You Are Mine

Indonesia

Ada yang kangen ????????

Akhirnya mood ku membaik😂😂🙈

eh yang mau gabung grub bisa langsung cari di Telegram ( Syur_ya & readers) langsung klik gabung, disana kita sharing bareng bahkan ada yang ngerjain tugas sekolah juga 😂😂😂

yaudah lah yaa langsung saja.

Happy reading....

APARTEMEN QUEENA
10:00

Alin menghela nafas panjang sekali lagi, dia harus kuat, dia harus ceria di depan mereka semua terlebih di depan kedua sahabat nya yang akan dia temui sebentar lagi. Dia harus membuang jauh semua rasa cemas serta khawatir akan penolakan mereka nantinya, karena jika terus begini hanya akan membuat semua orang yang menyayangi nya khawatir dan sedih. Sudah hampir dua bulan dia tidak menemui siapapun dan hari ini Alin harus siap menemui kedua sahabatnya, yaitu Luna dan Dania.

Setelah menutup pintu Alin memantap kan langkah menuju tangga namun dia berhenti saat Adam menarik lengan nya membuat Alin menoleh kebingungan

"ada apa bang ?" tanya Alin mengerutkan kening sejenak

"kalau belum siap kamu bisa masuk saja sayang, biar abang yang urus mereka. Lagi pula besok kamu kan operasi jadi lebih baik temui mereka setelah operasi saja" ujar Adam terdengar begitu cemas

Alin tersenyum manis kemudian melepaskan tangan Adam di lengan nya lalu memegang nya lembut, dia mendongak dengan tatapan lekat ke arah mata kakak tertua nya itu

"aku sudah siap bang"

"tapi Queen,,"

"ssssttt" sela Alin menyuruh Adam diam "lagi pula wajah ku tidak seburuk beberapa waktu lalu, hanya sisa bekas luka nya saja. Jadi tidak begitu buruk di depan mereka nanti" imbuh Alin tanpa menghilangkan senyum nya

Adam mengela nafas berat, meski sudah menyiksa orang yang berani menyakiti adik nya, Adam masih merasa tidak terima Alin mengalami kondisi seperti ini. Seharus nya hari ini Queen mereka menjalani wisuda dan menyandang gelar dokter yang sudah Alin perjuangkan selama ini, tapi nyatanya Queen mereka malah akan menjalani operasi besok. Adam menarik lembut Alin ke dalam pelukan nya, dia menciumi pucuk kepala Alin berkali kali.

"Kamu tidak buruk sayang, separah apapun luka mu di mata abang kamu tetap tercantik" puji Adam bersungguh-sungguh, Alin tersenyum semakin lebar mendengar nya

"terimakasih abang" balas nya pelan, Adam lalu melepas pelukan itu kemudian merangkul Alin

"abang antar ke bawah ya ?" tawar nya, Alin langsung mengangguk antusias dan mereka pun turun ke lantai satu dengan posisi Alin dalam rangkulan posessif Adam.

"ALIIINNNN !!!!!"

teriak Luna dan Dania reflek ketika melihat Alin dan Adam berjalan ke arah mereka berdua, tanpa basa-basi kedua teman Alin itu bergegas menyambut Alin dengan pelukan hangat membuat rangkulan Adam terlepas paksa.

"Jangan terlalu erat, nanti Queen sesak nafas !" peringat Adam menarik lengan Luna dan Dania yang menurut Adam begitu menghimpit tubuh kecil adik nya

Di ruang tamu ada Rose, Dirga, dan Dafi mereka tersenyum bahagia melihat Alin akhirnya berani menemui orang lain

"hehehe maaf bang, kami terlalu kangen sama Queen" kata Luna cengengesan, Dania mengangguk setuju akan pernyataan Luna itu, mereka memang sangat merindukan Alin.