Jam sudah menunjukkan pukul 15.00 sore, seorang gadis masih betah di alam mimpinya. Damn. Kanaya ketiduran.
"Emmghhh," lenguhnya. Mengerjapkan matanya pelan dan mengumpulkan kesadaran nya. Dilihat nya jam yang menunjukkan pukul 3 sore, mata Kanaya terbelalak. "Anjir! Udah sore!"
"Shit. Gue kebo banget." Lanjutnya sambil membereskan laptopnya dan makanan ringan sambil berceceran.
Sedangkan ditempat lain Devano mondar mandir kebingungan. Ia sangat ingin menembak Kanaya saat nanti mereka jalan, tetapi egonya seakan masih belum menyetujui. Dia masih menunggu wanita itu. Wanita yang meninggal kan nya 2 tahun lalu.
"Arghhhh! Gue bingung sialan!" Umpat Devano.
Dia melirik jam yang sudah pukul 15.30 itu. "Gue harus lupain dia," gumamnya.
Lalu ia mengambil ponsel nya dan mengirim pesan kepada Kanaya.
Me:
Gue kermh lo skrgDengan segera Devano mengambil kunci mobilnya, yap dia tidak memakai motornya karena mungkin nanti akan pulang malam.
Tringg...
Ponsel Kanaya berbunyi, ia mengambilnya muncul notifikasi WhatsApp dari Devano.
Devano Abraham
Gue kermh lo skrgHuh. Untung jasa Kanaya sudah siap dengan pakaian nya.
Me
OkeKanaya memoleskan wajahnya dengan bedak dan polesan ombre lipcream dan liptint nya.
Menatap ke cermin, "Udah bagus ga sih ini?" Tanya nya pada diri sendiri.
Kanaya hanya memakai Ootd yang biasa saja, hanya celana jeans, kaos dan memakai cardigan tidak lupa tas selempang nya.
Kanaya mendengar suara mobil, pasti itu Devano, pikirnya.
Dengan segera ia turun kebawah dan membukakan pintu. Dan benar saja, itu Devano. Memakai Kaos hitam dan celana jeansnya ah menambah pesonanya saja.
Kanaya menutup pintu rumahnya dan menghampiri Devano. "Kita mau kemana?" Tanya Kanaya tudep.
"Kemana aja, yang bikin Lo bahagia." Jawab Devano santai.
Kanaya memutar bola mata malas lalu masuk kedalam mobil Devano.
"Gue mau ajak Lo ke sesuatu tempat," Ujar Devano.
Kanaya hanya manggut-manggut mengerti.
***
Hamparan tanaman bunga dan danau. Ya, disini lah Kanaya dan Devano berada. Indah pemandangan dan sejuk nya udara membuat Kanaya seakan terbuai.
"Indah banget Van!" Seru Kanaya takjub melihat keindahan didepan matanya.
"Suka?"
"Suka banget!"
Devano tersenyum tipis melihat Kanaya yang senang dibawa ke sini.
'Sama persis.' batinnya.
"Liat deh Van, ada kucing!" Seru Kanaya lalu mengambil kucing itu. "Lucu bangetttt," lanjut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kanaya & Devano [END]
Teen Fiction[SEBELUM MEMBACA, SEBAIKNYA FOLLOW AKUN SAYA DULU. Terimakasih ] Ini cerita pertama, masih banyak kesalahan karena belum direvisi. Enjoy ya guys! __________________________________________________________ ❝ Pengen jadi bintang, biar bisa di lihat...