ALDIANO 22

27 4 7
                                    

Bukan Aldiano jika tak memliki tingkat ke kepoan yang tinggi. Hari ini tepatnya pukul 8 malam cowo itu berada di taman dekat rumah Starla, dia melirik ke kanan dan ke kiri dan ternyata tidak ada orang, dia melihat sebuah kamar dari bawah lampunya masih nyala, itu pasti kamar Starla dan kemungkinan Starla belum tidur, cowo itu mulai mendekati rumah Starla dan memanjat balkon kamar yang dia lihat tadi, dan ternyata itu bukan kamar Starla melainkan kamar kosong yang bertuliskan Baron room, cowo itu segera beralih ke kamar yang satunya lagi dan yap tepat,
itu kamar Starla, Aldiano segera masuk lewat jendela kamar dan beruntungnya jendelanya tidak terkunci.

"Aaaaaaaaaaa malingg, Bughh ...," teriak Starla dan dengan refleks meninju wajah Aldiano.

Cowok itu meringis kesakitan, pukulan Starla lumayan kencang dan tepat pada pipi kanan cowok itu, Aldiano segera membekap mulut Starla dengan tangannya karena Starla berteriak sangat kencang, kalo ketahuan bisa bahaya.

"Hussttt ... diem ntar kalo ada yang denger gimana," bisik Aldiano. Starla memberontak karena kehabisan nafas, pasalnya cowo itu membekapnya sampai hidungnya juga. Starla mengigit tangan Aldiano dan bekapan itu lepas.

"Hah hah hah l-loh mau bikin gue mati ha?"

"Husttt gausah teriak-teriak kalo mama Lo denger gimana," kata Aldiano

"Lo mau ngapain disini ha? Mau maling Lo?" tanya Starla dengan nada yang sudah di pelankan.

"Sayanggg kamu kenapa kok teriak-teriak," ucap sang mama sambil mengetuk pintu kamar Starla.

Starla gelagapan bagaimana kalo mamanya tau ada cowok di kamarnya, bisa-bisa disuruh nikah nanti walaupun nggak ngapa-ngapain.

Starla mondar-mandir kanan-kiri mencari tempat-tempat untuk Aldiano bersembunyi.

"Eh eh cepet-cepet Lo masuk lemari, cepet!" suruh Starla agar Aldiano masuk ke lemari.
Starla mendorong Aldiano kemudian mengunci nya di lemari.

Pintu kamar terbuka, menampilkan sosok Amanda yang sedang dilanda kebingungan.
"Tadi kamu teriak-teriak kenapa sayang hmm?" tanya Amanda sambil mengusap kepala putrinya.

"Hehe, biasalah ma nonton film horor, tadi pas hantunya munculnya dadakan, jadi Rara kaget, terus teriak deh," alibi Starla.

"Dadakan emang tahu bulat? ada-ada saja kamu, yaudah jangan begadang habis nonton langsung tidur," kata Amanda yang diangguki oleh Starla.

"Yaudah mama mau tidur dulu," ujar Amanda kemudian mengecup puncak kepala putrinya dan pergi meninggalkan kamar Starla.

Starla menghembuskan nafas lega, cewek itu kemudian membuka lemari yang tadi di kunci? Starla menepuk jidatnya, bisa-bisa cowok itu mati tidak mendapat oksigen, Starla bergegas membuka kunci lemari dan yah Aldiano terengah-engah napasnya hampir habis karena di kunci di dalam lemari yang pengap.

"Keluar cepet!" ucap Starla tanpa rasa bersalah.

"Lo mau bales dendam ha? ngunci gue di lemari?" ujar Aldiano tengah mentralkan napasnya agar stabil.

"Hehe maap" ucap Starla dengan nada cengengesan. "Lo mau ngapain disini ha?
tanya Starla yang raut wajahnya tiba-tiba berubah jadi marah.

"Ayok ikut gue," ucap Aldiano tanpa basa-basi dan menarik tangan Starla.

"Eh eh mau kemana? Lo mau culik gue?"

"Iya gue mau culik Lo, udah ikut aja, Lo bisakan turun dari sini" ucap cowo tersebut saat sampai di depan balkon kamar Starla.

"Lepasin ish, gue bisa tapi mau apa?"
tanya Starla yang memberontak tangannya untuk dilepas.

"Gue mau ajak Lo ke suatu tempat, udah ikut aja ayok," kata Aldiano kemudian melangkah untuk menuruni balkon.
Melihat Starla hanya diam saja, cowo itu kembali ke atas dan memaksa Starla untuk turun.

ALDIANO [ Di Balik Tawanya ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang