Game over

13.2K 1.1K 283
                                    

Mon maaf, kemaren lagi jalan-jalan terus pulang malam, habis itu nulis baru dapet seperempat part udah ketiduran 😭😭😂 maap banget kalau Up nya telat😚😚

Nggak marah kan ? hehehe

Dan ya, aku tahu udah tembus kok malah hampir 300 komen 😂😂
seneng plus ketawa ketiwi sendiri bacain komen-komen kalian yang pada ngehina Raxel beserta bapak nya.

Yaudah langsung aja karena aku udah janji jadi ya harus aku tepati, oke ?

.

Happy Reading.....

"apa kamu masih sanggup ?" tanya Dirga menyentuh pundak Dafi pelan

"iya kak,, sshh" balas Dafi di akhiri desisan sakit karena lengan nya tersayat pisau salah satu anak buah Edrick sewaktu mereka bergulat tadi

anak buah Edrick tidak bisa di anggap enteng, mereka semua terlatih dan kuat bahkan Adam saja sudah beberapa kali terkena serangan mentah dari mereka, tapi tetap saja Adam Dirga dan Dafi masih bisa memenangkan pertarungan itu meski sekarang tenaga mereka sisa 60 persen saja.

Adam melirik Dafi dari kaca kecil di atas setir mobil
"sebaik nya kamu obati dulu luka mu itu, lagi pula aku sudah menelfon anak buah ku jadi tenang saja kita pasti bisa menyelamatkan Queen dan Gavin" ujar Adam merasa kasihan dengan kondisi lengan Dafi, luka nya cukup parah. Sayatan pisau itu menembus kemeja yang ia pakai hingga membuat luka panjang menganga di sana.

Dafi menggeleng kuat "aku masih kuat bang, luka ini tidak ada apa-apa nya di bandingkan ke khawatiran ku akan kondisi Queen sekarang" balas Dafi sungguh-sungguh, hati nya sesak bukan karena menahan sakit tapi karena ia sedang panik dan khawatir

"tapi darah mu tak kunjung berhenti Daf, itu bahaya" kata Dirga di samping Dafi

"aku tidak peduli" jawab Dafi tegas

Adam dan Dirga hanya bisa menghela nafas panjang mendengar ke keras kepalaan seorang Dafi.

Adam memutar setir mobil ke halaman gedung tua yang mereka yakini tempat Edrick menyekap kedua adiknya, di belakang mobil Adam ada lima belas bodyguard handal yang terlatih mengekori sejak tadi. Mereka gabungan dari anak buah Adam, Dirga dan Dafi.

"kalian berpencar lah !" perintah Adam setelah turun dari mobil kepada barisan anak buah nya, mereka mengangguk hormat lalu mengendap masuk

"kalian ikut dengan ku" kini Dirga memilih satu barisan untuk ikut dengan nya masuk ke dalam, sedangkan Dafi melakukan hal yang sama yaitu membawa beberapa pengawal untuk ikut dengan nya masuk namun lewat jalur berbeda, sisa nya Dafi suruh untuk berpencar mencari dimana letak Alin dan Gavin dalam gedung sebesar ini.

Gedung ini gelap, hanya ada penerangan bulan dari sela-sela atap yang bolong dan kaca yang masih tersisa. Lift nya pun sudah tidak bisa di gunakan lagi, jadi jalan satu-satu nya adalah menaiki tangga darurat untuk naik dari lantai ke lantai

Adam sampai di lantai lima, semua masih aman tidak ada yang mencurigakan dan tidak ada tanda-tanda anak buah Edrick disini, namun berbeda dengan Dirga yang sudah sampai di lantai ke 10, dia di serang oleh anak panah dari arah yang tak dapat di duga

Dirga bersembunyi di balik tembok dengan pistol di genggaman nya, dia mengkode anak buah nya untuk melihat sekeliling dan saat Dirga menangkap siluet seseorang ia segera menarik pelatuk menembak sosok itu, dia adalah satu dari anak buah Edrick yang di tugaskan untuk menyerang di lantai 10

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang