Kalau kalian bertanya "mengapa aku melakukan ini ?" Aku akan menjawab dengan kalimat tanya pula yaitu "mengapa aku sampai melakukan hal seperti ini ?".
Dan kalimat-kalimat lain seperti "apa bagusnya bunuh diri kau akan masuk neraka pada akhirnya" dan aku punya kalimat yang lebih baik dari itu yaitu "aku bunuh diri dan bagusnya aku akan berhenti melawan lelahnya hidup ini, dan setiap tindakan pasti sudah pasti aku sendiri yang menaggung akibatnya jadi apa salahnya".
Atau hal-hal lain seperti "apa alasanku bunuh diri" kalau kalian balik pertanyaan itu pada diri kalian yang katanya "normal" apa jawaban dari itu ? Alasan ? Tanya pada diri kalian yang lebih dewasa dari ku mengapa aku sampai melakukan hal yang begitu buruk seperti ini.
Keluarga yang telihat sangat hangat tapi padahal tak satupun dari mereka mengerti diriku, semuanya sangat dingin didalam.
Kehangatan keluargaku hanyalah topeng masyarakat dan ketahuilah setiap orang itu serakah begitu juga kedua orang tuaku.
Manusia itu serakah jika orang tua ingin anak yang pandai, sukses dan bisa dibanggakan maka anakpun ingin orang tua yang hangat dan pengertian.
Tapi orang tuaku hanya ingin menyombongkan diri mereka tanpa tahu perasaan sang anak itu lah yang sering terjadi akhirnya, sedangkan sang anak yang dari kecil tidak dapat kehangatan dan pengertian orang tua akan mengalami beban mental untuk membuat orang tua bangga padanya.
Dan aku hanya minta satu kalimat saja dari kalian yaitu " Yewonie are you oke ?" Atau "Yewonie apa kau baik-baik saja" dan aku akan menggeleng dan dapat pelukan dari kalian, kalian mengelus punggungku dan bilang "tak apa-apa" itu yang selalu tergambar dari pikiranku dihidup yang mengerikan ini, tapi sampai aku mati aku tidak pernah mendengar kata itu dan diperlakukan seperti itu.
Itu hanya terdapat difilm dan aku tak percaya bahwa hal itu benar-benar ada dikehidupan nyata.
Orang-orang bilang rumah itu surga, rumah adalah tempat terbaik tapi untukku rumah ini seperti penjara.
Penjara bagi mentalku, dan penjara bagi pikiranku.
Mungkin karena aku bukan anak yang pandai menghargai hidup ini, aku selalu merasa kesepian dan tak pernah bersuyukur dan selalu merasa bahwa selama ini aku adalah seorang tahanan dibalik jeruji besi, sel penjara yang dingin dan tahanan yang berdosa besar.
Kalian yang membaca ini, terima kasih untuk waktu berharga kalian untuk membuangnya dengan membaca surat tak penting ini. Aku memang suka diperhatikan tapi selama hidupku tak ada yang memperhatikanku dan membuatku nyaman dengan diriku, aku terus merasa sesak dan tak nyaman dengan hidup ini dan terus berpikir untuk menghilang selama-lamanya.
Aku sudah mencoba menyamankan diriku dengan kesibukan lain tapi itu tidak cukup membuatku senang dan aku tidak pernah puas dengan hidupku. Kepalaku terus sakit, dadaku terus sesak dan tubuh ku semakin malas melakukan hal-hal lain sampai akhirnya ini yang kulakukan saat semua orang pergi meninggalkanku dipenjara megah membosankan ini sendirian.
Kutulis surat ini dengan tinta warna kesukaanku yaitu hitam, sepi dan gelap seperti pesaaanku semasa hidup.
Jika Tuhan mampu mengerti diriku, tolong jangan sampai surat ini benar-benar dibaca oleh kedua orang tuaku ataupun orang lain, aku juga cukup takut melakukan ini dan jikapun ini memang sampai pada mereka disebelah jasadku aku mohon biarkan aku masuk dalam neraka mu Tuhan karena aku sadar bunuh diri adalah dosa terbesar manusia yang lelah hidup sepertiku.
Jangan menyalahkan siapa pun, ini keputusanku jadi hiduplah dengan bahagia wahai kalian, terima kasih dan maafkan aku.
Aku tidak pernah berpikir dewasa dan malah mempermalukan kalian seperti ini. Tapi ini hanya sebentar kalian akan benar-benar melupakan hal ini setelah beberapa bulan dan orang-orangpun seperti itu.
Jadi kuharap kalian terus hidup dengan bahagia seperti dulu, sayangnya kebahagian kalian bukan kebagianku jadi kita bertentangkan akan itu sampai akhirnya aku lelah dan melakukan hal yang paling dibenci Tuhan seperti ini.
Maaf... aku mengecewakan kalian.
Aku menyayangi kalian, hiduplah dengan bahagia.
Kau harus hidup bahagia jika kau selamat.
Salam sayang
Kim Ye Won
19 Agustus 1998.⏳⏳⏳
Wed, 19 August 2020.
Mian for typo...
KAMU SEDANG MEMBACA
-Sandglass-
FanfictionSaat membaca buku harian seseorang itu hal yang "sangat menyengakan", rasanya seperti membaca novel. Kalau kalian bertanya "mengapa aku melakukan ini ?" Aku akan menjawab dengan kalimat tanya pula yaitu "mengapa aku sampai melakukan hal seperti ini...