Chapter 03 (2)

191 28 0
                                    

"Ine...?" Sumizome tanpa sadar menggumamkan pemikirannya.

"Sama seperti Anda," ujar Dai tanpa kehilangan senyumnya.

Alis Sumizome berkerut dalam. "Tidak mungkin seorang Ine bisa diterima apalagi oleh Higa Yuushu!" serunya tidak percaya.

Dai tertegun. Ia menatap Sumizome sebentar. "Anda sepertinya sangat mengenal tuan Yuushu."

Mulut Sumizome mengerucut kesal. "Aku tidak mengenal orang seperti itu!"

Dai hanya tersenyum. Ia berdiri dengan baskom dan segala obat luka di tangannya.

"Tuan Ren, tuan Yuushu memang keras kepala tapi bicaralah dengannya. Aku yakin ia akan mengerti bahwa kau bukan pelakunya walaupun mungkin butuh waktu yang lama."

"Kau tidak mencurigaiku?" Sumizome menatap aneh ke arah Dai.

Dai menggelengkan kepalanya pelan. Senyumnya dan tatapan matanya yang begitu hangat di arahkan padanya. "Entahlah ... aku hanya merasa tatapan mata Anda memancarkan kehangatan yang sedikit mengundang rasa rindu."

"Mengapa bisa begitu ya?" gumamnya kemudian dengan suara yang begitu kecil lalu keluar dari dalam ruangan.

Sumizome terdiam. "Rasa rindu...?" gumamnya bingung. Hatinya bergemuruh. Ia merasa bisa mendapatkan sebuah jawaban tapi ia tidak bisa menggapainya karena ada sesuatu yang kurang.

"Kon!" seru sebuah suara yang sangat imut.

Sumizome terlonjak kaget. Ia melihat ke sekelilingnya tapi tidak menemukan sesuatu yang menyebabkan bunyi itu.

"Kon!" seru suara itu lagi didampingi oleh rasa geli di badan Sumizome.

Rasa geli itu berpindah dari badan menuju wajah hingga Sumizome menggapai sumber geli itu dengan kedua tangannya yang terborgol. Ternyata itu adalah rubah kecil yang ia selamatkan di hutan.

"Kon!" seru rubah itu lagi. Wajahnya terlihat begitu bahagia melihat Sumizome.

Hatinya sedikit menghangat mendengar bunyi itu. Sudah begitu lama ia tidak melihat seseorang(?) begitu bahagia melihat keberadaannya. Tanpa bisa ditahan, ia mengelus kepala lembut rubah itu yang juga begitu menikmati elusannya.

"Kau lucu sekali!" Sumizome tidak bisa menahan dirinya untuk tidak tersenyum-senyum sendiri.

Sudah kuputuskan! Rubah ini akan menjadi peliharaanku!

Berpikir sejenak, ia berseru, "Mulai sekarang, namamu adalah Koni!"

Terlihat bahagia, Koni berseru 'kon' beberapa kali sambil meloncat-loncat ringan.

*****

Yuushu duduk di sebuah kursi mewah dengan dahi yang berkerut dalam. Yang lain duduk di sekitar sebuah meja melingkar yang lebar dan luas serta mewah. Ruangan rapat itu memiliki suasana yang begitu menyesakkan napas hingga beberapa pendamping yang datang bersama tuannya hampir menahan napasnya tanpa sadar.

Sebuah pukulan kasar pada meja bergema keras di dalam ruangan. "Katakan sekali lagi, Yuushu!" seru Kamida Eichi dengan wajah murka. Ia sudah berdiri dan berjalan mendekati Yuushu untuk memukul pria itu jika adiknya, Tomochika, yang duduk di sebelahnya tidak berusaha menahannya.

Yuushu memejamkan matanya seraya menghela napas. Ia menahan emosinya agar tidak meledak. "Kubilang, anak bernama Higa Ren itu akan menjadi tanggung jawab klan Higa! Aku tidak akan membiarkan kalian untuk ikut serta dalam hal ini karena aku tidak percaya dengan kalian!"

Mendengar itu, Eichi yang telinganya sudah panas memukul meja sekali lagi. "Kau! Kami bahkan lebih tidak mempercayai kalian! Kau lupa kenyataan bocah itu dari klan Higa?! Bahkan kalian lebih mencurigakan jika tidak membiarkan kami menangani masalah ini juga!" serunya kesal.

Searching for the Truth [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang