03🌚

11.2K 897 74
                                    


Jam pelajaran kembali berlangsung, tetapi guru yang mengajar sedang izin dikarenakan kucingnya lahiran. Aneh memang, tentu saja surga dunia bagi kelas 11 Ipa 3.

“Sumpah ya Nay lo hebat banget parah bisa lawan kakak kelas songong itu,”
Puji Alana.

“Gue juga salut sama lo, tapi untung aja Vano tadi sempet nahan,” seru Dion.

“Biasa aja, kakak kelas gila hormat emang harus dilawan,” ucap Kanaya datar.

“Bener juga sih!” ucap Mauren.

Sedangkan Devano hanya menyimak pembicaraan teman-temannya itu.

Dia sama persis,’ batin Devano.

“Woi lo ngapa bengong dah,” Ujar Bara mengagetkan Devano.

“Apaansi lo,”

Tak lama bel pulang pun berbunyi, dan terdengar sorakan bahagia para murid.

“Akhirnyaa!!!” Teriak Bara heboh.

“Gila lo Bar,” Kata Alana sambil menonyor bahu Bara.

“Weh gila sakit bangke!”

“Udah lah anjir ribut terus kalian berdua,” Kata Dion menengahi.

“Yok ah balik Van,yon. Males gue liat muka mak Lampir lama-lama,” Ucap Bara sambil melirik Alana. Alana yg melihat itu langsung memelototkan matanya.

Bara bergerdik ngeri. “Noh kan gila serem banget.”

“Kalian berdua duluan aja, gue ada urusan,” Kata Devano.

Satu-persatu temannya pun meninggalkan kelas dan Kanaya pun bergegas menuju mobilnya. Dan sialnya ban mobilnya kempes. Aneh, padahal dia cek sebelum aman-aman aja.

“Shit! Siapa sih yang jailin gue,” Kesal Kanaya.

Karena mobilnya kempes, terpaksa Kanaya akan memesan taksi online. Dan sialnya, hpnya mati. Kanaya menghembuskan nafasnya pasrah.

Tak lama suara deruman motor mendekat.

“Ehm,”

Mendengar deheman itu Kanaya langsung menengokan kepalanya.

“Eh, Vano?”

“Mobil lo kenapa?” Tanya Vano.

“Ban nya kempes,” Jawab Kanaya seadanya.

“Oh, mau gue antar pulang?”

“Gak usah deh, gue bisa naik angkutan umum,” Tolak Kanaya, halus.

“Gak ada angkutan umum yang lewat jam segini kalau Lo mau tau,”

Kanaya berpikir benar juga,karena hari menjelang sore begini mana ada angkot. Setelah berpikir sebentar Kanaya mengiyakan tawaran Devano. “Hm, boleh deh.”

Devano memberi Kanaya helm, dia juga memasangkan helm tersebut.

Gue kenapa sih? batin Devano.

Kanaya pun sudah menaiki motornya, tetapi sang pemilik hanya diam saja.

“Vano? Ayo jalan,”

Devanoo pun tersadar dari lamunannya dan segera melajukan motor nya.

Soal mobil Kanaya, tenang saja. Kanaya akan beritahu supirnya ketika sampai rumah nanti.

***

Kini mereka telah sampai dirumah Kanaya.

“Mau mampir?” Ucap Kanaya.

“Gausah, makasih. Gue langsung pulang aja,”

“Btw thanks ya,” ucap Kanaya berterimakasih.

“Santai aja,” jawab Vano.

Dan Vano pun melajukan motornya, Kanaya masuk kedalam rumah dengan tidak semangat. Dia melihat ada mobil Ibunya dan pasti didalam Papa Mamanya sedang bertengkar.

Ketika dia sampai depan pintu, benar saja terdengar suara Mamanya yang sedang marah.

“Pokonya Mas! Aku mau kamu tanda tanganin surat cerai ini!” Kata mamahnya, Ayana.

“Baik Ayana! Baik! Aku akan menanda tanganinya!” Kata Papa wisnu tak kalah keras.

Kanaya hanya bisa bungkam dibalik pintu, kenapa bisa seperti ini tuhan?.

“Sekarang kamu keluar dari rumah saya dan jangan pernah kembali lagi!” Usir Papa wisnu.

“Saya pun ga sudi injek kaki dirumah ini lagi!”

“Urus aja Kanaya sendiri! Dia bukan anak saya!” Lanjut Ibunya.

Jleb. Bagai disambar petir disiang bolong. Tangis Kanaya pun pecah bersamaan dengan kakinya yang luruh kebawah.

Ibunya yang melihat itu masa bodoh dan melewati Kanaya begitu saja.

Sedangkan Papanya kaget karena Kanaya sedari tadi ada dibalik pintu.

“No problem sayang,kamu punya papa,” Kata Papa wisnu sambil memeluk Kanaya.

“Kenapa harus kayak gini, Pa? Hiks,” Kanaya menangis.

“Mungkin sudah takdir, Mama kamu memilih laki-laki itu dibanding kita,” Kata Papanya sedih.

Tak mau membuat Papanya lebih sedih, Kanaya mengelap air matanya.

“Yaudah pah, gapapa. Papa masih punya Kanaya, Aku sayang papa,” ucap Kanaya  berusaha tegar.

“Papa juga sayang kamu nak, Ayo siap-siap makan, Mbok udah buatin makanan dari tadi,” ucap Papa wisnu.

“Ayo, Kanaya ganti baju dulu ke kamar,”

Papanya pun mengangguk, dia tau pasti anaknya sangat sedih. Kalau saja tidak ada yang merusak rumah tangganya, semua tidak akan seperti ini.

***



Share, vote & coment yaa biar ga sider<3



Follow Instagram
@melatiiiidw
@wattpadmelati

Follow Wattpad Melatidewii


Tbc.

Kanaya & Devano [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang