Bagian-20

19 5 0
                                    

Happy Reading's

Liam terus mengekori Sam dari belakang hingga Sam berbalik arah menatap Liam.

Sam terkekeh pelan dan senyum agar sahabatnya itu tak terus menerus mengkhawatirkannya.

"Yam? Udah ya jangan ikutin gue mulu, gue gak papa kok. Mending lo cari kesibukan lain, gue lagi kepengen sendiri" Ucap Sam.

"Tapi sam? Gue yakin lo gak lagi baik-baik aja. Sesakit apapun hati lo, please? Jangan bertindak yang aneh-aneh" Ujar Liam serius.

Hmm tumben serius nih playboy biasanya becanda mulu:'

Sam menghela nafas pelan "Lo tenang aja, gue gak bakal macam-macam" Ucap Sam seraya memukul-mukul kecil pundak Liam dan bergegas pergi.

Liam hanya menatap punggung Sam yang perlahan pergi dari hadapannya. Mau gimana lagi orang Sam lagi gak mau diganggu kan ya?

Liam pun beranjak pergi ke area tenda, disana tak jauh dari tenda miliknya Liam mendudukan dirinya dikursi panjang.

Liam tetap terus menerus memikirkan keadaan Sam, bagaimana pun juga Sam butuh dukungan dari Sahabatnya, Hidupnya cukup hancur setelah perceraian orang tuanya.

Tiba-tiba ada cewek yang datang dan duduk disebelah Liam. Cewek tersebut seraya membawa satu botol air minum dan sapu tangan seperti handuk.

"Hai yam" Sapa cewek tersebut, Liam yang merasa dipanggil pun menoleh.

Liam menyerengitkan keningnya, tak faham maksud kedatangan cewek tersebut.

"Ngapain lo kesini?" tanya Liam pada cewek tersebut.

"Lo pasti capek kan habis olahraga, terus pasti haus, nih gue bawain minum" Ucap cewek tersebut seraya menyodorkan botol minum ke arah Liam.

Liam tak langsung mengambilnya, justru ia tertawa.

"Udah deh Del ke intinya aja, lo mau apa?" tanya Liam to the point pada Delis.

"Lo masih benci sama gue ya yam?" ucap Delis menatap Liam sendu.

"Gue gak pernah benci sama lo" timpal Liam

"Terus? Iya gue ngaku salah yam, gue minta maaf"

"Gue udah maafin, tapi buat lupain hal yang lo lakuin dibelakang gue, gue gak bisa" ujar Liam menatap ke arah lain.

Masih ada rasa sesak dibagian dada Liam jikalau melihat Delis.

"Yaudah kalo lo gak mau minum, gue lap-in keringat lo ya?" ujar Delis langsung mengelap dahi Liam dengan sapu tangan yang dibawanya.

Dari kejauhan terdapat Esta yang memperhatikan keduanya.

Esta hendak memberi botol minum kepada Liam, karena ia tahu Liam pasti haus.

Namun, langkahnya terhenti saat melihat Liam sedang bersama Delis, kelihatannya juga sangat akrab dan romantis. Batin Esta mengatakan.. Apakah mereka pacaran?

Liam menoleh ke arah lain dan matanya tertuju pada sosok cewek yang lagi menatap ke arahnya.

Liam langsung menepis tangan Delis.

"Eh.. Kok gitu sih yam?" ujar Delis.

"Maaf gue harus pergi" ujar Liam beranjak pergi menemui Esta.

"Baru juga bisa deket lagi, main pergi aja. Sebel!" timpal Delis melihat kepergian Liam.

Liam mendekati Esta yang masih mematung diposisinya.

"Hmm lo ngapain bengong disini?" tanya Liam sambil garuk-garuk belakang telinga gak jelas.

SAMUDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang