Pagi yang berbeda

10.5K 1K 274
                                    

Ada yang kangen aku nggak ??

Berapa persen batrei kalian waktu baca ini ??

dan buat yang spam komen 💜 di part kemaren terimakasih banyak😍

Happy reading.....



Kaki nya semakin dalam menginjak pedal gas, berharap tidak pernah ada ujung kecepatan di pedal tersebut agar mobil yang dia kendarai melaju secepat kilat seperti yang dia harapkan saat ini. Padat nya kendaraan di jalan tidak membuat nya mengangkat kaki dari pedal gas barang secenti pun, dia malah memutar setir mobil ke kanan dan kiri bak pembalap profesional menyalip berbagai macam kendaraan dengan begitu lihai. Di otak nya saat ini adalah

aku harus sampai ke rumah sakit secepatnya.

"Fuck !!!'" umpat nya marah melihat detik di lampu merah yang terasa lamban sekali dan setelah lampu berubah warna menjadi hijau dia pun melajukan mobil nya dengan segera.

Sesampainya dirumah sakit, dia berlari secepat mungkin melewati beberapa lorong sebelum akhirnya membuka pintu kamar anggrek secara tergesa-gesa, membuat beberapa orang yang sedang di dalam ruangan tersebut kaget dan spontan menatap nya bingung.

"Ren !" pekik nya panik melihat gadis di atas ranjang sana dengan kaki dan lengan di perban
"bagaimana ini bisa terjadi, kenapa kamu tidak berhati-hati !" ujar nya ngos-ngosan, mata lelaki itu menelisik setiap inci tubuh gadis di hadapan nya, mencari luka yang mungkin tersebar di tubuh itu.

"Ka--"

"kenapa kamar ekonomi !" bentak nya tiba-tiba, menatap horor dokter dan dua perawat yang memang berada disana sejak tadi

"ma-maaf tuan muda, ini permintaan nona Rena sendiri" balas dokter tersebut

"kak, aku nggak papa, hanya luka kecil. Tenang lah nggak usah panik gini" kata Rena mengelus pelan lengan kekar nya, berharap bisa sedikit membuat lelaki itu tenang walau sebenarnya tidak berhasil sedikitpun

"menurutmu, apa aku harus tenang setelah mendapat kabar kamu kecelakaan !" ujar nya kesal
"aku menunggu mu dari pertama acara dimulai, dan tiba-tiba kabar tidak menge--"

ucapan nya tertelan kembali ketika pelukan hangat menyerbu tubuhnya, dua lengan kecil melingkar indah di punggung sembari memberi elusan lembut yang mana berhasil membuat kepanikan sedikit demi sedikit menguap. Dia pun membalas pelukan itu bersamaan dengan helaan nafas panjang lolos dari bibir nya

"aku baik-baik saja kak" bisik perempuan itu tepat di dada nya.

******

Pesta meriah Alin dan Dafi sudah selesai, kini dua pengantin baru itu sedang dalam perjalanan pulang menuju mansion Dominic. Alin tetap memakai dress hitam pesta tadi, berbeda dengan Dafi yang sudah fress karena menyempatkan mandi terlebih dahulu dan berganti pakaian yang lebih santai. Dafi semakin mengeratkan pelukan nya di tubuh Alin yang kini tertidur hampir menimpa penuh bagian tubuh kanan nya.

Alin meringkuk cantik dengan balutan jas hitam milik Dafi sebagai selimut sementara. Dafi sendiri tidak menyangka kalau acara resepsi ini akan memakan waktu yang cukup lama dan menguras tenaga, mulai dari dansa, game game kecil antar pengusaha dan terakhir acara minum bersama keluarga Godard. Alin memang tidak mengikuti semua rentetan acara itu, karena setelah berdansa dia memilih diam di kamar bersama para sahabat nya sebelum akhirnya Dafi mendapati Alin sudah tertidur pulas tepat setelah dia menyelesaikan semua acara jam dua dini hari.

Tanpa membangun kan Alin terlebih dahulu Dafi langsung menggendong istri mungil nya itu ke dalam mobil se lembut mungkin agar tidak menganggu tidur nya.

You Are MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang