Chapter 01 (3)

244 32 3
                                    

Beberapa detik kemudian, segerombolan pria dengan pakaian yang berwarna warni mengikuti warna klannya itu melakukan atraksi yang meriah. Ada yang terbang di atas dan ada juga yang berjalan di atas tanah, mengeluarkan kilatan kekuatan spiritual mereka yang berwarna-warni mengundang teriakan-teriakan heboh dari para penonton.

Membuang-buang energi saja batin Sumizome yang mulai mengantuk. Apa gunanya atraksi seperti ini yang membuang energi spiritual. Jika ada sesuatu yang bahaya menyerang, mereka bisa saja sudah tidak memiliki sisa energi untuk melawan ancaman itu.

Ia mengamati pria-pria yang sedang melakukan atraksi itu. Mereka masih terlihat muda dan energik. Satu hal yang menyamakan mereka adalah ikat kepala berwarna abu-abu dengan corak gelombang air pada dahi mereka. Sepertinya itu adalah tanda bahwa mereka murid dari sekolah ini.

Tiba-tiba, beberapa alat musik dari kecapi, seruling, terompet, drum, dan masih banyak lagi berbunyi keras menyambut empat orang yang menggunakan baju besar setiap klan, terbang dari luar dinding arena menuju area tempat duduk khusus yang diberikan kepada para petinggi. Tentunya mereka adalah keempat kepala keluarga setiap klan sekarang. Sorakan semakin memenuhi arena itu.

"Ternyata kepala keluarga telah diganti...."

Melihat wajah keempat kepala keluarga itu, Sumizome tidak bisa menahan dirinya untuk berkomentar betapa mudanya mereka tanpa memikirkan apakah kemudaan mereka diakibatkan kekuatan spiritual mereka yang tinggi atau memang karena usia mereka yang memang masih muda.

Setelah keempat pria itu, terdapat empat orang lain lagi yang datang di belakang mereka. Sorakan semakin kuat terus menyerukan nama-nama mereka seperti sebuah idola. Sumizome yang melihat mereka hanya bisa tertegun dan menyipitkan matanya. Keempat pria itu adalah wajah yang ia kenal. Mereka adalah empat kepala keluarga pada masa ia menjadi kepala keluarga klannya dan orang-orang yang seumuran dengannya ketika ia masih hidup.

Ketika ia masih hidup, karena itu adalah masa sulit di mana selain mengusir makhluk-makhluk jahat yang ganas, para klan juga bermusuhan dan saling perang sehingga pada masa itu, anak-anak muda banyak yang sudah meninggal sebelum menemui usia dewasa mereka yaitu usia 16 tahun seperti Ren sekarang ini. Oleh karena itu, anak-anak seusia Sumizome sangatlah langka dan mereka cukup mengenali satu sama lain walaupun ketika mereka bertemu, yang akan mereka lakukan hanyalah berkelahi. Tidak terpikirkan olehnya bahwa keempat orang yang paling sering berkelahi itu akan melakukan perdamaian dan terbang bersama-sama di atas langit.

Sumizome merasa ingin muntah akan kenyataan ini.

Dari keempat orang itu, mantan kepala keluarga Ohayashi terlihat paling menua - namanya adalah Ohayashi Hiromori. Rambutnya sudah memiliki beberapa uban dan ekspresi wajahnya masih sama seperti dulu, takut-takut dan menggambarkan dirinya yang pecundang. Yang tidak berubah juga dari pria itu adalah kesukaannya pada kipas - ia juga sekarang menggunakan kipas yang warnanya sangat kontras dengan pakaian hijaunya yang terang - dan tubuhnya yang kurus kerempeng seperti kurang gizi.

Tiga yang lainnya masih memiliki rambut hitam yang mengkilau dan wajahnya yang cukup segar. Memang selain Hiromori, yang lainnya suka melatih kekuatan mereka. Mungkin itulah yang membuat mereka tetap bisa mempertahankan tingkat kekuatan spiritual mereka.

Kamida Eichi dengan wajah kekanakannya itu yang paling kontras dengan umurnya. Warna emas kuning yang menghiasi seluruh tubuhnya sangat menyilaukan dan kedipan sebelah matanya bisa membuat para wanita yang menonton, mimisan seketika. Wajahnya yang polos itu sangat kontras dengan reputasinya sebagai pria yang selalu bermain dengan wanita di mana pun ia berada.

Di samping Eichi, terdapat Samurakami Fuyuki yang seputih dan sedingin salju. Wajahnya selalu datar dan kaku dan kedinginannya itu didukung dengan baju putihnya yang bercorak kepingan salju dan corak-corak berwarna coklat di ujung-ujung bajunya terasa seperti tanah yang mengotori pakaian itu. Orang-orang yang melihatnya saja sudah bisa merasakan hawa-hawa dinginnya musim dingin.

Searching for the Truth [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang