Part 11 ^PENYAKIT^

941 81 2
                                    

Sudah dua hari Senja tidak masuk sekolah, Raina sahabatnya bahkan tidak mengetahui kenapa Senja tidak masuk sekolah. Ponsel nya selalu tidak aktif jika dihubungi, apa ada sesuatu yang terjadi dengan Senja?

Fajar sedari kemarin kalang kabut mencari keberadaan Senja, dia sudah menghamipi rumahnya namun gadis itu tidak ada dirumah. Dia sudah mengunjungi tempat Favorit Senja namun tetap nihil.

"Gue harus cari kemana lagi?" tanya Fajar frustasi.

"Ini semua tuh gara gara lo, kalo emang lo ga cinta sama dia harusnya lo gausah ngasih harapan lebih, gue juga sakit kali digituin" kesal Rain.

"Gue ga ngasih harapan apa apa"

"Tapi Jar, gue juga perhatiin saat kalian deket itu lo udah ngasih harapan dengan lo perhatian, peduli, bahkan selalu melindungi dia. Apa iya gaada cewek yang baper?" timpal Rangga.

"Gue setuju, kenapa sih Bulan harus datang lagi kesini dan ganggu kehidupan lo lagi. Apa lo masih belum bisa lupain Bulan? Dia udah jahat sama lo Jar" Gavin semakin dibuat emosi.

"Gue masih sayang sama Bulan dan gue juga gamau kehilangan Senja"

"Lo egois Jar"

Fajar diam, dia tahu dia egois tapi hatinya berkata seperti itu. Dia menginginkan keduanya tanpa harus memilih.

"Halo Lan"

"Iya aku kesana sekarang yah" Fajar menutup telpon dari Bulan.

"Gue cabut duluan" ucap Fajar begegas keluar Cafe.

"Jar lo mau kemana kita belum selesai bahas Senja" kesal Gavin yang melihat Fajar sudah tak lagi terlihat.

"Bulan itu siapa sih?" tanya Rain yang belum mengetahui.

"Dia itu mantan nya Fajar, mereka putus secara sepihak karena Bulan ga mau ldr, dia pergi ke singapura" jawab Rangga.

"Fajar udah dibutakan oleh cinta, harusnya dia nyadar kalo selama ini hanya Senja yang mencintainya"

***

Perlahan mata seorang gadis yang sudah lama terpejam akhirnya mulai mengerjap ngerjapkan untuk menormalkan penglihatannya.

Rasa sakit dikepalanya membuat dia sangat sulit membuka matanya, namun dengan sekuat tenaga dia terbangun dari pingsannya.

"Akhh" ringisnya saat memegang kepalanya yang terlihat diperban.

"Gue ada dimana?"

"Kamu ada dirumah saya" ucap wanita yang masih terbilang masih muda menghampiri.

"Kenapa aku bisa ada disini?"

"kamu ditemukan di hutan, disana keadaan kamu sangat mengkhawatirkan. Untungnya saja ada warga yang baik hati untuk segera membawa kamu kesini"

"Hutan?" beo Senja. Seingatnya dia terakhir kali berada di kamar mandi, tapi mengapa dia ada disini?

"Iya, sudah dua hari kamu berada disini dan pingsan"

Senja terlihat sangat bingung, dia masih setia memegangi kepalanya yang sakit.

"Oh iya kamu pasti bingung saya siapa, saya Dokter Mala"

"Aku Senja dok, makasih yah udah rawat aku. Tapi sekarang aku ga bawa uang"

"Kamu gausah khawatir, saya ikhlas membantu kamu"

"Makasih dok"

"Iya sama sama, oh iya ada yang perlu saya bicarakan dengan keluarga kamu?"

Takdir Senja  ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang