Pulas dengan tidur. Lim terlihat baru saja kembali dari alam mimpi. Matanya melihat Rosè yang sedang memainkan hp disampingnya.
"Chaeng-ah~"
"Wae?" tanya Rosè menengoki Lim.
"Bbaegopa" keluh Lim sembari memeluk Rosè dari samping.
"K-kamu lapar? Aku sudah memasak didapur dan itu spesial untukmu" ucap Rosè.
"Mwo jinja? Masak apa kamu?" tanya Lim bersemangat lalu ia berlari ke ruang makan.
"Wah~ Park Chaeyoung, kamu membuatkan ini untukku?" tanya Lim senang dan Rosè mengangguki pertanyaan itu.
"Gomawo Park Chaeyoung" ucap Lim dan mereka berdua pun makan bersama.
roses_are_rosie
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
10.745.900 suka roses_are_rosie: @lim_limario
"Beneran ga masalahkan?" tanya Rosè memastikan.
"Ga masalah, tenang aja" ucap Lim.
'Jika saja Jennie Eonnie ga ada, pasti aku akan memilikinya' batin Rosè penuh harap.
"Setelah ini keluar bentar yuk" ajak Rosè.
"Kajja, mau kemana?" tanya Lim.
Secepat itukah Lim menyetujui? Beneran, ini kalo Jennie tau kan bisa jadi masalah besar.
Ya, tapi Lim ga mempermasalahkan itu. Dia lebih dulu mengenal Rosè dan dia tau bagaimana cara mengendalikan diri.
"Wae?" tanya Lim bingung saat Rosè tersenyum dengan tatapan kosong.
"Gwenchanna hehehe" jawab Rosè kikuk membuat Lim semakin heran.
"Aku cuma mau berjalan-jalan saja" ucap Rosè lalu Lim ga menjawab Rosè dan langsung pergi ke kamar setelah makanannya habis.
'Ya? Wae? Dia marah atau kenapa?' batin Rosè kesal sembari membereskan piring tadi.
Kesal dan kecewa, hanya itu yang Rosè rasakan, ia merasa kalah dalam segala hal dibandingkan Jennie yang telah berhasil mendapatkan sahabatnya. Meskipun kesal dia tetap membereskan piring yang tadi ia makan bersama Lim.
