Chapter 14

137 21 1
                                    

Kediaman Ohayashi berada di tengah-tengah kota Kusa. Kediamannya begitu luas dan hijau, penuh dengan tanaman dan ditata dengan rapi. Bahkan tiang-tiang penyangga bangunan pun dililiti oleh tanaman-tanaman dengan bunga yang indah mekar di sana.

Pagi itu, Yuushu dan yang lainnya beserta Kazuma terbang menuju ke kota Kusa. Karena kota itu dekat dengan desa, mereka hanya membutuhkan setengah jam untuk sampai di kediaman ini.

Sesampainya di sana, beberapa bawahan klan Ohayashi menyapa mereka dan mengantarkan mereka ke ruangan rapat. Selama perjalanan ini, Sumizome tidak berkomunikasi sama sekali dengan Yuushu.

Memang bukan hal yang aneh, tapi itu tetap mengundang tatapan heran dari para bocah. Hanya saja, para bocah tidak bermaksud mencampuri urusan mereka sehingga mereka memutuskan untuk tidak bertanya mengenai hal itu.

Di dalam ruang rapat, sudah duduk semua pemimpin dan mantan pemimpin keempat klan beserta beberapa bawahan terpercaya. Dai juga sudah berada di dalam ruangan. Sepertinya mereka yang ada di ruangan ini sudah sampai di sini kemarin malam.

Eichi langsung menatap tajam ke arah Sumizome ketika ia muncul di dalam ruangan. Banyak orang juga terkesiap melihatnya, tidak percaya dengan mata mereka. Memang mereka telah mendengar itu, tapi sebelum melihat sosoknya, mereka masih merasa itu hanyalah seperti cerita legenda.

Sumizome tidak menghiraukannya. Yang ia amati sekarang adalah Kamida Tomochika, hanya dia. Pria bermuka dua itu melihat dirinya dan menyapanya dengan senyum ramah. Sumizome merasa ingin memuntahkan semua isi perutnya ke wajah itu.

Menyadari sifat bermusuhan Sumizome, Yuushu menatap tajam ke arahnya. Ia memberi isyarat untuk tidak melakukan sesuatu yang aneh atau Sumizome tidak akan selamat tapi Sumizome hanya mencueki itu dan duduk di tempat yang sudah di sediakan untuknya. Tempat itu posisinya sangat buruk yaitu di sebelah Yuushu.

"Hmm ... sungguh mengharukan. Sampah dari Ine datang menggunakan baju klan Higa. Kau benar-benar menjadikan sampah itu menjadi anggota klanmu, Yuushu yang mahabenar?" singgung Eichi.

Alis Yuushu berkedut sedangkan Sumizome cukup kagum melihat Eichi yang begitu berubah. Bocah yang hanya selalu mengaguminya benar-benar sangat membencinya sekarang. Alasannya tidak perlu ia sebutkan lagi.

"Siapa yang ingin masuk ke dalam klan yang selalu menyerukan keadilan dan kebenaran tapi ternyata prakteknya itu bagaikan sampah!" seru Sumizome menyinggung Yuushu lagi.

Alis Yuushu semakin berkedut. "Aku juga tidak akan menerima sampah dari segala sampah ke dalam klanku! Bahkan memberinya pakaian klanku saja aku sudah sangat keberatan! Ini adalah sesuatu yang terpaksa aku lakukan." Yuushu tidak mungkin membiarkan dirinya diserang saja.

"Su—sudahlah, bukan ini kan yang ingin kita bahas?" Naoto berusaha menarik kembali arus pembicaraan ke tujuan asli.

"Hm! Aku hanya meminta agar semua klan diberi hak untuk terlibat dalam masalah mengenai Ine Sumizome ini!" Eichi kembali membuka suara.

"Aku sudah memberikan kalian hak untuk mengawasinya juga!" seru Yuushu merasa masalah ini sudah selesai dibahas.

"Tidak melalui bocah-bocah itu! Kau tahu sampah itu pandai membolak-balikkan kata-katanya! Entah dusta apa yang ia keluarkan kepada bocah-bocah itu. Mereka bahkan bisa menjadi mempercayainya tanpa syarat!" seru Eichi.

"Seperti dirimu?" singgung Yuushu mengingatkan Eichi pada sosoknya yang masih muda.

"Bangsat kau Yuushu!" Eichi langsung marah. Wajahnya merah padam.

"Kakak!" Tomochika berusaha meredam kemarahannya.

Suasana menjadi sangat tegang. Di dalam ketegangan itu, Hiromori dengan takut-takut membuka suara.

Searching for the Truth [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang