ALDIANO 19

22 7 15
                                    

Hukuman mereka selesai, dan mereka langsung lari menuju kantin padahal sekarang belum jam istirahat. Mereka duduk di kursi yang biasa mereka pakai. Susana kantin sepi karena ini masih jam pelajaran.

Mereka bertiga memesan es teh jus gula batu, setelah es tersebut datang mereka langsung menyeruput es nya hingga tandas.

"Buset panas banget anjir, item nih kulit gue," kata Satria sambil rebahan di kursi panjang yang mereka duduki.

"Alay, itung-itung latihan di neraka," kata Aldiano yang masih sibuk dengan kipasnya yang dipinjam tadi pada anak IPS yang lewat.

"Anjir, gue anak baik nggak mungkin masuk neraka," kata Satria.

"Ngga yakin Lo baik, mungkin aja nggak ada yang nggak mungkin," timpal Nauval.

"Jadi lo nyumpahin gue masuk neraka, punya temen kok biadap semua," ucap Satria sambil bangun dan nyerocos.

"Siapa juga yang mau jadi temen Lo, hahaha" tawa Aldiano dan Nauval.

"Astaghfirullah, Satria ganteng Satria diam," kata Satria yang di tatap jijik oleh Aldiano dan Nauval. Mereka berdua memperagakan orang mau muntah.
Setelah nya semuanya diam dan masih rebahan di kursi kantin dan enggan untuk masuk kelas.

"Gini amat hidup gue, abis duit gue buat bawa motor ke bengkel, kemarin kan gue lagi panasin tu motor nah gue tinggal kedalem rumah buat ambil tas mau berangkat sekolah, terus pas gue mau berangkat gue mau ambil tu helm yang gue taroh di spion motor, gue ambil helm tapi gue blm naik, pas gue ambil tangan gue ngga sengaja nyenggol gas auto jalan tu motor, eh nabrak gerbang auto penyok motor sport kesayangan gue," ucap Nauval memulai pembicaraan.
Nauval sedang meratapi nasibnya sambil memandang ke atap kantin.

"Lo anak worang kaya, yang punya sekolah ini, punya perusahaan gede di sana sini, tapi Lo nggak punya duit?" tanya Satria yang sedikit heran, pasalnya temannya yang satu ini anak orang kaya, masa iya nggak punya duit.

"Bokap gue yang kaya, bukan gue. Gue ngga dikasih kebebasan kaya anak orang kaya yang Lo pikir, kaya dikasih black card, apartemen mewah, mobil sport mewah. Bahkan nih disekolah kalo anak yang punya sekolah biasanya berkuasa, ngga ada guru yang berani, nilai dijamin bagus, nah gue? Lo tau sendiri lah, gue jadi pengen, gimana ya kalo guru-guru takut sama gue," kata Nauval sambil berangan-angan membayangkan apa yang barusan dikatakan.

Aldiano geleng-geleng kepala melihat temannya itu "Lo itu seharusnya bersyukur, hidup lo akan selalu kurang kalo lo nggak pernah yang namanya bersyukur," kata Aldiano bijak. Satria dan Nauval sontak memandang Aldiano dengan cengo. Tumben sekali temannya ini bijak, biasanya bobrok.

"Wih bisa dijadiin caption buat status bagus tuh," kata Satria.

Aldiano masih terus diposisi seperti tadi, baru saja terlelap, namun suara bel yang nyaring pertanda istirahat membuat nya kembali membuka mata, dia dan kedua temannya memutuskan untuk pergi ke perpustakaan, yang pasti bukan untuk membaca buku, melainkan untuk melanjutkan tidur.

••••••••••••••

Suasana kantin kini ricuh, semua orang bergerumun, memandangi seseorang yang tengah berantem namun tak ada siapa pun yang mau melerainya, mereka
menganggapnya tontonan gratis.

Selin vs Starla
Merekalah yang membuat kegaduhan, bukan Selin dan Starla, lebih tepatnya hanya Selin karena Selin yang memulainya duluan, Starla sedang duduk memakan bakso dan jus yang di pesan bersama ketiga temannya di tempat yang biasa mereka tempati, tiba-tiba Selin berjalan ke arah Starla dan menjambak rambut Starla dari belakang, Starla tidak terima karena Selin menyerangnya tiba-tiba, Starla mengambil jus yang tadi di pesan dan menumpahkan ke rambut Selin, dan saat itulah adu Jambak di mulai, Selin menjambak rambut Starla dan sebaliknya, teman-temannya juga sudah melerai namun tidak ada yang bisa membuat mereka berhenti, dan mereka mulai berhenti karena Starla mendorong Selin ke belakang dan jatuh. Starla pun pergi meninggalkan Selin dan yang lainnya. Starla muak dengan Selin, selalu saja selin mengganggu hidupnya. Starla heran dengan Selin kenapa tiba-tiba nyerang tanpa alasan, apakah mungkin Selin benci dengannya karena kemarin dia menolong adik kelas yang di bully Selin cuma gara-gara nggak sengaja numpahin es ke bajunya.

ALDIANO [ Di Balik Tawanya ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang