Bagian-27

18 3 5
                                    

Happy Reading's

Setelah makan ketoprak Sam dan Oza bergegas pulang karena emang hari sudah menunjukkan pukul 16.00 waktu setempat.

Namun saat diperjalanan, mata Sam tertuju ke arah taman yang terdapat sekitar 4 atau 5 orang sedang asyik bernyanyi sambil bermain gitar.

Sam mengarahkan motornya ke arah taman tersebut.

Oza nampak bingung, mengapa Sam tiba-tiba mengarahkan motornya ke arah taman?

"Sam? Ngapain kita ke sini? Bukannya kita mau pulang ya?" ujar Oza masih duduk di bagian  dibelakang motor milik Samudra.

"Turun" ujar Sam.

"Hah?"

"Gue bilang turun Ozaline, lo mau tetap diduduk dimotor?" ujar Sam.

"Iya, iya"

Tanpa aba-aba selepas Oza turun Sam dengan cepat menggandeng tangan kanan Oza.

"Eh.." pekik oza.

Sam dan Oza menghampiri kelima orang tersebut.

Sebelum bener-bener menghampiri, Sam menyuruh Oza duduk di salah satu bangku kosong yang tak jauh dari kelima orang yang sedang asyik bermain gitar.

"Mas? Boleh saya pinjam gitarnya? Emm.. Maksud saya, saya ingin menyewa gitarnya untuk menyayikan sebuah lagu untuk orang spesial" ujar Sam pelan tanpa sepengetahuan Oza.

"Boleh mas, gak usah bayar kok saya kasih pinjem aja" ucap Salah satunya.

"Saya gak enak nih, tapi beneran mas?" ujar Sam.

"Iya mas gakpapa, pasti mau nembak cewek itu kan?" ujarnya lagi dengan menunjukan ke arah Oza dengan lirikan mata.

Sam menggaruk tengkuknya kikuk "iya mas tahu aja" ujar Sam terkekeh.

"Pake aja mas"

Setelah mendapat pinjaman gitar Sam langsung bergegas menghampiri Oza.

"Habis ngapain sih sam? Tuh gitar punya siapa? malak ya lo?" ujar Oza.

"Enak aja, so'udzon mulu lo" timpal Sam dilanjuti dengan mendudukan dirinya disamping Oza.

"Terus?"

"Gue minjem lah, karena gue baik dan ganteng orang kasih pinjem" ujar Sam terkekeh.

"Mulai deh kepedeannya" cibir Oza seraya memutar kedua bola matanya malas.

"Za?"

"Hmm"

"Oza?"

"Iya"

"OZALINE?"

"Iya samudra" ingin rasanya Oza menendang Samudra sekarang juga.

Sam terkekeh melihat Oza geram.

"Oke, OZALINE QUISTA PRADIPTA?" ujar Sam untuk kesekian kalinya.

"Iya tuan muda Samudra Alaskar Geovano yang terhormat" Ucap Oza berusaha menahan kesalnya.

"Gue mau nyanyi,"

"Hah?"

"Buat lo" lanjut Sam.

"Emang lo bisa nyanyi?" timpal Oza.

"Buat lo apasih yang gak bisa" timpal Sam

"Cih, Modus lo!" timpal Oza.

Jreng... - Sam mulai memetik senar gitarnya.

Oza hanya diam melihat gerak-gerik Sam.

Jreng...Jreng...

SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang