Chapter 16 (1)

150 21 0
                                    

Ketiga kembar itu melakukan tugasnya dengan baik untuk menjaga Sumizome dan yang lainnya. Toro bahkan sangat teliti karena tidak mau kehilangan kesenangan yang ia tunggu-tunggu jika gagal.

Sumizome terus meronta, berusaha membuka tali di tangannya. Ketiga bocah lain juga begitu tapi tidak berhasil. Tali itu terikat dengan kuat.

Tidak ada yang menyadari kehadiran seekor rubah kecil yang sedang menatap ke arah mereka. Ketika Toro baru mau membuka suara lagi, sesuatu menempel di wajahnya.

"Apa ini?! Aku tidak bisa melihat!" seru Toro berusaha mengambil barang itu tapi barang itu dengan gesit menghindari dari tangannya.

"Koni?!"

Rubah kecil itu meloncat dari satu wajah ke wajah yang lain lalu menginjak kedua mata mereka sehingga ketiga saudar kembar itu kehilangan kemampuan untuk melihat untuk sementara waktu. Menggunakan waktu itu, Koni berjalan menuju Sumizome lalu mengigit tali yang mengikatnya sampai putus.

Sumizome mengelus kepala Koni. "Terima kasih! Lepaskan yang lain juga!" perintahnya.

Koni langsung berlari untuk membuka tali yang lain.

Ketiga kembar itu sudah mendapatkan kembali penglihatan mereka. Ketika mereka menyadari yang membuat mereka kacau seperti itu hanyalah seekor rubah kecil, harga diri mereka terasa dicabik-cabik.

"Aku akan menguliti rubah itu!" seru Toro penuh amarah.

"A—aku mungkin akan memanggang dagingnya. Semoga dia tidak mengigitku," ujar Todo yang terlihat menyedihkan.

Toro langsung memukul kepala saudaranya. "Bodoh! Kalau sudah kukuliti, mana mungkin dia masih hidup!"

Menggunakan kesempatan di mana saudara itu masih bertengkar, Sumizome membentuk banyak kristal yang tipis dan tajam dari energi spiritualnya lalu menusukkannya ke arah mereka bertiga. Sesaat itu juga, pertengkarannya ditunda dan ketiga orang itu meloncat untuk menghindari serangan yang bertubi-tubi itu.

Karena Sumizome terlalu fokus pada menyerang, ia lupa untuk mengenali mereka dengan benar. Tanpa ia sadari, salah satu dari mereka sudah hilang dari pandangan Sumizome dan menangkap lengannya dari belakang.

Sumizome mau menyerang Toto yang ada di belakangnya tapi di saat yang bersamaan, Toro dan Todo yang ada di depannya maju untuk menyerang.

Rikuto yang talinya sudah lepas mau membantu tapi gerakannya terlalu lambat. Ia tidak akan sempat melindungi Sumizome.

"KON!" teriak Koni dan sebuah rubah besar menerjang ketiganya hingga merobohkan dinding ruangan itu.

Semuanya terdiam.

Ko—koni jadi besar?!

*****

Umeko yang memperkenalkan dirinya berdiri tenang di tempat. Semua orang yang ada di situ bersiap untuk menyerang lagi ketika Umeko melemparkan bola emas dan ayatsuri ke samping.

Sebuah bayangan terlihat di sampingnya dan membentuk seorang pria paruh baya yang berjenggot. Matanya juga hitam kemerahan yang berarti pria itu juga adalah anggota keluarga Ine. Pria itu menangkap bola emas dan ayatsuri lalu menelan bola emas itu ke dalam tubuhnya. Mata pria itu sedikit bercahaya ketika bola itu tertelan.

"Ada apa ini? Apa mereka adalah keluarga Ine yang membalas dendam pada Tomochika?" tanya Kazuma tapi melihat ayahnya yang gemetaran melihat kedua orang itu, sepertinya jawabannya adalah tidak.

"Siapa kau?!" tanya Eichi kepada pria itu.

Baru saja pria itu mau menjawab, dinding yang berada di antara mereka roboh dan tiga manusia beserta sebuah rubah besar dengan tinggi sepinggang manusia dewasa terbang keluar dari situ. Dari dalam lubang itu, Sumizome dan ketiga bocah ikut berlari keluar.

Searching for the Truth [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang