Permintaan Kecil Lisa

1.3K 88 4
                                    

Rose segera membawa Lisa ke kamar dengan sekuat tenaga. Menggendongnya, menelpon dokter, dan juga membersihkan luka yang ada di pipi kiri Lisa.

"kumohon hiks bertahanlah, jika bukan untukku hiks bertahanlah demi eonniemu Lice jebal hiks dengarkan aku. Jennie eonnie pasti juga merindukanmu, kau benar aku adalah orang egois hiks bahkan aku tak peduli dengan perasaan orang yang aku cintai hiks andai waktu bisa diputar Lice, aku tak ingin mengenalmu hiks dengan begitu aku tak akan menyakitimu seperti saat ini" tangis Rose sembari membelai wajah cantik nan tampan milik Lisa.

Ting tung

Mendengar suara bel rumah berbunyi, Rose segera berlari dan berharap itu adalah sang dokter.

"wae? Gwenchannayo?" tanya orang yang memencet bel rumah dan ternyata itu adalah Jisoo.

Grep

"eonnie hiks" ucap Rose sembari memeluk Jisoo dengan erat.

"wae? Kenapa kau menangis? Dimana Lim? Dia tak pergi lagikan?" tanya Jisoo dan Rose menggeleng dengan cepat.

"annyeonghaseyo apa benar ini rumah nyonya Lalisa Kim Manoban?" tiba-tiba seorang pria datang menggunakan jas putih.

"Lalisa?" bingung Jisoo.

"nee dok silahkan masuk" ucap Rose mempersilahkan sembari menghapus airmatanya.

"ada apa ini? Kenapa kau menggunakan nama itu? Dan kenapa ka memanggil doktee?" tanya Jisoo

"dia sakit eonnie dan....." ucap Rose memberitahukan semua hal yang terjadi antara dia dan Lalisa.

Dokter kini sedang memeriksa keadaan dari Lisa yang awalnya mengeluh sakit pada bagian perut dan cidera pada bagian pipi karna benturan tadi. Bekas benturan itu kini membiru, sangat disayangkan wajah cantik itu kini memiliki luka yang bisa dibilang cukup parah.

"jadi bagaimana keadaannya dok?" tanya Jisoo santai.

"untuk luka di bagian pipinya tak perlu dikhawatirkan karna nyonya tadi sudah memberikan penanganan pertama yang tepat..." ucap dokter itu sembari melihat Rose yang tengah sibuk mencari sesuatu.

".... Tapi saya masih belum dapat menentukan kenapa dia mengeluh sakit di perutnya, karna saat saya periksa tadi tak ada masalah apapun diperutnya. Untuk lebih jelasnya anda dapat memeriksakannya di rumah sakit agar bisa ditemukan jika ada penyakit dalam" saran dokter itu.

"baiklah dok terimakasih sarannya" ucap Jisoo lalu dokter memberikan resep obatnya dan setelahnya Jisoo mengantar dokter itu keluar.

"aigo dimana kartu itu?" gumam Rose sembari tetap mencari kartu nama milik Jennie.

"aku sudah mencarinya dimanapun tapi tak ada... Tuhan kumohon bantu aku mencarinya, kasihan Lisa" mohon Rose yang tetap mencari benda itu.

"astaga akhirnya..." gumamnya saat ia menemukan kartu itu di saku jaket tebal Lisa. Rose segera kembali mencari ponselnya dan ingin menekan nomor milik Jennie tapi....











"apa yang ingin kau lakukan?" tanya Jisoo sembari merampas kartu itu.

"aigo eonnie... Lisa hiks Lisa memintaku menelepon Jennie eonnie hiks kasihan dia" jelas Jisoo.

"mau mau membunuh diri? KAU MAU LIM DIAMBIL OLEH JENNIE DAN TAK DIPERBOLEHKN BERTEMU DENGANMU?" teriak Jisoo.

"eonnie hiks aku percaya hiks Jennie eonnie tak akan melakukan itu hiks, kembalikan eonnie hiks kasihan Lim" tangis Rose berusaha mengambil kartu nama Jennie.

"ANNI PARK CHAEYOUNG, DIA AKAN MELAKUKAN APAPUN DAN AKU SANGAT YAKIN JENNIE AKAN MELARANGMU BERTEMU DENGANNYA BEGITUPUN DENGANKU" bentak Jisoo.

"eo... Eonnie? Kau sudah pulang?" gumam Lisa yang baru sadar dan melihat Jisoo serta Rose.

She Is My Mine | BLACKPINK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang