Sad Park Chaeyoung

1.3K 89 7
                                    

Hari telah berganti hari, keadaan kini semakin rumit saat Jennie mengetahui eonnienya benar-benar mengalami depresi berat karna beberapa hal yakni kenyataan yang menyatakan Lisa adik kandung Jennie dan kenyataan yang lebih memilih Lisa dibanding dirinya.

Setiap harinya mereka selalu menjenguk Jisoo di salah satu rumah sakit jiwa, satu persatu dari mereka selalu menjenguknya secara bergantian berdasarkan hari kecuali Lisa yang bisa menjenguk Jisoo hanya jika ditemani oleh eonnie kandungnya yaitu Jennie.

"Lice kau tak ikut denganku menjenguk Jisoo eonnie?" tanya Rose yang sudah siap berangkat dengan wajah bahagianya.

"Lisa tak bisa pergi denganmu Rosie, eonnie takut kau tak bisa melindunginya jika tiba-tiba Jisoo eonnie nyerang" sahut Jennie dari kamar mengambil keputusan dan membuat Rose tersenyum kecut seketika.

"gwenchanna, kau jangan sedih. Aku akan menunggumu pulang" ucap Lisa menenangkan sembari mengelus lembut pipi Rose.

"aku berangkat ya" pamit Rose dan diangguki oleh Lisa lalu ia berniat mencium kening Rose.

"Lili, bantu Nini. Ini sangat berat" ucap Jennie lumayan keras membuat Lisa membatalkan apa yang ingin ia lakukan.

"pergilah dia sepertinya sedang repot. Tolong pamitkan aku ya. Bye" ucap Rose menyembunyikan airmatanya dan segera berlari keluar rumah tanpa menunggu jawaban Lisa.

Rose segera menuju rumah sakit dengan menggunakan mobilnya dan kecepatan lumayan tinggi agar ia cepat sampai lalu bisa bertemu Jisoo secepatnya.


"eonnie kau sedang apa?" tanya Rose saat sudah sampai di rumah sakit dan melihat Jisoo sedang duduk termenung di taman sendiri. Jisoo tak menjawab pertanyaan Rose namun ia hanya tersenyum bahagia sedangkan Rose semakin tak bisa menahan airmata saat itu juga.

"kau belum makankan?" tanya Rose tapi Jisoo masih tetap tak menjawab dan dengan posisi yang sama.

"ayo buka mulutmu, kau harus makan sekarang" lanjut Rose.

"aku tak lapar, kau tak lihat aku sedang memperhatikan adikku? Kalau aku lengah karnamu dia bisa terluka" ucap Jisoo tanpa menoleh pada Rose dan fokus pada hadapannya yang tak ada siapapun.

"kau tak ingin cepat sembuh eonnie hiks? Aku tau sekarang Lisa sangat bahagia bisa hiks bertemu Jennie eonnie tapi dia tak dapat sedikitpun waktu untukku" tangis Rose tapi Jisoo tetap diam.

"Jennie eonnie tau jika Lisa adalah adiknya hiks tapi jujur setelah kulihat dia sepertinya belum melepaskannya eonnie hiks. Eonnie hiks jebal cepatlah sembuh hiks aku sendiri lagi eonnie hiks, nasibku tetap sama pada akhirnya hiks." tangis Rose.

"Ada apa dengan kalian semua? Hiks kalian bukan eonnie dan juga Limku yang dulu hiks, kehadiranku disini tak pernah dianggap penting lagi hiks, aku hanya butuh kalian semua yang dulu hiks hanya itu" tangis Rose lagi dan kali ini Jisoo menatapnya dan perlahan tangannya mulai merapa pipi mulus Rose lalu menghapus airmatanya.

"siapa kau emm? Kenapa kau menangis? Dimana orang tuamu?" tanya Jisoo seakan tak mengenal Rose.

"hiks kapan kau kembali hiks? Kapan kalian kembali?" tangis Rose kembali dan Jisoo memeluknya dengan erat.

"gwenchannayo, tak apa jika orang tuamu pergi. Aku ada disini untukmu nee? Sudahlah berhenti menangis" ucap Jisoo lembut dan Rose hanya menikmati pelukan sang eonnie walaupun dia tak mengingatnya.

"ah nee perkenalan aku Jimario dan dia adikku Limario, kau siapa?" tanya Jisoo membuat Rose bangun dari pelukannya.

"anni hiks kau Jisoo hiks jebal jangan mengganti namamu aku tak suka itu hiks" tangis Rose semakin menjadi-jadi.

She Is My Mine | BLACKPINK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang