Dari arah pintu masuk terlihat beberapa kerumunan orang berjalan seolah mengawal seorang presiden.
Seorang pemuda bersama seorang gadis yang sudah jelas jika itu kekasihnya. Gadis itu berjalan sembari menautkan tangannya pada lengan kekar pria itu. Dan juga terlihat beberapa pria berbadan besar tengah mengawal mereka. Tidak sedikit para pengunjung yang mengangkat camera ponsel mereka untuk mengabadikan momen sepasang kekasih yang tengah viral itu.
Jeon Jungkook dan Min Yoonji sepasang kekasih baru yang menggemparkan dunia hiburan beberapa hari yang lalu. Mereka didapuk menjadi brand ambassador baru untuk sebuah brand milik Sj Geoup.
Seorang gadis berseragam itu tengah melihat kedatangan mereka. Namun pemandangan itu seolah berhasil memporak porandakan hati yang belum cukup sembuh akibat semalam. Dan hari ini, takdir tidak berpihak lagi padanya.
"Mereka datang" ucap Arra sembari menyenggol lengan Mari yang mulai goyah.
Gadis itu diam menatap kosong kearah kerumunan itu. Dengan sekuat tenaga ia mencoba untuk tidak runtuh kali ini.
"Mereka tampan dan cantik pantas saja mereka sangat digemari." celetuk Arra.
"Kau tau saham perusahaan mereka tiba-tiba melonjak setelah konferensi mereka kemarin." lanjut Arra yang mulai mendapat respond dari Mari.
Gadis itu beralih menatap kearah sahabatnya, seolah bertanya konferensi apa yg ia maksud. Kemarin? Itukah alasan Jungkook melupakan janjinya. Dan membuatnya menunggu ditengah hujan semalam.
"Sebenarnya aku tidak yakin pria yang difoto itu Jungkook, aku rasa itu hanya drama yang dibuat agensi mereka untuk mendompleng popularitas mereka dan perusahaan mereka. Kau juga setuju dengan ku kan?" tanya Arra yang disambut tatapan lemah dari Mari.
Matanya terlihat sayu dan bibirnya terlihat semakin pucat. Beberapa detik kemudian pandangannya tiba-tiba buram dan perlahan semakin gelap. Brukkk,, Tubuh kecil gadis itu terjatuh hingga kehilangan kesadarannya. Sekuat apapun ia bertahan, kenyataan itulah yang membuatnya semakin sakit.
"Mari~ya" teriak Arra yang terkejut dengan kejadian itu.
Pemuda bergigi kelinci itu mendengar suara yang datang dari arah berlawanan dengan tujuannya. Seketika ia berhenti dan sesekali mencuri pandangan kearah sumber suara itu.
Tenggorokannya terasa tercekat dan dadanya bergemuruh tak karuan. Ingin ia berlari dan memeluk tubuh kecil gadis yang terkapar tak berdaya di lantai dingin itu. Tapi ia sadar dengan posisinya saat ini, gadis berambut pirang itu menarik pelan lengan Jungkook.
"Oppa" panggil nya lirih.
"Kajja" lanjutnya yang disambut anggukan lemah dari Jungkook.
Bersama rombongannya mereka melanjutkan perjalanan mereka.
Untuk kedua kalinya ia merasa menjadi orang paling jahat untuk Mari.
__
Sebuah ruang kecil dengan nuansa putih serta aroma obat-obatan menyeruak memenuhi indera penciuman. Terlihat seorang gadis tengah berbaring di ranjang kecil dengan dua tirai yang tergantung pada sisi kanan dan kirinya. Selang infus tertanam pada lengan kecilnya. Wajahnya masih terlihat pucat sama seperti tadi.
Seorang pria dengan masker dan snapback hitam terlihat duduk sembari menggenggam tangan gadis itu. Sesekali ia mengusap rambut panjangnya. Tatapannya memperhatikan wajah pucat gadis cantik itu, itu sangat menyakitkan untuknya.
"Maafkan aku karena sudah membuatmu terbaring seperti ini. Mari~ssi, kumohon kau harus segera sembuh. Aku sangat merindukanmu,aku merindukan senyum yang selalu aku lihat saat tinggal di rumahmu dulu." ucap Jungkook yang melukis sebuah lekukan bulan sabit pada kedua matanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You
Fanfiction"Aku pernah memiliki hatinya, namun hanya untuk sementara"