9

245 36 1
                                    

Waktu menunjukkan pukul 7 pagi namun lebih terlihat seperti pukul 7 sore. Terlihat gelap akibat mendung yang perlahan menutup penuh sinar matahari.

Bergegas Mari mengikat satu persatu tali sepatunya. Mengambil payung biru yang tergantung ditembok belakang pintu. Gadis itu berjalan dengan setelan casual yang menjadi ciri khasnya. Udara cukup dingin hari itu. Hingga ia mengeratkan cardigan yang melekat pada tubuhnya.

Hari ini ia berencana untuk bertemu dengan Jungkook, bisa dibilang ini terlalu pagi untuk pergi berkencan. Tapi kalian tau kan sesibuk apa kekasihnya itu. Berkencan sepagi ini adalah hal yang wajar menurut mereka.

Langkah kecil itu membawanya menuju halte yang berada dekat dengan lingkungannya. Gadis itu duduk dan bersandar dengan nyaman. Dikeluarkannya sebuah earphone putih dari saku jaketnya. Perlahan ia memasang keduanya pada lubang telinganya. Suara musik tergiang sembari menemaninya menunggu bus tujuannya datang.

Tubuhnya terlonjak kaget saat seorang pria tak dikenal tiba-tiba bersimpuh dihadapannya.

" apa yang kau lakukan?" ucap Mari tergagap saat melihat pria asing itu tengah sibuk melakukan sesuatu dengan sepatunya.

"Kau akan terjatuh jika berjalan dengan tali sepatu yang terlepas" jawab pria yang terlihat sibuk mengikatkan tali sepatu gadis itu.

"Ne?"

"Tidak perlu, aku bisa mengikatnya sendiri" cegah Mari namun pria itu tetap melanjutkan aktivitasnya.

Karena merasa tidak nyaman Mari tiba-tiba berdiri dengan kasar dan meraih pergelangan tangan pria itu.

"Aku sudah bilang, aku bisa melakukannya sendiri tuan" bentaknya hingga membuat pria itu perlahan menatap kearahnya.

Sungguh betapa terkejutnya ia saat melihat siapa pemilik tangan yang ia cengkeram saat itu. Gadis itu membeku sesaat, tanpa sengaja ia menatap sepasang manik pria itu.

Perlahan pria itu melepas cengkraman Mari dan melanjutkan mengikatkan tali sepatunya. Gadis itu mematung tanpa melawan seperti yang ia lakukan sebelumnya.

"Sudah selesai" ucapnya yang masih bersimpuh dihadapannya dengan senyuman yang sudah sangat lama hampir ia lupakan. Sekaligus ia rindukan.

"Sedang apa kau disini?" ucap Mari lirih namun dapat didengar oleh pria itu.

"Lama tidak bertemu Han Mari" sapa pria itu yang menyertakan boxs smile khasnya.

Kim Taehyung, pria tampan yang pernah menjadi masa lalunya. Masa lalu terindah yang hampir semuanya tidak pernah ia lupakan, meskipun ribuan kali ia mencoba untuk melupakannya.

Perlahan buliran kristal bening mengalir membasahi pipi ranumnya.

Taehyung mendekati Mari. Diusapnya air mata itu dan merengkuh hangat tubuh gadis cantik itu. Mari semakin terisak di dada pria berkulit tan itu.

"Gwenchana, kenapa kau menangis" ucap pria itu sembari mengusap lembut kepala Mari.

"Dasar bodoh" ketus Mari sembari memukul pelan dada Taehyung hingga menjauh darinya. Matanya memerah akibat ulah air matanya. Percuma sudah ia memakai make up hari ini, rasanya hampir semua sudah tergerus oleh air matanya.

"Yak, kau tidak merindukan ku?" protes Taehyung.

"Tidak sama sekali" bohong Mari sembari mengusap pelan air matanya.
Pria itu tersenyum dan menunduk mensejajarkan wajahnya dengan wajah Mari. Pria itu tersenyum.

"Lalu kenapa kau menangis jika tidak merindukan ku, hem?"

"Yakk, Kim Taehyung. Aku menangis karena melihat mu kenapa kau semakin kurus dan,, lihatlah ada apa dengan kulitmu kenapa kulitmu terlihat semakin gelap" celoteh Mari dengan ribuan alasannya.

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang