Bonus Chapture (3) Princess Day

82 16 4
                                    

Disini Juan sedang berjalan mondar-mandir. Ia bingung sekarang. Apa kalian tau jika tadi pagi Sarah membangunkannya pagi-pagi sekali hanya untuk memberitahukannya bahwa ia sedang mengidam? Okay kalau mengidamnya itu tentang makanan. Pastinya ia bisa langsung membelinya. Tapi yang Sarah inginkan adalah dia memakai baju princess disney. Tentu saja ia menolak dan berakhir ia didiamkan sang istri hingga sore saat ini.

"Babe, bukakan pintu untukku. Apa kau tak bosan didalam sana terus? Pasti baby merindukan papanya juga, " kata Juan sambil membujuk Sarah keluar dari kamar.

"Tidak! Juan harus memakai baju princess baru aku mau buka pintu, " kata Sarah dari dalam kamar.

"Babe, jangan gini dong. Nanti kalau kamu sakit gimana?"  tanya Juan sambil terus membujuk Sarah agar keluar dari kamarnya.

Tok.... Tok.... Tok...

"Sana buka pintunya!!! "

Juan mengelus dadanya sabar menghadapi teriakan istrinya barusan. Sungguh Sarah semakin maung setelah hamil. Ia pikir masa mengidam istrinya sudah selesai karena kehamilan Sarah sudah memasuki bulan kedelapan.

Dengan langkah berat, Juan berjalan menuju pintu dan memutar kenopnya. Saat pintu terbuka, terlihat beberapa bapak-bapak komplek tengah membawa pancingan mereka.

"Bang, ayo mancing. Kakak gue tadi pagi bilang mau bikin ikan bakar, " kata Yahya. Sebenarnya Yahya belum bisa dibilang bapak-bapak juga karena dia masih jomblo dan ia tinggal disini bersama kedua orang tuanya. Kadang kakaknya menginap jika sedang tidak sibuk.

" Maaf deh bapak-bapak, saya gak bisa ikut. Istri saya biasa lagi merajuk, " kata Juan.

"Emangnya kenapa Sarah? Kayaknya tadi pagi masih ketawa-ketiwi sama Jihan di tukang sayur sama ibu-ibu yang lainnya, " kata Lucas.

"Dia ngidam terus gak saya turutin, " kata Juan sambil mencebik kesal.

"Gak boleh gitu Ju. Ngidamnya istri harus diturutin ntar anakmu seneng ngeces lho, " Kata Dasa sambil geleng-geleng.

"Sini deh biar kita yang bujuk Sarah. Kamu itu lelet, " kata Kuncoro sambil nyelonong masuk diikuti  Winarto, Dery, Lucas, Dasa, dan Yahya meninggalkan Juan di teras rumahnya.

Kuncoro berjalan menuju pintu kamar utama. Tangannya mengetuk pintu pelan sambil berkata, "Mbak Sarah ayo keluar. Kasian lho mas Juan daritadi khawatir, "

"Biarin dianya ngeselin sih! Masak permintaan anaknya gak diturutin. Ngeselin kan Mas Kun, " Kata Sarah dengan nada yang terdengar kesal.

"Sar sebenarnya kamu ngidam apa? " tanya Dery penasaran.

"Liat Juan pakai baju princess! " balas Sarah dengan setengah berteriak kesal.

Lucas dan Yahya langsung tertawa kencang sambil menunjuk Juan yang baru saja sampai di depan pintu kamarnya dengan Sarah.

"Sarah ayo keluar biar mas maksa dia pakai baju yang kamu mau, " kata Dasa sambil terus mengetuk pintu itu.

Ceklek

"Beneran mas? " tanya Sarah sumringah. Ia juga membawa sekotak kardus yang para lelaki itu tak ketahui.

"Kamu mau kan Ju? " tanya Kuncoro sambil menginjak kaki Juan.

"Mau kok Sar, " jawab Juan sambil meringis kesakitan. Injakan Kuncoro tak main-main rasa sakitnya.

"Heheheh bagus kalau gitu nanti Juan pakai baju Jasmine, Dery pakai baju Rapunzel, Lucas pakai baju Elsa, Mas Kun pakai baju Snow White, Mas Winarto pakai baju Cinderella, Mas Dasa pakai baju Alice, dan Yahya pakai baju Ariel. Kalian mau kan? " tanya Sarah sambil menatap ketujuh pria itu penuh harap.

"Kita mau kok Sar, " jawab Kuncoro pasrah.

"Mas!!!!! " teriak keenam pria lainnya sambil menjatuhkan alat pancing mereka.

"Ini kalian pakai ya. Aku tunggu di ruang makan. Bye bye, " kata Sarah sambil memberikan kotak itu dan pergi.

"Astagfirullah ini calon ibu-ibu bikin darting, " kata Yahya sambil menggeleng-gelengkan kepalanya saat melirik kotak yang baru saja dibuka Kuncoro.

"Harga diri gue Ya Allah, " Ucap Winarto mendramatisir keadaann.

"Yuk ganti baju! " ajak Lucas yang membuat Dery menatap horor padanya.

"Gue masih normal keles. Gue pake kamar mandi aja. Kalian terserah. Bye! " kata Dery sambil berlari menuju kamar mandi di sebelahnya.

"Demi bumil!!! " teriak Lucas sambil menepuk pundak Juan.

"Ini masih mending daripada istriku yang pagi-pagi minta jalan-jalan seharian sama mantannya, " kata Winarto sambil mengingat saat istrinya dulu hamil.

"Namanya juga ngidam. Gak ada yang bisa nyangka, " balas Dasa.

Sementara itu, Sarah menunggu mereka sambil memakan sup buah yang sempat Juan beli tadi siang. Ia melahapnya dengan puas. Sesekali tangannya mengelus perutnya sayang. Satu bulan lagi, ia dapat memeluk bayinya.

"Sarah, " panggil Juan lirih.

Sarah menengok dan melihat suami dan para bapak komplek lainnya memakai baju disney. Senyum pun mengembang di bibirnya. "Waw kalian sangat manis. Tunggu-tunggu harus diabadikan ini, " seru Sarah bahagia.

Dari tempatnya ia sibuk memotret ketujuh pria itu. Bahkan decakan kagum juga terdengar. Padahal Yahya berusaha menahan malunya karena pakaian ini. Mungkin jika kakaknya tau dia memakai ini pastinya kakaknya langsung tertawa terpingkal-pingkal.

Juan sendiri berusaha menahan bajunya agar tidak melorot ke bawah terus sedangkan Dery dan Dasa terlihat bahagia memakai baju itu. Walaupun jatuhnya Dasa lebih seperti Alice bertatto.

Kuncoro juga hanya bisa tersenyum saat memakai baju ini. Mungkin ini karma baginya karena dulu saat istrinya hamil, ia mengidam untuk melihat kakak iparnya memakai baju wanita. Sementata itu, Winarto hanya bisa mengelus dadanya sabar melihat kelakuan Sarah yang semakin sinting karena bergaul dengan ibu-ibu di komplek ini.

"Sar, boleh kan kita ganti? " tanya Juan karena tak nyaman dengan bajunya.

"Boleh kok. Lagipula aku udah kirim foto kalian ke grup komplek. Lihat-lihat Mark sampai mengirimkan vn yang berisi suara tawanya, " kata Sarah dengan hebohnya yang membuat ketujuh pria itu menutup wajahnya malu. Nanti malam pastinya mereka bertujuh jadi bulan-bulanan warga komplek.

Ego Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang