Izinkan Aku Bertemu Dengannya Eonnie 2

895 84 5
                                    

Jennie POV

"wae Jennie-ya?" tanya appa.

"e... A... Anni appa... Jennie merasa dia marah pada Jennie" ucapku jujur.

"marah? Wae? Kau mengenalinya?" tanya appa heran.

"anni Jennie tak tau namanya tapi dia adalah gadis yang tadi pagi tak sengaja Jennie tabrak saat akan pergi ke acara itu. Jennie sudah memberikan kartu nama Jennie agar dia bisa menghubungi saat ada apa-apa tapi dia tak menelepon Jennie sama sekali" ceritaku dan appa  memerhatikan gadis itu sejenak.

"sepertinya dia baik-baik saja lalu kenapa kau merasa bersalah?" ucapan appa disini ada benarnya tapi aku tak tau mengapa aku sangat merasa bersalah pada gadis itu.

"baiklah jika kau bersalah temui dia dan bicarakan semua ini hingga kau merasa lebih baik" saran appa.

"menurut appa aku harus bertemu dengannya?" tanyaku dan dia mengangguk.

"dia penggemar kalian Jen, dia mungkin kecewa karena bertemu denganmu tapi kau tak ramah padanya. Pergilah padanya, secara tidak langsung juga merekalah yang menaikkan namamu hingga saat ini" ucapnya.

"baiklah appa aku akan meminta informasi dari pegawai tadi appa" ucapku dan appa mengangguk.

Setelah itu aku menemui pelayan yang tadi memanggil gadis itu.

"maaf permisi" ucapku ramah.

"ya ada yang bisa saya bantu nyonya?" tanya pelayan itu.

"tadi yang kau panggil adalah pemilik restoran ini?" tanyaku

"iya benar nyonya, maaf ada apa ya?" tanyanya

"kalau boleh tau namanya siapa ya?" tanyaku dan dia hanya diam seolah memikirkan nama gadis itu.

"e... Ma.... Maaf nyonya untuk nama dan lainnya itu bersifat pribadi. Saya hanya pelayan disini, saya tak berhak untuk ikut campur" ucapnya.

'wae? Apakah nama saja sangat rahasia? Aku bahkan tak meminta nomor ponselnya, bukan itu lebih rahasia daripada sebuah nama' batinku.

"bisa aku bertemu dengannya?" tanyaku.

"ma... Maaf nyonya tapi dis...."

"ada apa La?" tiba-tiba gadis itu datang dengan suara beratnya.

"e.... Nyonya muda? Ma... Maaf nyonya ada yang mau bertemu dengan anda" ucap pelayan itu.

"saya permisi dulu" lanjutnya lalu ia pergi dan aku mendekati gadis tinggi itu.

"perkenalkan aku Jennie Kim Manoban kau siapa?" tanyaku sopan.

"bukannya tadi aku sudah memanggilmu? Berarti itu tandanya aku sudah tau namamu untuk apa kau berkenalan lagi?" ucapnya sangat dingin.

'ya Tuhan ada apa dengan gadis ini? Kenapa dia sangat dingin dan seolah-olah menyimpan dendam yang sangat besar padaku?' batinku

"ya baiklah kalau begitu. Jadi siapa namamu?" tanyaku dan dia tersenyum sinis membuatku seperti pernah merasa melihat senyuman itu.

"aku tak punya nama. Jadi tak perlu memanggilku" jawabnya dingin.

'cih sombong sekali orang ini? Dan ya Tuhan apakah aku harus mengajak gadis ini bertemu? Demi apa Tuhan' batinku.

"aku ingin bertemu denganmu besok apakah kau bisa?" tanyaku sopan.

"sorry I can't" ucapnya dan hampir pergi tapi aku menahan tangannya.

"yak tolonglah ada hal yang ingin kubicarakan denganmu besok" mohonku, aku sangat benci dengan adegan seperti ini tapi jika aku tak menyelesaikan masalah ini aku akan selalu merasa membawa beban sebanyak 500kg. Remuk aku dibuatnya.

She Is My Mine | BLACKPINK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang