Bagian-17

20 6 0
                                    

Happy Reading's

Pagi sudah menyambut harinya, Matahari sudah terbit semestinya. Udara di tempat percampingan sangat sejuk, membuat siapa saja ingin berlama-lama disana.

Oza fokus mengikat sepatu olahraganya yang berwarna putih, disampingnya ada Esta yang menatap lurus ke arah lain.

Esta pun menoleh ke arah Oza pasalnya cewek disampingnya ini bener-bener lama banget cuma ngiket sepatu doang.

Esta tak sengaja melihat bekas merah dipipi Oza. ia pun terbelalak dan langsung memegang pipi Oza.

"Za? Pipi lo kenapa?" tanya Esta khawatir.

Oza pun mematung ditempat dengan pertanyaan yang dilontarkan Esta. Ia harus jawab apa? Kalau Esta tahu, dia pasti bakal labrak si Risty dan antek-anteknya dan itu membuat suasana makin keruh.

"Hmm, itu.. Anu.. Hmm" jawab Oza kebingungan harus menjelaskan apa.

"Ham hem ham hem, anu itu, kenapa sih za?" ujar Esta.

"Tadi malem Risty ngajak ketemu gue"

"Jangan bilang Si ulet bulu.."

"Ya. Dia nampar gue" timpal Oza menatap lurus ke depan.

"Kok lo diem aja sih! Lawan dong za, kalo gue diposisi lo gue udah jambak tuh si ulet bulu! Udah gue tarik bibir lemes dia yang suka nyinyir!" ucap Esta tak terima sahabatnya itu disakiti oleh siapapun.

Duh, sahabat ter the best emang si Esta:)

"Gue juga kepengen lawan, tapi tiba-tiba perkataan bunda lintas begitu saja dipikiran gue, jadi mau tidak mau gue ngurungin niat buat nampar balik" Jelas Oza menghela nafas pelan.

"Lo tuh terlalu baik tau gak?! Terus masalahnya apa sampe dia nampar lo?" ucap Esta.

"Dia nyangka gue rebut Sam dari dia"

"What?! Emang bener-bener ya si ulet bulu minta gue hajar. Ngrebut dari mana orang Sam bukan pacar dia kok, lagi mimpi kali dia terus bangun-bangun jadi gila karena kenyataan gak sesuai dengan mimpinya!" Ucap Esta kesal.

Oza pun terkekeh "Esta, lo tuh pinter banget kalo ngatain orang ya? Udah lagian udah kejadian juga. Wajar aja, mungkin Risty cemburu sama gue karena deket sama Sam" timpal Oza.

"Cemburu juga gak usah nampar juga kali. Gak waras tuh orang" timpal Esta.

"Udah yuk, mungkin yang lain udah pada kumpul" ujar Oza beranjak pergi disusul dengan Esta.

Pagi ini murid SMA GEMILANG akan olahraga pagi bareng,-- Jogging.

Semua berkumpul di tempat yang luas seperti lapangan deket sungai.

Oza menggerakan tangan dan badannya sebagai pemanasan.

"Rajin bener calon pacar gue" ucap cowok berpostur tinggi dengan Hoodie-Nya berwarna putih membuat ketampanannya bertambah.

Oza pun menoleh sekilas lalu menatap lurus ke depan lagi dan fokus untuk pemanasan.

Sam mengikuti gerakan Oza dan berdiri disampingnya.

Oza yang melihat tingkah Sam pun hanya acuh tak peduli.

"OKE ANAK-ANAK KITA AKAN JOGGING BERSAMA, SETELAH JOGGING KITA AKAN ADA KEGIATAN LOMBA MEMASAK" Ujar Pak Handoko.

"OKE PAK!!!" jawab Serempak.

Semua murid mulai aktivitas olahraganya ada yang berlari-lari kecil, ada juga yang jalan santai layaknya orang olahraga.

Sam terus mengikuti langkah Oza, ia berdampingan disamping Oza. Hal tersebut membuat Esta merajuk, harusnya dirinya yang berdampingan dengan Oza, ini malah si Samudra. Batin Esta menggerutu tak jelas.

"Nanti pas lomba masak, Lo sama gue ya za?" ucap Sam masih dengan aktivitasnya.

"Ngapain sama lo?" ucap Oza tanpa memalingkan wajah.

"Biar romantis, itung-itung latihan kalau nanti kita udah nikah" timpal Sam membuat Oza berhenti seketika.

"Jangan ngaco deh sam, sana gih jangan ngikutin gue mulu" ucap Oza.

"Kenapa sih za? Biasanya juga lo biasa aja gue deketin" ucap Sam merasa ada yang aneh dalam diri Oza.

"Udah gue mau lanjut olahraga" Ucap Oza segera melanjutkan aktivitasnya kali ini ia memasang Earphone ditelingannya.

Namun Sam tak berhenti, ia tetap berlari-lari kecil disamping Oza.

Sam pun meraih tangan Oza dan menggenggamnya dengan erat tanpa menghentikan aktivitasnya, membuat sang empu memalingkan wajahnya ke arah orang yang menggenggam erat tangannya.

Sam tersenyum tulus ke arah Oza, Oza hanya menatapnya tanpa Ekspresi.

Disisi lain ada Esta yang terus menggerutu tak jelas sehingga olahraganya tak fokus.

"Woy! Lari bukannya jalan kayak orang gak jelas gitu" timpal Liam yang tiba-tiba datang tanpa diduga udah mirip Jailangkung:v

"Lo lagi, Lo lagi. Ngikutin gue lo ya?!" timpal Esta.

"Enak aja, ya gue juga lagi olahraga lah. Lo ngapain kayak orang gak punya gairah hidup" ucap Liam.

"Gue kesel sama temen lo tuh, udah tahu gue lagi olahraga bareng Oza malah digeser posisi gue, jadi males gue" ujar Esta.

"Gitu doang ngambek, entar cantiknya hilang loh" ujar Liam menoel hidung Esta.

"Lo godain gue? Sorry ya, gak mempan" cerca Esta.

"Awas aja kalo lo suka sama gue" ucap Liam dengan PD-Nya.

Esta hanya memutar bola matanya malas.

Bobby yang lagi fokus berlari-lari kecil tiba-tiba ada Olis datang.

"Hai bob" sapa Olis dengan senyumnya yang manis.

"Eh.. Olis?"

"Gue boleh kan joggingnya barengan sama lo?" ucap Olis dengan wajah polosnya.

"Hmm, ya boleh emang kita semua lagi jogging bareng kan?" timpal Bobby dengan menatap ke arah Olis.

Olis yang ditatap Bobby merasakan jantungnya berdebar tak karya.

Olis pun tersenyum-senyum sendiri melihatnya, hingga ia tak sadar menyandung batu yang lumayan besar.

"Eh...." Tubuh Olis kehilangan keseimbangan hingga ia terpleset dan ingin jatuh, Namun buru-buru Bobby menangkapnya dengan tangan kekarnya.

Kejadian tersebut membuat jarak keduanya dekat sekali.

Tangan Bobby menangkap tubuh Olis tepat dibagian punggung dan kedua tangan Olis memegangi kedua pundak Bobby.

Mereka saling tatap untuk beberapa saat.

Mereka berdua sama-sama melepas pegangannya.

"Eh maaf, bukan maksud apa-apa" ujar Bobby menggaruk belakang telinganya yang tak gatal.

"Iya gak papa, makasih udah nolongin gue. Kalau enggak, gue udah jatuh tadi" Ucap Olis, saat ini juga rasanya Olis ingin berjoget ria karena hatinya sedang berbunga-bunga.

Memang ya kalau orang sedang jatuh cinta senengnya sampe ke ubun-ubun wkwk

SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang