Part 30 ^SAKIT HATI LAGI^

690 59 26
                                    

Mentari sudah menampakan wujud nya namun seorang gadis yang tengah terpejam itu masih enggan bangun.

Tring

Ponsel yang berada di samping nya berbunyi, membuat Senja terbangun dan mengecek ponsel nya.

"WHAT!" Mulut nya menganga lebar.

"Demi apa gue keterima jadi model, kyaaaaaaaa." teriak nya girang.

Mood nya hari ini sangat baik setelah mendapatkan kabar itu, Senja langsung begegas menuju kamar mandi dan bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, semoga ini awal yang baik.

Hari ini kelas Senja dan Fajar bagian pelajaran olahraga, kini mereka semua sudah berbaris rapih dan melakukan pemanasan.

"Baiklah anak-anak, pemanasan dicukup kan. sekarang kalian beristirahat sejenak." ucap Pa Andi.

"Duh panas banget anjir."

"Iyah kulit mulus gue bisa gosong nanti."

"Iyah nih skincare mahal cuy, mana ga ada stok lagi."

Murid cewek terdengar mengeluh karena terik matahari yang semakin menyorot, jika mereka takut kulit nya hitam tapi tidak dengan Senja, dia takut jika terus-terusan terkena radiasi langsung penyakit nya akan kambuh lagi.

"Muka lo pucet, lo sakit?" tanya Rangga yang menghampiri.

"Gue gak apa-apa ko." jawab Senja berusaha tersenyum walaupun kepala nya sudah mulai pusing.

"Lo yakin, mending gue anter lo ke UKS aja yu."

"Ngga usah, gue ga apa-apa. Udah lo jauh-jauh sana, Raina ngeliatin gue terus tau."

Rangga pun pergi dari hadapan Senja.

"Yang bapa sebutkan nama nya berdiri dan bentuk barisan."

"Iya pak."

"Senja, Putri, Bella, Salsa, dan Maurin."

"Killa, Tasya, Rini, Raina dan Bulan."

"Silahkan kalian atur posisi, kita hari ini akan praktek basket."

Mereka semua yang disebutkan nama nya sudah berada di lapangan basket, permainan sudah berlangsung, untung nya Senja sedikit mahir dalam basket karena ini salah satu hobi nya.

Dari tepi lapangan bersorak saat Senja berhasil memasukan bola kedalam ring, suasana semakin panas saat poin mencapai 3-3.

"Huuuuuh semangat."

"Wih si Senja jago juga maen Basket." puji Gavin.

"Bener tuh, lo aja kalah Jar."

Senja bersiap-siap akan mencetak poin kembali, tapi saat shooting gadis itu merasakan ada sebuah kaki yang menghalangi nya hingga dia tersandung dan bola itu mengenai Bulan.

Bruk

Lemparan yang cukup keras mengenai kepala Bulan hingga gadis itu tak sadar kan diri.

"Akhh.." ringis Senja saat lutut nya berdarah.

"Heh Jar itu Bulan pingsan." teriak Gavin heboh.

Fajar menghampiri Bulan yan tegeletak dengan mata yang terpejam.

Senja menatap sebuah sepatu didepan nya, dia mendonggak menatap siapa pemilik nya.

"Fajar."

"Berdiri!!!" teriak Fajar, dapat terlihat sorot mata nya yang menahan amarah.

Fajar memegang dagu Senja kasar hingga dia meringis kesakitan.

"Awss..lepas Jar sakit."

"Lo ngapain nyelakain Bulan hah!?"

Takdir Senja  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang