ALDIANO 15

30 9 1
                                    

"Ini kaos kaki siapa sumpah bau banget," kata April sambil menutupi hidungnya.

Suara tawa Aldiano, Nauval, Kelvin  menggelegar, Satria yang melihat kaos kakinya di meja Niken pun hanya cengar cengir menggaruk garuk tengkuknya yang tidak gatal dan menyumpah serapahi Nauval karena tadi membuang kaos kakinya sembarangan.

Aldiano, Nauval, dan Kelvin tertawa cukup lama sampai perut mereka keram, sampai akhirnya mereka berhenti karena guru masuk. Semua murid kelas X IPA 2 kelabakan yang tadinya ada yang duduk di meja semuanya turun, yang tidur di depan kelas semuanya bangun dan duduk layaknya tidak terjadi apa-apa, guru pun masuk ke kelas dan melihat muridnya sudah duduk rapi di kursinya masing-masing. Sekarang adalah pelajaran Bu meta pelajaran IPS ataupun sering dikenal pelajaran sejarah. Pelajaran yang sangat dibenci oleh anak kelas X IPA 2 karena malas untuk menghafalkan.

"Pagi anak-anak," sapa Bu meta.

"Pagi bu,"

"Hari ini kita akan bahas kisi-kisi untuk ulangan kenaikan kelas. Kalian semua harus belajar sungguh-sungguh karena ini menentukan kalian naik kelas atau tidak,"

"Iya buk," jawab semua murid serempak

Skip skip

Waktu istirahat tiba anak IPA 2 mulai keluar kelas untuk mengisi perutnya yang kosong.
Belum sempat semua keluar tiba-tiba ada seseorang yang melemparkan batu cukup besar ke jendela kelas IPA 2 kacanya pecah, semua orang panik dan berlarian keluar suara deruman motor kini terdengar memekakan telinga lemparan batu kini bertambah banyak. Aldiano dan teman-temannya berlari menuju gerbang depan di sana sudah banyak sekali anak SMA ADIPRAJA dan yang berada di depan Marchel Jeno Anendra yang mengenakan jaket kulit coklat bertuliskan black skate dengan gambar kepala tengkorak sebagai simbol anak black skate. Marchel adalah leaders black skate sekaligus leader tawuran, berperawakan tinggi, putih, mancung, dan termasuk salah satu moswanted SMA ADIPRAJA pasukan mereka cukup banyak mereka pun juga sudah membawa alat tawuran, gerbang utama SMA DIRGANTARA sudah di tutup dan terdengar suara dari kepala sekolah untuk tidak ada yang keluar dari sekolah. Aldiano menghubungi semua anggota lossh doll skate untuk berjaga-jaga beruntung sekali banyak anggota loshh doll skate yang sekolah di SMA DIRGANTARA. Aldiano bingung apa penyebab anak Adipraja tiba-tiba menyerang.

"Kelvin, Satria, bilang  ke semua anak LDS kita turun ke jalan," instruksi Aldiano

"Baik bos,"

"Nggak mungkin kita lewat gerbang depan Al"

"Kita lewat belakang, cepat!! Udah nggak ada waktu, Bilang ke semua ikut rencana yang udah di susun,"

Satria, Nauval, Kelvin, dan Angga mengangguk dan mulai menjalankan sesuai rencana yang dulu pernah dibuat ( ada di part sebelumnya ya).

Sebelum gerbang utama hancur dan anak Adipraja masuk dan membahayakan seluruh rakyat SMA Dirgantara. Aldiano memutuskan keluar lewat belakang, semua anggota sudah dihubungi untuk segera keluar pasukan Aldiano sekarang 450 an pasukan Aldiano tidak berasal dari Sma Dirgantara saja karena Aldiano melihat pasukan Marcel lebih banyak, dia menghubungi adak LDS yang ada di sekolah lain juga. Sedangkan pasukan Marcel berjumlah 300 an. Marchel yang melihat pasukan aldino langsung mengarahkan tongkat basball nya ke atas.

"SERANGGG!!!" seru marchel dan membuat anak Adipraja mengikuti instruksi dari sang leader.

"SERANGGG!!!" seru Aldiano.

Semuanya beradu, anak LDS yang diserang secara tiba-tiba tidak semua membawa alat. Sedangkan anak Adipraja banyak yang membawa alat-alat untuk tawuran seperti botol kaca, tongkat basball besi, dan lain-lain.

Aldiano dan semua anak LDS menang jumlah tapi kalah dalam alat.

"Ketengah woy!!! Ayo ... ," seru Aldiano pada anggotanya.

ALDIANO [ Di Balik Tawanya ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang