Breaking News

19.7K 1.1K 102
                                    


Etika membaca, Vote, komen and Follow👌

Follow juga IG aku : @ifrohatul

.

Happy Reading.....

******


University of Cambridge
08:00

Kondisi Alin sudah membaik tapi tidak untuk hati nya, dia masih sering murung jika mengingat kejadian minggu lalu, kejadian yang benar-benar menguras air mata serta perasaan nya, kini dia bertekad akan menjadi Alin yang baru, Alin yang tidak akan menunggu seperti gadis bodoh lagi dan menjadi Alin yang akan berusaha membuka lembaran baru, atau cinta baru, mungkin. Fakta paling menyakitkan bagi nya adalah saat mengetahui jika Dafi disini di negara yang sama namun sampai detik ini lelaki itu tidak datang untuk sekedar menanyakan kabar atau,, sudah lah Alin lupakan dia ! apa kamu ingin terus tersakiti mengingat dia tidak pernah memperdulikan mu meski berada dalam satu negara begini, lupakan dan melangkah lah ke depan.

"hai cantik" Alin menghentikan langkahnya, dia mendongak melihat siapa seseorang yang menjulang tinggi di depan nya itu, Raxel.

Seketika itu Alin melengos ke lain arah
"makin hari makin cantik aja deh" puji Raxel

"makasih" jawab Alin jutek, dia memilih pergi namun Raxel menghalangi langkah nya "minggir Raxel, aku mau ke kelas" geram Alin mulai emosi, Raxel malah terkekeh kecil dan tidak beranjak sama sekali

"mau ngapain sih, kan masih ada dua puluh menit sebelum kelas dimulai"

"iya, dan dua puluh menit itu akan lebih berharga kalau aku gunain untuk baca buku" jawab Alin sengit

Raxel tertawa renyah, mungkin bagi mahasiswi lain tawa Raxel mempesona membuat pemilik nya semakin tampan, tapi menurut Alin tawa lelaki itu menyebalkan

setelah meredakan tawanya tatapan Raxel berubah dingin menusuk kornea mata Alin
"jangan sok jual mahal deh, gue tau kok kalau cowok waktu itu bukan cowok lo" cibir Raxel terkekeh pelan.

Alin menatap Raxel kaget, dari mana lelaki itu tau. Raxel tersenyum sinis melihat raut wajah Alin "kenapa cantik ? lo kaget ya karena gue tau semua nya ?" sambung Raxel pongah

"eng-enggak kok" bantah Alin berusaha menutupi kegugupan nya

Raxel tiba-tiba memegang erat pergelangan tangan Alin membuat gadis kecil itu memekik kesakitan "dengerin ya, waktu lo nolak gue itu sama aja lo nginjek-nginjek harga diri gue, jadi jangan harap lo bisa hidup tenang" desis Raxel bernada dingin tepat di telinga Alin, Alin meremang merasa bulu kuduk nya berdiri akibat bisikan setan itu, Raxel lalu menghentak kasar tangan Alin

"ssshh,," Alin meringis sambil mengusap pergelangan yang agak memerah, dia menatap Raxel takut saat Raxel tersenyum remeh kearahnya lalu pergi begitu saja.

"Lin !"

"hah !" Alin tersentak kaget mendapat tepukan ringan di pundak nya, dia berbalik ternyata Dania dan Luna sudah berdiri menatap nya bingung

"lo kenapa ?" tanya Dania cemas, dia melihat wajah Alin sedikit pucat "kalau masih sakit nggak usah masuk dulu" imbuh Dania memegang pundak Alin

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang