Yuhuuu selamat membaca Jan lupatinggalkan jejak :)
Maaf mengandung sedikit kata kasar di dalamnya
Starla pun masuk kedalam rumahnya sambil teriak teriak seperti di hutan
"Assalamualaikum mama, papa ... " Sambil menuju ke arah mama dan papa sambil memeluk mamanya.
"Wa'alaikumsalam sayang, jangan teriak teriak juga kali ini rumah bukan di hutan," kata Amanda mama Starla.
"Hehe ... Iya iya mah, ogh iya papa kok tumben udah pulang," tanya Starla pada Hendra sang papa.
"Iya papa lagi nggak banyak tugas sayang, jadi papa pulang cepet, dan biar bisa cepet cepet ketemu mama juga," kata Hendra sambil menggoda istrinya.
"Ih papa bisa aja deh, mulai gombalnya," kata amanda sambil tersenyum malu,
Starla yang melihatnya tak ingin merusak moment kemesraan mama dan papanya
Dan memutuskan untuk pergi ke kamar untuk mengganti pakaiannya."Ma pa Rara ke kamar dulu ya mau ganti baju," ujar Starla.
"Iya sayang, habis itu kamu makan ya, makannya udah ada di meja makan, kamu buka tudung sajinya aja," kata amanda
Starla pun mulai menaiki tangga dan masuk kedalam kamar dan mengganti pakaian nya setelah itu dia merebahkan tubuhnya di ranjang, hari ini sangat melelahkan dan mengesalkan bisa bisanya Aldiano mengerjainya.
Starla berfikir, bagaimana cara membalas perbuatan Aldiano
Dia sangat sangat kesal di tambah roknya tadi yang robek dia harus membalas nya."Tunggu pembalasan gue," batin Starla
"Sayang ayo makan dulu," teriak Amanda dari bawah.
"Iya ma, bentar lagi Rara turun,"
Rara pun turun dan duduk di kursi meja makan dan mulai menyuapkan nasi kedalam mulutnya."Ra tolong beliin bahan bahan untuk buat kue ya ke minimarket ya," pinta Amanda.
"Oke ma, sekalian Rara juga mau beli coklat hehe,"
"Kebiasaan kamu itu makan coklat terus ntar giginya bolong baru tau rasa, ini uangnya mama taroh diatas kulkas,"
"Oke ma"
Starla pun jalan kaki menuju mini market karena mini marketnya dekat dengan rumah Starla, Starla pun mulai memilih milih bahan bahan yang di butuhkan,
Setelah semuanya sudah masuk ke dalam troli, Starla pun menuju kasir, saat akan membayar Starla merogoh sakunya namun tidak ada uang sama sekali, Starla lupa dia belum mengambil uang yang di berikan mamanya tadi dia atas kulkas."Total nya 150 ribu mbak," ujar sang kasir.
"Eummm ... anu mbak uang saya ketinggalan di rumah,"
"Mbaknya kalau nggak mampu bayar nggak usah beli atau jangan jangan mbaknya mau maling ya?" ujar sang kasir tidak percaya dengan omongan Starla.
"Eh mbak uang saya itu beneran ketinggalan, mbaknya nggak usah nyolot gitu dong pakek acara nuduh maling lagi dan apa tadi mbak bilang? gue nggak bisa bayar? gue bisa aja beli mini market ini sekalian mulut mbak saya beli biar nggak ngomong sembarang," ucap Starla yang jiwa bar barnya meronta ronta, jika dia di tuduh mau maling, mana ada coba orang yang nggak marah kalo di bilang maling.
"Eh mbak kalo nggak bisa bayar ya gausah beli pakek alasan bisa beli minimarket ini lagi, kalo mbak ngga mau bayar saya akan telfon polisi biar mbak di tangkap," ujar sang kasir.
"Mbak maafin temen saya ya, tadi berapa mbak totalnya," ucap seorang cowok.
"150 mas," jawab sang kasir sambil tersenyum genit.
"Ogh ini mbak ambil aja kembaliannya," menyodorkan uang ratusan ribu dua lembar.
Kemudian cowok tersebut menarik tangan Starla untuk keluar.
"Ish jangan tarik tarik kampret," ucap starla sambil melepaskan tangannya.
"Lo utang Budi sama gue, dan lo harus balas Budi," kata Aldiano, ya Aldiano lah yang membayarkan belanjaan Starla tadi.
"Lah, jadi lo nggak ikhlas nolongin gue? gue juga nggak minta di tolong lo?" tanya Starla.
"Ya nggak lah, di dunia ini nggak ada yang gratis dan kalo gue nggak nolong Lo mungkin tu mbak mbak kasur udah telfon polisi," tukas Aldiano.
"Oke oke gue harus bales Budi gimana?" tanya Starla dengan nada pasrah.
"Eummm apa ya hukumannya? Sebenarnya sih gue ikhlas, cuma gue pengen ngerjain dia doang sih," batin Aldiano.
"Eummm ... , lo harus jadi pembantu gue seminggu," ucap Aldiano santai.
"What the fuck, pembantu lo bilang? gue gamau!" Kata Starla sambil bersedekap dada.
"Ogh lo nggak mau ya atau ..., " Ucap Aldiano tepotong oleh Starla.
"Oke gue mau, gue nggak mau punya utang Budi sama cowok kampret kaya lo!" Tukas Starla.
"Di bantuin malah ngatain dasar cewek bar bar,"
"Makasih"
Starla pun pergi meninggalkan Aldiano dan pulang menuju rumah, saat sampai dirumah amanda bingung melihat raut muka anaknya yang sedikit cemberut.
"Kamu kenapa Ra," tanya sang mama.
"Huaaa mama ... uangnya ketinggalan tadi, dan tadi Rara di kira mau maling emang muka Rara ada tampang tampang maling apa? Muka Rara kan imut dan katanya tadi Rara juga nggak bisa bayar, itu mbak kasih nya aja yang nggak tau kalo Rara anak nya papa Hendra yang ganteng dan kaya," adu Starla pada Amanda, Starla cewek bar bar tapi jika dengan mamanya atau papanya bisa berubah jadi cewek manja.
"Kok bisa si Ra sampe ketinggalan, terus itu belanjaan siapa yang bayar?" tanya Amanda pada Starla.
"Temen Rara ma, sebenarnya sih bukan temen dia pokonya nyebelinnnn banget," balas Starla.
"Nyebelin apa nyebelin nih,"
"Ishhh mamaaa kok gitu sih, nih belanjaan nya Rara mau ke kamar,"
"Dasar anak jaman sekarang," gumam sang mama sambil geleng-geleng.
Saat Rara hendak merebahkan tubuh nya tiba tiba ada motif muncul di hp nya, dan Starla bergegas mengambilnya siapa tau itu dari Niken atau cika.
+6257**********
Mulai besok lo jadi pembantu gue,
dan besok lo berangkat bareng gue, gue jemput.Starla sudah yakin pasti ini cowok kampret
Ishhh baget, dapet dari mana coba nomer nya?, Ah iya pasti grup kelas."Gue nggak mau utang Budi Ama dia, tapi masak gue jadi pembantu nya sih dan gobloknya lagi gue mau gitu? Ish sebel sebel sebelll," gumam starla sambil memukul mukul guling.
"Oke nggak papa Ra cuma seminggu"
Starla memang orang nya nggak mau utang Budi sama seseorang, takut jika nanti kebaikan orang tersebut di ungkit ungkit.
Setelah membaca pesan itu Starla kembali merebahkan tubuhnya dan tak lama kemudian dia tertidur pulas.
STARLA PUTRI HARIYONA
next nggak nih?
Mohon dukungannya ya redears:)
KAMU SEDANG MEMBACA
ALDIANO [ Di Balik Tawanya ]
Teen FictionWARNING⚠️⚠️⚠️⚠️ Follow dulu baru baca Jangan lupa tinggalkan jejak ok Terdapat kata-kata kasar bijakklah dalam membaca Jagan di tiru Apakah kalian tau rasanya hidup diantara ibu yang sangat menyayangi kita, namun ayah yang tidak mau mengakui kita se...