Part 47 ^MENGHILANG^

843 82 28
                                    

“Bangsat!!” teriak Raina dengan wajah yang sudah memerah menahan amarah.

“Sejak kapan lo ada disitu?” tanya Bulan yang sudah gelagapan.

“Sejak kalian ngomongin gue, dan ternyata gue cuman di manfaatin sama kalian!!”

Salsa tersenyum menyeringai, “Bagus kalo lo udah tau semuanya, kita gak perlu repot-repot ngomong lagi ke lo.”

Lengan Raina mengepal kuat kemudian kedua tangannya ia gunakan untuk menarik Salsa dan Bulan hingga ke area lapangan.

Bulan memberontak, “Lepasin gue setan!!”

Raina melepaskannya ketika sudah berada di tengah lapang, bahkan banyak siswa maupun siswi yang ikut menonton.

“Gue nyesel udah percaya sama kalian!!”

“Kita si gak peduli.”

“Lo udah hancurin persahabatan gue sama Senja dan lo juga yang udah hancurin hubungan Fajar dengan Senja.”

Bulan memutar bola matanya malas, “Udah mbak ngomel nya? Gue pusing denger suara lo yang cempreng itu.”

Raina maju selangkah dan kedua tangannya menjambak rambut Bulan, “DASAR WANITA LICIK!!!”

“Heh lepasin temen gue!!” Salsa pun tak tinggal diam, dia ikut menjambak rambut Raina.

Sedangkan di koridor sudah ada Fajar, Gavin dan Rangga yang sedang berjalan santai menuju lapangan untuk bermain basket.

“STOP!!” ucap Dito salah satu teman sekelas Raina.

“Ngapain lo ngalangin jalan kita, mau cari ribut!?” jawab Rangga.

“Gawat Rang—” ucap Dito yang sudah ngos-ngosan karena berlari.

“Gawat apaan si ngomong tuh yang bener bego.”

“Si, Si, Si—”

“Sisi? Si pemain film ganteng-ganteng srigala?”

“Bukan.”

“Terus siapa?”

“Si Raina ribut sama Bulan dan Salsa di lapangan.”

“Ohh Raina—” Rangga membelalakan matanya lebar, “APA RAINA? RAINA PACAR GUE?”

Dito mengangguk.

Rangga, Gavin dan Fajar langsung berlari untuk memisahkan perkelahian ketiga cewek itu.

“Woyy stop, stooooopppp!!!”

Namun bukannya berhenti, perkelahian mereka menjadi semakin sengit dan lebih parah nya lagi sampai guling-guling di lantai lapangan.

“Eh ini gimana cara misahin nya, bantuin woy.”

Fajar yang sedari tadi hanya diam pun langsung ikut meleraikan perkelahian itu.

Rangga memegang Raina, Fajar memegang Bulan dan Gavin memegang Salsa, ketiga cewek itu masih saja memberontak tapi tenaga para cowok lebih kuat.

“Udah sayang, kamu sabar jangan esmosi gini. Ini teh ada apa?”

“GUE GAK BISA SABAR!! GUE PENGEN BEJEK-BEJEK MUKA JELEK NYA SI PELAKOR ITU BIAR KAYA RUJAK!!”

Salsa menertawakan ucapan Raina, “Coba aja kalo bisa.”

“Ihhhhh, lepasin gue Rang!! Gue pengen bunuh dua nenek sihir ini!!”

“APA LO BILANG? NENEK SIHIR!?” teriak Bulan murka.

“Iya lo berdua tuh nenek sihir jelek, udah jelek pake hidup lagi.”

Bulan semakin memberontak seperti ingin mencakar wajah Raina, “Kurang ajar lo ya!!!”

Takdir Senja  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang