Part 37 ^BAHAGIA YANG SESAAT^

627 63 12
                                    

Sebelum membaca alangkah baik nya tekan bintang disebelah kiri yaaa★❤

Happy reading^^

***

Fajar mendekap kekasih nya, memberikan ketenangan dan kekuatan. “Kamu tenang yah, aku ada disini untuk kamu.”

“Kamu jangan ninggalin aku.” ucap Senja dengan nada manja.

“Ga akan, bahkan dalam pikiran aku gak pernah terlintas untuk ninggalin kamu.” Fajar mengangkat alis nya sambil tersenyum ke arah Senja.

Senja mencubit perut Fajar. “Gombal nih mas nya hahha.”

“Gombal sama pacar sendiri apa salah nya.”

Senja tersenyum manis menanggapi ucapan Fajar, hati nya tak bisa dibohongi, walaupun Fajar sering menyakitinya namun rasa cinta nya mengalahkan semuanya. Bukan Senja bucin atau lebay, tapi itulah yang dia rasakan, dia hanya ingin setia kepada satu orang dan itu adalah Fajar Alvano.

“Kamu hebat.”

“Hebat?” beo Senja dengan mengerutkan kening nya.

“Iya selain juara kelas kamu juga juara di hati aku.”

“Ah udah lah kamu mah.” Senja membalikan badan namun lagi-lagi senyum nya tak bisa ia tahan dan kini pipi nya pun sudah merah merona.

“Senja nya Fajar salting yah.” Fajar terus menggoda Senja dengan mencolek pipi chuby nya.

“TENGGELAMKAN AKU KE LAUT AMAZON SEKARANG JUGA!!!!!!!” teriak Senja.

“Mau ngapain?”

“Mau nyemplungin hati aku yang sedamg berbunga-bunga.”

Fajar tertawa mendengar jawaban Senja bahkan keduanya seperti layak nya pasangan yang berbahagia.

Hingga seseorang menghancurkan moment bahagia mereka, “FAJAR!! BULAN DALAM BAHAYA.” teriak Salsa.

“Buruan lo temuin Bulan!” timpal Raina.

Fajar yang mendengar kabar itu langsung berlari  begitu saja dengan wajah yang terlihat khawatir.

“Jar!!!” panggil Senja namun Fajar tetap lebih memilih Bulan

“Mangkannya kalo jadi cewek jangan ke geeran deh, lo liat? Fajar lebih peduli sama Bulan daripada lo.” Salsa tersenyum meremehkan.

Tanpa membalas perkataan dari Salsa, Senja lebih dulu pergi dari hadapan nya.

Sedangkan disisi lain, seseorang dengan wajah yang penuh keringat dan deru nafas yang tidak beraturan, akhirnya  bisa  menemui Bulan di lapangan basket. “Kamu kenapa?” tanya Fajar khawatir.

“Aku gak apa-apa.” jawab nya dengan tampang tak bersalah.

“Salsa bilang kamu dalam bahaya, ada yang nyakitin kamu?”

“Ada.”

“Siapa?”

“Kamu.”

“Ko aku?” beo Fajar bingung.

“Iyah kamu ngapain mesra-mesaraan sama Senja di taman belakang.” ketus nya.

“JADI KAMU BOHONGIN AKU?” bentak Fajar, dia tak habis pikir mengapa Bulan sengaja berbohong kepadanya.

“Iya, aku gak suka ya liat kamu sama Senja. Pokonya kamu harus jauhin dia kalo perlu kamu putus!”

“SENJA ITU LAGI BUTUH AKU BULAN! HARUSNYA KAMU NGERTI.”

Takdir Senja  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang