Bagian-8

33 6 0
                                    

JANGAN LUPA VOTE & KOMEN🤗

Happy Reading's

Keesokan harinya Oza dan Esta bangun pagi sekali karena dibantu oleh Devi, selaku ibu dari Oza.

Esta keluar dari kamar Esta dengan menggendong Tas yang lumayan besar dan diikuti oleh Oza dari belakang.

"Males banget gue, udah pasti disana gue susah tidur. Disana kan gak ada kasur empuk hufftt!" ujar Esta menghembuskan nafas kasar.

"Oza, Esta, sini nak sarapan dulu" ucap Devi seraya menyiapkan makanan untuk suaminya.

Keduanya pun mengangguk dan segera duduk dikursi makan.

"Za nanti berangkatnya Ayah anterin, oke?" Ujar Novan selaku Ayah dari Oza.

"Emang Ayah gak berangkat Kerja?"

"Ayah lagi libur hari ini, jadi sebisa mungkin ayah mau nganterin putri kesayangan Ayah" ucap Novan.

"Oke siap Yah!"

"Om novan the best banget, beruntung banget lo za punya orang tua sebaik dan sepengertian Om Novan dan Tante Devi" Jelas Esta.

"Gak boleh gitu Esta, orang tua kamu juga pasti ngelakuin hal yang sama kok" Ujar Devi.

"Enggak tan, mereka terlalu sibuk dengan karir mereka. Pulang selalu malem, Esta aja jarang banget makan malem bareng mereka" Ucap Esta.

"Mereka kan kerja demi ngebahagian lo ta, wajarin aja ya. Kalo lo ngerasa kesepian lo boleh kok main ke rumah gue terus lo bisa ikut makan malam bareng keluarga gue" ujar Oza memeluk Esta dari samping.

Esta pun membalas pelukan Oza.

"Makasih za, lo emang sahabat terbaik gue. Oh iya makasih juga tante, om, udah baik sama Esta"

"Sama-sama sayang, udah cepet dihabiskan sarapannya" ujar Devi.

Novan hanya mengangguk dan tersenyum melihat keakraban Putrinya dan Sahabatnya.

Setelah sampai di depan gerbang SMA GEMILANG, Novan selaku ayah dari Oza menghentikan mobilnya.

"Kalian hati-hati disana, jaga diri baik-baik. Berangkat sehat pulang juga harus sehat, faham?" ujar Novan.

"Siap Yah!!"
"Siap Om!!"
Jawab mereka barengan.

Oza dan Esta turun dari mobil sebelum bergegas pergi Novan melambaikan tangan yang dibalas oleh Oza dan Esta.

Setelah mobil Novan sudah cukup jauh, Oza dan Esta sesegera mungkin memasuki perkarangan sekolah, disana,-- Lapangan sudah banyak murid yang datang.

Oza mendudukan dirinya di Tribun tempat yang biasa digunakan untuk menonton pertandingan Basket maupun olahraga Lainnya.

Disusul dengan Esta yang juga mendudukkan dirinya tepat disamping Oza. Namun...

SEMUA MURID HARAP SEGERA MEMASUKI BUS, KARENA BENTAR LAGI KITA AKAN BERANGKAT. WAKTU SUDAH MUNUNJUKKAN PUKUL 09.10

"Kebiasaan banget sih suka tiba-tiba, baru aja mau duduk" Omel Esta Kesal.

Oza pun terkekeh "udah, kan bisa nanti duduk di Bus" ujar Oza.

"Gendong" timpal Esta merengek berlagak seperti anak kecil.

"Esta apaan sih, lo bukan anak kecil yang ringan digendong"

"Kalau aja disini ada pangeran, Oh pangeran gendonglah permaisurimu ini sampai ke dalam Bus. Oh pangeran!" ucap Esta so Dramatis menjadi seorang putri kerajaan.

"Mimpi lo ketingg.." belum sempat Oza melanjutkan ucapannya tiba-tiba sebuah benda mendarat tepat mengenai Jidat Esta.

Duk!

'Aww!" Pekik Esta.
"Aishh! Siapa sih yang lempar beginian!" timpal Esta geram sambil berdiri dari posisinya.

Mata Oza maupun Esta tersorot pada cowok berbadan gemuk, pipi gembul, yang baru saja datang dengan menggendong Tas.

"Daniel?! Oh jadi lo yang lempar gue?! Sakit tau" omel Esta

"Bukan gue ta, sumpah bukan gue" ucap Daniel mengambil bekas aqua yang tadi mengenai jidat Esta.

"Terus kalo bukan lo siapa?!"

Tatapan Daniel mengarah ke arah 3 cowok yang sedang berjalan menggendong tas menuju Bus.

Oza menyipitkan matanya, sepertinya ia kenal dengan ketiga cowok tersebut.

Esta beranjak pergi menemui 3 cowok tersebut, Oza yang melihatnya pun sesegera mungkin menyusul langkah Esta dari belakang.

"WOY!!"

Ucapan Esta mampu membuat ketiga cowok tersebut menoleh.

"ini pasti ulah lo! Emang ya lo tuh biang masalah, bad, kejam, maksud lo apa lempar bekas air minum ke arah gue hah?!" Ujar Esta kesal, ia tak peduli siapa yang sedang ia omeli sekarang.

Menurutnya siapa lagi kalau bukan dia yang lempar? Cih, menyebalkan.

Cowok yang dituduh Esta pun hanya memasang wajah datar, ia tak mengerti apa yang sedang Esta bicarakan.

"Ngomong apa sih lo" ujar Sam.

Ya! Ketiga cowok tersebut tak lain adalah Sam, Liam, dan juga Bobby.

"Lo kan yang lempar gue pakai bekas minum"

Sam mulai faham arah pembicaraan Esta, ia pun berdehem.

"Bukan gue, tapi.. Liam" timpal Sam

Esta membelalak seketika, Mampus! ia telah mengomel pada orang yang salah. ia baru saja mengibarkan bendera perang dengan seorang Samudra, Badboy SMA GEMILANG.

Oh tidak! Detik ini juga rasanya Esta ingin berlari pulang ke Rumah.

Esta pun menarik pergelangan tangan Oza yang sedari tadi hanya mematung ditempat. Sebelum menaiki Bus, Esta menghampiri Liam dengan sorotan tajam. Liam pun bergidik ngeri, sebab cewek kalau udah marah Damagenya bukan Main wkwk.

"Lo sih yam pakai lempar segala, isengin orang malah yang kena imbasnya sahabat lo sendiri" ujar Bobby.

"Ya maaf, udah lama gue gak jailin orang" Timpal Liam menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

"Buset tuh dua cewek aslinya sama-sama bar-bar. Omongannya beeuuh, tajem banget kayak pisau baru di asah" ujar Liam menggelengkan kepalanya.

"Karena itu gue suka salah satunya" timpal Sam membuat Liam dan Bobby saling menatap.

"Maksud lo?" ucap Liam.

"Udah lah mending kita cepet naik ke bus" ujar Sam sesegera mungkin memasuki Bus.

"Sialan lo sam bikin gue kepo aja"

"Kepo mulu lo kayak spongebob" timpal Bobby meninggalkan Liam yang masih berdiri diposisinya.

"Dora kali tolol bukan Spongebob!" Liam menyusul Bobby dan Sam.

See you pembacaku😍

Maaf kalo ada tulisan yang typo hehe

SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang