JANGAN LUPA VOTE & KOMEN🤗
Happy Reading's
Keadaan sudah menunjukkan pukul 17.00 dan bentar lagi awan akan berubah menjadi gelap menghitam.
Sam mengantarkan Oza sampai depan rumah. Sam menghentikan Mobilnya tepat didepan gerbang rumah Oza.
"Ini rumah lo?" tanya Sam setelah menghentikan mobilnya sambil melihat-lihat sekitar rumah Oza yang terdesain sederhana namun sangat elegan.
"Iya, ini rumah gue. Mau mampir?" tawar Oza pada Sam seraya melepas Sabuk pengamannya
"Enggak dulu deh, oh iya gue boleh minta nomor lo gak?" ucap Sam.
"Buat apa?"
"Ya pengen aja. Besok berangkat sekolah bareng gue dan gue gak terima penolakkan" timpal Sam.
"Kok lo maksa sih?" ujar Oza menggembungkan pipinya.
"Kalo gak dipaksa pasti lo gak bakal mau"
"Emang"
"Yaudah nih ketik nomor lo" ucap Sam seraya memberikan HPnya, agar Oza mengetik nomornya disana.
Oza mengambil apa yang diberikan Sam, dan mengetik sebuah nomor.
"Nih, kalau gitu gue turun. Makasih udah anterin gue pulang" ujar Oza.
Oza turun dari mobil Sam, sebelum memasuki Perkarangan Rumahnya Oza menunggu Sam sampai dia beranjak pergi.
"Gue pulang"
Oza hanya mengangguk dan membalas dengan senyuman tipis, Sam pun menancapkan gasnya dan beranjak pergi.
Setelah Sam pergi, Oza membuka gerbang Rumahnya dan memasuki perkarangan Rumahnya.
Diteras rumah terdapat wanita paruh baya dan bapak-bapak, siapa lagi kalau bukan Orang tua Oza.Oza menyalami kedua orang tuanya.
"Baru pulang? Habis kemana?" tanya Novan, selaku Ayah dari Oza.
"Tadi habis jalan bentar sama temen yah" ujar Oza.
"Mending kalau mau pergi jalan-jalan tuh pulang dulu nak ganti baju, kan gak enak kalau pakai seragam" jelas Novan.
"Iya yah maaf, tadi buru-buru. Gak niat jalan-jalan sih cuma nemenin temen buat curhat"
"Anak ayah udah besar ternyata, udah bisa jadi sandaran buat Temennya" ujar Novan.
"Tapi bagi bunda, Oza tetep putri kecil kesayangan Ayah sama bunda" timpal Devi.
Oza yang terharu dengan perkataan orang tuanya pun langsung memeluk keduanya.
"Oza sayang banget sama kalian, bagi Oza kalian tersegalanya. Kalian harta berharga yang Oza punya" Ucap Oza sambil meneteskan air matanya.
"Yaudah kamu masuk sana, mandi habis itu kita nanti makan malam bersama. Bunda udah masakin makanan yang enak hari ini" Ucap Devi.
"Siap Bun!" ujar Oza seraya dengan gaya Hormatnya.
Setelah makan malam bersama Ayah dan bundanya, Oza memasuki kamarnya. Oza mendudukan dirinya pada kursi dekat meja belajarnya.
Oza sekilas melihat foto yang Terbingkai rapih yang terletak tak jauh dari hadapan Oza. Didalam foto tersebut terdapat dirinya, Ayah, bunda, dan juga Abangnya,-- JUNA EDELWISH PRADIPTA yang sekarang tinggal di Luar negeri untuk menempuh pendidikan disana.
Tak terasa Oza meneteskan air matanya, ia merindukan Abangnya itu. Walau terkadang jika dirinya sedang bersama Juna selalu bertengkar.
'Bang, Oza kangen abang. Abang kapan pulang ke indonesia' Batin Oza seraya memandangi Foto keluarganya itu.
Drrrttt...Drrrttt....
08xxxxxxxx is Calling's
Oza tersentak dengan bunyi HPnya. ia menatap heran HPnya itu, pasalnya ia tak mengenal nomer yang tertera dilayar HPnya tersebut.
Sesegera mungkin Oza mengakatnya, namun Oza tak membuka suara sama sekali.
Selamat malam calon pacar
Oza menyerengitkan dahinya, seperti Oza kenal dengan suara itu. Ya! suara itu seperti suara Sam.
Kok gak dijawab sih
Mau apa lo jam segini telfon
Mau denger suara calon pacar gue
Siapa juga yang mau jadi pacar lo
Mungkin sekarang lo belum suka sama gue
tapi nanti gue yakin lo bakal suka sama gueDih, pd banget
Jadi orang harus pd bukan begitu calon pacar
Kalo gak ada hal penting mending matiin
aja telfonnyabesok gue jemput jam set.7
Beneran lo mau ngajakin gue berangkat bareng?
Iya bener lah calon pacar
Hmm
Iya gue...
Belum sempat Sam melanjutkan obrolannya, Oza mematikan sambungan telfonnya.
Oza menggelengkan kepala melihat kelakuan Sam. Menurutnya Sam adalah Cowok ternyebelin yang pernah ia temui.
Diseberang sana, Sam melongo tak percaya. Pasalnya ia belum puas mendengarkan suara gadis yang berhasil membuat jantungnya berdebar tak karuan, Namun gadis tersebut memutuskan sambungan telfonnya secara sepihak.
Sam seperti menemukan kembali kebahagiaan setelah bertemu dengan Oza. Sam yakin Oza adalah gadis yang tepat untuk dirinya. Walau sekarang Oza masih terlihat kurang suka sama dirinya, Namun Sam tidak akan menyerah untuk memperjuangkan Oza.
KAMU SEDANG MEMBACA
SAMUDRA
Teen Fiction[Jangan lupa follow sebelum membaca] Apa jadinya ketika kita bertemu dengan seorang Badboy, urak-urakan, si pembuat onar dan sering keluar masuk Ruang BK? "WOI COWOK GILA! GUE SUMPAHIN LO YA GAK BAKAL ADA YANG SUKA SAMA LO!!! WOI MINTA MAAF DONG!"-O...