PART 11 | KECEMBURUAN

2.6K 133 9
                                    

Kaki Jennie mulai melangkah mendekati Lim yang masih meringkuk didalam selimut ya.

"Riri~ Jisoo Eonnie manggil kita" ucap Jennie lembut sembari menggoyangkan pelan tubuh Lim.

"Bby~ ireona~" lanjut Jennie mengelus wajah Lim dan berhenti di keningnya.

"Kamu demam?" gumam Jennie pergi sembari mematikan AC dan mengambil plester kompres.

"Gwenchana?" tanya Jennie saat melihat mata Lim sedikit terbuka.

"Nini-ya" panggil Lim tersenyum lalu memeluk perut rata Jennie dari samping.

"Jangan banyak bergerak, aku sedang mengompresmu" perintah Jennie dan hanya disenyumi oleh Lim.

"Wae?" tanya Jennie.

"Kamu cantik hari ini" ucap Lim menatap Jennie.

Apa ini? Dia baru saja kembali dari alam mimpi tapi sudah bisa seperti ini?

"Arra, Jisoo Eonnie memintaku untuk membangunkanmu" ucap Jennie sembari mengelus rambut Lim yang sudah tidur di paha Jennie.

"Berarti jika dia tak menyuruh, kamu ga membangunkanku?" tanya Lim.

"Aku pasti membangunkanmu Bby tap-"

"Buktinya harus disuruh Jisoo Eonnie dulu baru membangunkanku" ucap Lim memotong ucapan Jennie.

"Kamu masih marah padaku?" tanya Jennie secara tiba-tiba, mengingat kejadian semalam telah menjadi mimpi buruk Jennie.

"Ani, aku ga marah" ucap Lim kembali memeluk Jennie.

"Kamu semalam semarah itu padaku" ucap Jennie.

"Mianhae, aku bener-bener lelah semalam" ucap Lim dan diangguki oleh Jennie.

'Aku kenapa harus kesal melihat mereka bersama' batin seseorang yang sedang mengintip.

Tok tok tok

"Eonnie, Lice?" panggil Rosè.

"Masuklah Rosie" ucap Jennie.

"Anniya Eonnie. Jisoo Eonnie meminta kalian segera turun" ucap Rosè langsung pergi tanpa menunggu jawaban dari Lim dan Jennie.

'Ada apa dengannya?' batin Lim.

"Istirahatlah, nanti makananmu aku bawa kesini" perintah Jennie.

"Sireo, kita akan kesana tapi biar aku mandi dulu" ucap Lim lalu kaki panjang itu berjalan menuju kamar mandi.

"Kamu sakit Bby" cegah Jennie khawatir.

"Gwenchannayo Honey, mandi ga akan buat orang sakit matikan hahaha" tawa Lim lalu ia masuk menutup pintu kamar mandi.

Mendengar perkataan itu rasanya begitu sakit bagi Jennie. Takut, khawatir, cemas, semua berkumpul menjadi satu.

"Ternyata lumayan dingin hahaha. Kamu sedang apa Baby?" tanya Lim saat melihat Jennie diam dan menatapnya.

"Wae? Lihatkan aku ga mati gara-gara air itu" ucap Lim tersenyum tipis seolah menang melawan air yang masih membasahi rambut dan lehernya.

"Jisoo Eonnie marah lagi?" selidik Lim tapi Jennie diam dengan mata makin berkaca-kaca.

"Honey, bicaralah" ucap Lim.

"Pabo-ya! Apa yang kamu katakan tadi?" tangis Jennie sembari memukul pelan tubuh Lim.

"Jamkkanman, apa yang aku katakan?" tanya balik Lim.

"Apa maksudmu mengatakan mati Lima-ya? Kamu tau aku sangat membenci kata itu dari dulu" ucap Jennie menahan tangis walau percuma, tangisan itu tetap pecah di pelukan Lim.

She Is My Mine | BLACKPINK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang