Bab 23 Alasan

46 14 0
                                    

Sebuah kejadian pastinya ada alasan bukan? Dan itulah yang terjadi pada Sarah yang selalu menyangkal perasaan yang dimilikinya kepada Juan. Bukan karena ia egois, melainkan ada sebuah kisah dibalik itu semua.

Sarah yang saat itu sedang berusia 9 tahun tertawa bersama teman-temannya di bangku taman sekolah. Bahkan ia terlihat memiliki tawa paling besar diantara mereka. Tak lama segerombolan wanita sosialita mendatangi mereka.

"Sayang ayo kita pulang! Tapi kamu duluan ke mobil ya, " Ajak seorang wanita berpakaian mewah sambil menenteng tas channel miliknya.

Semua teman-teman Sarah berdiri dan menggandeng ibunya masing-masing. Lalu pergi. Tersisa Sarah dengan seorang wanita bertas channel itu.

"Kamu manis dan pintar. Tapi, sayang sifat kamu seperti ibumu saat muda dulu, "

"Maksud tante? " tanya Sarah polos.

"Sama-sama gadis murahan. Mendekati pria ber-uang hanya karena ingin hidup mewah, " Balas wanita itu sambil meninggalkan Sarah sendirian.

Sarah yang masih kecil dan polos tak mengerti dari makna perkataan wanita itu hingga semakin ia besar ia tahu apa maksud dari ucapan itu. Ternyata oh ternyata, wanita itu adalah mantan sang ayah yang masih tak terima diputuskan oleh ayahnya Sarah. Walaupun begitu, perkataan wanita itu masih menempel dengan jelas di ingatannya.

.









.








.








.

"Hallo bro, " sapa Dery sambil tetap merangkul Olive saat menginjakkan kaki di basecamp geng Juan.

Kyoko yang melihat itu langsung memilih sibuk dengan webtoon di tablet miliknya. Sementara Lucas, Mark, dan Jihan hanya tersenyum canggung.

"Terimakasih buat dinner romantis 3 bulan yang lalu. Waw, kalian tau aja resto yang sedari dulu gue mau datangin, " kata Dery lagi.

Olive terdiam sambil melepaskan rangkulan itu. Ia sadar bahwa circle pertemanan Juan dan Dery akan sulit menerimanya.

Dery yang tau akan makna dari ekspresi wajah Olive hanya bisa tersenyum sambil menepuk bahu gadis pujaannya.

"Gapapa kok. Ayo masuk! " Ajak Dery.

Jihan menggeser tubuhnya dan melambaikan tangannya guna mengajak Olive duduk disampingnya. Dery yang melihat itu langsung menyuruh Olive ke sana.

"Sebenarnya yang punya rencana itu Juan dan Sarah bukan kita yang ada disini, " Kata Mark.

Dery hanya manggut-manggut. Ia sudah menebak pasti Sarah yang menjadi otak dari rencana ini.

"Kemana Kak Juan sama Kak Sarah? " tanya Olive.

Kyoko mengalihkan pandangannya dari layar tablet nya. Ekspresinya berubah menjadi muram tanda tak suka. Saat ia akan beranjak mendekati Olive, tangannya ditahan Mark dengan kencang. Kepala Mark menggeleng menandakan tak mengijinkan Kyoko mendekat pada Olive sejengkal pun.

"Tenang. Gue cuman mau minta maaf. Selain itu, gue juga mau minta maaf ke kalian atas sikap gue yang nyebelin. "

"Tentu aja kita udah maafin. Ya gak guys? " tanya Lucas.

Mark mengangguk sedangkan Jihan hanya tersenyum dan Kyoko yang kembali fokus pada tabletnya.

"Baby, lihat! Olive udah minta maaf. Maafin ya by, " Kata Mark sambil menarik dagu Kyoko agar melihat Olive.

Tangan Kyoko menghempaskan tangan Mark dari dagunya. Ia kemudian menatap Olive sambil mengangguk dengan pasrah. Sepertinya sudah saatnya gue harus berdamai sama mak Lampir, batinnya.

"Kemana aja 3 bulan baru nongol? " tanya Lucas.

"Nyiapin acara nikahan dong. Pokoknya kalian harus datang di akhir tahun nanti, " Pinta Dery sambil menyerahkan 3 amplop undangan.

"Siap bro. Hilih pake ada acara dansa lagi, " Kata Mark bercanda.

"Yaiyalah. Lo tau sendiri kan kalau nyokap mantan balerina yang suka dansa, " Ucap Dery.

"Oh ya, gue denger Kak Sarah mau pergi ke Jogja. Emangnya bener ya?" tanya Olive yang membuat orang di satu ruangan itu kaget.

"Denger dari siapa? " tanya Kyoko dan Jihan bersamaan.

"Dulu pas jaman Kak Sarah datang ke Kampus untuk pertama kalinya. Disana gue gak sengaja denger kalau Kak Sarah nerima tawaran kerja jadi manager produksi di salah satu pabrik otomotif di Jogja, "

"Terus kapan dia mau pergi? " tanya Kyoko kesal. Tumben sekali sahabatnya itu tak menceritakan apapun mengenai kepindahan dia ke Jogja.

"Harusnya besok pagi setau gue, " kata Olive lagi.

"Sial! Juan kan lagi ke Bogor siang ini dan kemungkinan besar dia gak tau, " pekik Mark.

"Mark, Der ~ ayo susul Juan kesana. Jangan sampai Juan menyesal karena Sarah pergi lagi dari kehidupannya, " Kata Lucas sambil menarik Mark dan Dery pergi menyusul Juan. Mereka bertiga langsung berlari terbirit-birit meninggalkan basecamp.

TBC

Ego Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang