 8 bulan ini.

TBC

Ego Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang