15

210 33 7
                                    

2 botol soju kosong tengah tergeletak di atas meja ruang tengah. Dengan penerangan yang cukup redup pria tampan itu terlihat menikmati minumannya yang merupakan botol ketiganya. Perasaannya terasa sangat kalut hari ini. Tidak pernah terfikir sebelumnya jika ternyata ia sendiri yang menyakiti Han Mari.

Diteguknya minuman itu hingga tetes terakhir. Hingga membuat kedua pipinya terlihat cukup memerah karena mabuk.

Drrtt,, drrtt,,,

Terlihat ada sebuah pesan masuk dari manager hyung. Diraihnya ponsel itu dan dengan malas ia membuka pesan itu.

"Jungkook~a, besok pagi kita harus menemui pd Romantic House, hyung jemput pukul 9." isi pesan itu.

Pria itu menyeringai sebelum ia melempar kasar ponselnya ke lantai.

Prakk,, hingga membuat benda itu tersungkur tanpa ada niat untuk mengambilnya kembali.

Disaat seperti ini pun tidak ada yang menemaninya, semua orang hanya menuntutnya untuk bekerja dan bekerja. Hingga membuatnya sering berfikir jika dia adalah mesin pencetak uang untuk perusahaannya. Memang seperti itulah kenyataannya.


__

Taehyung dan Mari terlihat keluar bersamaan dari sebuah kedai makanan.

"Harusnya aku yang traktir hari ini" protes Mari sembari berhenti di depan Taehyung. Dengan wajahnya yang sedikit mendongak melihat wajah Taehyung di malam yang sudah semakin gelap itu.

"Kau bisa mentraktirku lain kali" ucap Taehyung seraya menampilkan senyum dibibir tebalnya itu.

"Arraseoyeo,"

"Aku antar pulang!" tawar Taehyung yang dibalas anggukan dari gadis itu.

"Kajja!!"

Tanpa lupa Taehyung membukakan pintu mobilnya yang disambut senyuman dari Mari.

Drrtt,,,drtttt,,,

Tiba-tiba ponsel Mari bergetar. Ada sebuah panggilan telefon untuknya. Gadis itu berhenti dan merogoh tasnya mencari ponsel miliknya.

"Tunggu sebentar" pinta Mari yang disambut anggukan dari Taehyung.

Tut,,

"Ne imo" ucap Mari dari seberang telepon.

"Mari~ya kau di mana?" tanya wanita itu. Suaranya terdengar serak dan sedikit terbata-bata.

Mendengar suara itu membuatnya sedikit khawatir. Taehyung yang melihatnya menjadi bertanya-tanya untuk apa bibi Yeon menelfon Mari semalam ini.

"Na? Aku di Seoul. Ada apa imo?" tanya Mari yang semakin tidak tenang.

Entah apa yang sedang mereka bicarakan. Namun semuanya terlihat sangat jelas dengan perubahan wajah Mari.

Beberapa detik kemudian, tubuh gadis itu tiba-tiba gemetar dan air matanya perlahan menetes. Dengan cepat Taehyung menangkap tubuh Mari yang perlahan mulai roboh. Benda pipih itu terlepas hingga terjatuh membentur aspal. Sepasang matanya menatap Taehyung dengan air mata yang terus mengalir tanpa izinnya.

"Ada apa Mari~ya?" tanya Taehyung.

"Taehyung~a" suaranya semakin bergetar. Dan air matanya semakin menetes dengan seenaknya.

"Wae? Apa terjadi sesuatu?"

Tatapan itu membuat Taehyung sadar jika memang sedang terjadi sesuatu. Dengan cepat Taehyung mengajak Mari untuk masuk ke dalam mobilnya dan melanjutkan perjalanan mereka ke Busan.

Still With YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang