Pintu berwarna coklat itu terbuka perlahan hingga tampak sosok pria tampan dengan setelan jasnya. Jeon Jungkook berjalan menuju podium dan menghadap para jurnalis yang tengah sibuk mengambil gambarnya.
Pria itu membungkuk 90 derajat sebelum memulai konferensi persnya. Sebuah siaran langsung tengah berlangsung. Acara konferensi pers yang telah disiapkan oleh pihak agensinya.
Pria itu perlahan menghela nafas beratnya.
"Pertama-tama saya ucapakan terimakasih untuk kedatangan kalian semua" ucapnya seraya menyapa seluruh team jurnalis yang hadir.
Nafasnya terasa semakin berat. Seakan semua celah jendela tertutup rapat untuknya. Flash camera tidak hentinya berkilatan di depan wajahnya.
"Saya Jeon Jungkook, saya meminta maaf dengan adanya berita yang saat ini sedang beredar. Hingga membuat kalian yang berada di sini dan juga penggemar tidak nyaman."
"Tujuan saya mengadakan pertemuan ini. Saya ingin meluruskan semua berita yang tengah ramai diperbicangan. Tentang sebuah foto yang mungkin kalian semua telah mengetahuinya"
Seorang jurnalis wanita memberikan sebuah pertanyaan yang menjadi inti dari pertemuan itu.
"Jungkook~ssi, bisa anda jelaskan siapa wanita yang ada di foto itu. Apa benar dia kekasihmu?" tanya jurnalis wanita itu.
Untuk beberapa detik pria itu diam seraya mengingat semua ucapan atasannya dengan segala ancamannya.
"Boleh saya sampaikan sesuatu sebelum menjawab pertanyaan ini?" tanya Jungkook yang langsung disetujui oleh semua jurnalis.
"Ne.." jawab mereka serempak
"Saya harap, setelah konferensi ini tidak ada dari kalian maupun penggemar saya yang menyalahkan siapapun" ujar Jungkook dengan menekankan setiap kata nya.
"Gadis yang ada difoto itu (ucapannya menggantung)"
"Gadis yang difoto itu adalah salah satu penguntit yang telah mengikuti saya selama ini" lanjut Jungkook hingga membuat semua jurnalis itu begitu terkejut. Hingga rentetan pertanyaan yang sama sekali tidak bisa ia jawab mulai memenuhi gendang telinganya.
"Apa gadis itu pernah menyerangmu Jungkook~ssi? " tanya seorang jurnalis pria. Semakin tidak karuan hingga mereka mulai memperebutkan di sesi tanya jawab itu.
Sungguh sulit, hingga membuatnya seketika pergi meninggalkan podium itu tanpa memberikan jawaban. Hari ini ia merasa menjadi pria paling jahat.
"Jungkook~ssi, Jungkook~ssi, Jungkook~ssi" panggil beberapa jurnalis yang tiba-tiba ditinggal pergi oleh pemeran utama mereka. Tanpa mendapat jawaban yang mereka inginkan.
__
Tuk...
Setetes air mata berhasil membasahi pipi ranum gadis yang saat itu tengah duduk di dalam mobil milik Taehyung. Namun dengan cepat ia mengusap dengan punggung tangannya.
Han Mari, gadis itu terlihat terpukul dengan serangan bertubi-tubi yang ia dapat hari ini. Hingga dapat ia nobatkan menjadi hari terburuknya.
Wajahnya terlihat pucat namun tetap memaksa senyuman pahit yang tidak seharusnya ia perlihatkan pada mantan kekasihnya itu.
"Kau baik-baik saja?" tanya Taehyung seraya memperhatikan setiap sudut wajah pucat Mari dibalik topi baseball miliknya.
Tanpa bertanya pun ia sudah tau jika Mari tidak sedang baik-baik saja.
Gadis itu menggeleng lemah. Hingga sebuah simpul senyum pahit kembali terukir pada wajahnya.
"Hahh,," desahnya seakan menahan air matanya untuk tidak terjatuh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Still With You
Fanfiction"Aku pernah memiliki hatinya, namun hanya untuk sementara"