Devano telah membawa Kanaya kedalam kamarnya, untung tadi ada mbok yang membuka kan pintu. Seperti Kanaya pergi pun tak pamit kepada mbok.
"Gadis pembangkang." Gumam Devano pelan.
Dilihatnya pakaian Kanaya yang bisa membuat para lelaki bernafsu. Ah apa-apaan ini.
Devano menarik selimut sampai ke dada Kanaya, bibirnya tertarik keatas melihat wajah Kanaya yang tertidur lelap.
Cantik. Satu kata yang mendefinisikan Kanaya saat ini.
Devano menuju ke sofa kamar Kanaya, malam ini dia akan menginap disini. Tenang saja, dia tidak akan macam-macam.
***
Pagi telah tiba, Kanaya mengerjap kan matanya. Pening masih dirasakan oleh dirinya, 'gue dirumah, siapa yang anter?' batin nya bertanya.
Kanaya mengedar kan pandangan nya dan berhenti dititik dimana Devano tertidur. Dia teringat sesuatu, dilihatnya dibalik selimut. Ah, syukur lah aman. Tapi tetap saja siapa yang suruh tidur sekamar dengan dirinya?
"WOI VANO!! LO NGAPAIN DISINI!" Kanaya berteriak.
Devano terlonjak kaget mendengar teriakan itu. Ah, mengganggu saja.
Dengan mata yang masih ngantuk Devano menghampiri Kanaya. "Masih pusing?" Tanya nya.
"Lo yang nganter gue?"
"Siapa lagi." Devano menatap intens mata Kanaya, "udah gue bilangin jangan keluar, masih aja ngeyel." Lanjutnya.
Kanaya menggigit bibir bawahnya, ah bagaimana bisa dia ditemukan oleh Devano? Apalagi saat keadaan Kanaya tak sadarkan diri karena pengaruh alkohol.
"Apa peduli Lo," ucap Kanaya santai.
Devano menghembuskan nafasnya kasar, "Gue peduli, Kanaya."
"Gaada yang bisa di percaya Van!"
"Lo! Mama, Papa! Semuanya sama aja!" Kanaya menahan air matanya untuk tidak keluar, tapi tetap saja ia tak bisa.
"Gaada yang peduli sama gue Van! Hikss." Lanjutnya sambil menangis.
Devano tak tahan melihat nya dan segera membawa Kanaya kedalam dekapannya. Dan posisi Devano Kanaya sedang berpelukan.
"Gue peduli Kanaya, plis jangan kayak gini." Devano berusaha menenangkan Kanaya.
Mendengar itu pelan-pelan Kanaya mendongak menatap wajah Devano. "Thanks Van," katanya sambil tersenyum.
Devano pun mengangguk dan menangkup kan tangannya ke pipi Kanaya, "Gitu dong senyum, kalo nangis Lo jelek."
Kanaya yang mendengar itu pun langsung memajukan bibirnya, Devano yang melihat itu pun hanya terkekeh geli. "Jangan monyong gitu bibirnya! Lo mau gue cium?"
Kanaya melotot tak percaya, "Najis! Gausah ngadi-ngadi Lo!"
"Canda elah." Kekeh Devano.
"Hm. Sono keluar! Gue mau mandi, Lo mandi di kamar mandi bawah!" Perintah Kanaya galak.
"Kenapa ga mandi bareng?"
"DEVANOOOO!!!" teriak Kanaya gemas.
Dengan segera Devano berlari keluar kamar Kanaya, tidak ingin membuatnya tambah marah. 'Marah bukan nya serem, malah tambah lucu.' gumam nya.
***
Kini Kanaya dan Devano sedang menonton acara tv. Dirumah Kanaya hanya ada mereka karena mbok pamit pulang dan akan kembali nanti sore.
"Naya," panggil Vano.
"Hm."
"Gue mau ke apart,"
"Oh, yaudah gih sana. Gue gapapa sendiri lagian ini hari libur."
"Hm oke."
Kanaya menganga mendengar respon dari Devano, gitu doang? Dikira bakal ga tega ninggalin dia.
Devano pun berdiri membawa jaketnya. Kanaya pun ikut mengantar kan Devano sampai depan rumah nya.
"Sore gue jemput." Ujar Devano.
"Hah?"
"Ck. Budek Lo?"
Reflek Kanaya memukul bahu Devano, "maksud gue ngapain?mau kemana?"
"Liat aja nanti." Ucap Devano singkat. Lalu menyalakan motor kesayangan nya berwarna hijau itu.
"Hati-hati!" Peringat Kanaya dan di anggukan oleh Devano. Setelah motor Devano jauh dari penglihatan nya, Kanaya kembali masuk kedalam rumah.
Kanaya kembali berpikir apa yang harus dia lakukan sekarang? Membosankan. Lalu dia mengecek ponselnya Yang penuh dengan notif grup tersebut.
Girls (3)
10 pesan belum dibaca
Alana Febi
Woi diem² aeMaurennnn
Gbt y?Alana Febi
Bodoamat! Nasib gni gpunya doi:(Maurennnn
Makanya cari.Alana Febi
Emg lo uda punya pcr?Maurennnn
GAlana Febi
Wkwk. Lo jg sama aja anjim!
Eeh Kanaya mana nih
Neng KanayaaaMaurennnn
Dia sibuk pacaranMe
Ada apaaa cari gueee
@Maurennnn fitnah mulu Lo tai.Alana Febi
GMaurennnn
G^Alana Febi
Ngikut mulu Lo.
ReadHuftt. Kanaya sangat bosan sekali, mungkin dia akan mencari film-film yang bagus.
Kanaya membuka laptopnya dan mulai mencari. Setelah setengah jam menonton Kanaya merasakan kantuk. Hm, mungkin dia akan tidur sebentar saja mengingat sekarang masih pukul 11.00 siang.
***
Thanks for reading🖤
Maaf ya kalo feel-nya kurang dpt,wkwk.Love you❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanaya & Devano [END]
Teen Fiction[SEBELUM MEMBACA, SEBAIKNYA FOLLOW AKUN SAYA DULU. Terimakasih ] Ini cerita pertama, masih banyak kesalahan karena belum direvisi. Enjoy ya guys! __________________________________________________________ ❝ Pengen jadi bintang, biar bisa di lihat...