Part 33 ^PAK BOTAK PINGSAN^

621 58 7
                                    

Senja menatap fokus lembar soal sambil otak nya terus berputar-putar mengingat rumus untuk memecahkan setiap soal matematika.

Ya, minggu ini SMA Bima Sakti sedang mengadakan UAS. Untung saja Senja sudah mepersiapkan semuanya dia terus belajar  agar mendapatkan nilai bagus dan membuat Ayah nya bangga.

Sebua kertas kecil mendarat di meja Senja, dia melirik seseorang yang melempar kertas itu dan ternyata berasal dari Bintang.

Tulisan dalam kertas itu, Senja tolongin gue dong, gue gak bisa ngerjain MTK, rumus cepet yang lo ajarin lupa semua. Gimana dong:(((

Senja menuliskan balasan di kertas itu, Mangkannya lo jangan inget gue terus jadi gagal fokus kan. Udah lo bikin rumus baru aja hahahhaa, gue gak bisa bantu, ini lagi ulangan bukan kondangan wkwkwkw:D

Senja melempar kembali kertas itu kearah Bintang, untung nya pengawas sedang sibuk maen Hp jadi tindakan dia tidak diketahui.

Berbeda di kelas Fajar, karena pengawas nya sedang keluar ada urusan jadilah kelas itu sangat ribut sekali, banyak yang mencontek dengan melihat buku dan Hp.

"Wouy jawaban no 1-40 apaan?" teriak Rangga heboh.

"Itumah namanya nyontek semua, makannya belajar Rang jangan bucin mulu!"

"Etdah pelit amat lo pada."

"Anjir siapa ini yang ngelempar penghapus ke kepala gue." teriak Fajar.

"Punya gue Jar." ucap Rangga dengan menampilkan deretan gigi nya.

"Sakit bego, lo ganggu gue lagi fokus aja deh."

"Yamaap, siniin penghapusnya."

"Lo mau ini?" Fajar mengacungkan penghapus berwarna hitam.

"Iya sini, lama deh loh."

"Noh ambil sendiri." Fajar melempar penghapus ke arah ambang pintu bertepatan dengan Pak botak masuk dan mengenai kepalanya.

"Mampus!!!!"

"SIAPA YANG LEMPAR PENGHAPUS!!??" pekik Pak botak dengan nada menggeram.

"DIA PAK!" Fajar dan Rangga saling tunjuk bersamaan.

"Kalian berdua maju sini."

"Gak mau ah pak, gue lagi ulangan nanti waktunya keburu abis." tolak Fajar.

"Bapak bilang maju!!!!"

"GAK MAU PAK! BAPAK KO MAKSA SIHH DEDE RANGGA GAK MAU TERNODAI."

"Hahaha saraf si Rangga." ucap salah satu siswa dan membuat semuanya tertawa.

Pa botak menghampiri meja Fajar dan Rangga kemudian menarik kuping keduanya.

"Aww atit Pak." ringis Rangga lebay.

"Apa kamu bilang, titit?" ucap Pa botak ambigu.

"Loh bapak budeg yah, makan nya pak jangan kebanyakan makan micin jadinya kesumpel kotoran ditelinga bapak."

"KAMU INI GAK ADA SOPAN-SOPAN NYA!!" Pa botak lebih keras menjewer kuping Rangga.

"Aduhh pak ampun, telinga saya bisa copot nanti."

Seluruh penghuni kelas menjadi tidak fokus dan lebih memeilih menonton drama di depan kelas nya, bahkan ada yang tertawa terpingkal-pingkal karena lelucon dari Rangga.

"BUAH PISANG DISISIRIN."

"CAKEP!!!"

"EMANG GUE PIKIRIN, HAHAHHA."  tawa Pa botak pecah atas pantun nya sendiri.

Takdir Senja  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang