Part 42 ^MULAI MENYADARI^

670 64 23
                                    

Senja bangkit dari tempat duduk nya. “Apa lagi sih Jar? Kamu belum puas terus nuduh aku dan selalu ngatain aku!?”

“Lo ngapain masih deket sama dia!!?” tunjuk Fajar kepada Bintang.

“Eh lo jangan kasar dong sama cewek.” kini Bintang pun tak tinggal diam melihat Senja terus menerus disakiti.

“Ini bukan urusan lo!!”

Bintang menarik kerah baju Fajar. “Ini akan jadi urusan gue kalo itu menyangkut tentang Senja!”

“Ada hububgan apa lo sama Senja!?”

“Yang jelas gue orang yang akan lindungin Senja, gak kaya lo yang selalu buat Senja tersakiti.”

Bugh

Fajar memukul pipi Bintang hingga memar. “Jangan ikut campur urusan gue sama Senja!”

“LO APA-APA AN SIH JAR, KALO TERJADI APA-APA SAMA BINTANG LO MAU TANGGUNG JAWAB!?”

“Ohh jadi sekarang lo peduli sama dia, lo perhatian sama dia!! LO SUKA SAMA DIA HAH!?”

“Kalo iya kenapa!? Ada yang salah?”

“JINGGA!! GUE GAK AKAN PERNAH LEPASIN LO! DAN GUE GAK AKAN PERNAH NGIZININ LO BERHUBUNGAN SAMA DIA!!!”

“Kenapa ngga? Lo bebas berhubungan sama Bulan, mesra-mesraan sama Bulan, sedangkan gue kenapa lo larang!?”

“Karena lo cuman milik gue!!”

“Presetan dengan ucapan lo.”

Senja merangkul Bintang membantu cowok itu untuk berjalan pergi meninggalkan Fajar. “Yuk kita pergi.”

“Arggghhh.” geram Fajar tak karuam dengan suasana hati nya.

***

Bintang menatap wajah serius Senja yang sedang mengobati luka memar di wajah nya, baru kali ini dia sedekat ini dengan Senja. Hati nya sudah tak terkontrol lagi, ambisi untuk memiliki gadis itu semakin kuat.

“Awss..” ringis Bintang.

“Sakit yah?”

“Hmm.”

“Senja?.” panggil Bintang sedangkan gadis itu langsung menghentikan pergerakannya.

“Apa?”

“Yang tadi lo omongin, kalo lo suka sama gue itu serius?”

“Nggak.” jawab Senja, lebih baik dia berkata jujur dari pada nanti nya malah memberikan harapan palsu.

Bintang mencebikan bibir nya. “Udah serasa terbang eh malah di hempaskan.”

Senja menunduk. “Maaf—gue gak bermaksud.”

Bintang melirik Senja yang sedang menunduk dan senyum itu terbit di bibir nya. “Santai aja kali.”

“Lo gak marah?”

“Nggak, buat apa marah. Gue gak punya hak untuk itu.”

“Makasih.”

“Buat?”

Senja tersenyum manis kepada cowok yang berada sampingnya “Karena lo selalu ada buat gue.”

“Gue akan selalu ada buat lo, sampai hati ini berkata bahwa orang yang gue cintai sudah bahagia dan sudah ada seseorang yang menggantikan gue sebagai orang yang melindungi lo.”

Senja mencubit pipi Bintang. “Ah bisa aja lo.”

“Awss..sakit Senja.”

“Eh maaf gue sengaja.”

Takdir Senja  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang