Halaman 7 : Tentang Dia

94 22 6
                                    

Aku Mencintainya, dia cinta pertamaku. Kim Taehyung, bocah kecil yang selalu membuatku kesal tapi sangat kusayangi dan juga kucintai.

Sama sepertiku dia juga mencintaiku, kami menghabiskan hari bersama setelah aku lulus dari SMA, dia satu-satunya orang yang paling mengerti diriku tapi sayangnya orang tuanya tak menyukaiku.

Taehyung hanya diasuh oleh neneknya tapi setelah neneknya meninggal dia pindah kerumah ayah dan ibu sambungnya sedangkan ibu kandungnya sudah meninggal, ibu sambungnya tak menyukaiku. Dia ingin Taehyung menikah dengan wanita pilihannya.

Sampai akhirnya aku hamil, aku sangat senang. Aku memberitahu Taehyung dan dia juga senang dia bilang akan segera menikahiku tapi aku masih kuliah dan tak bisa untuk jauh dari keluargaku.

Sampai akhirnya ibu dan ayahku tahu jika aku hamil, dan mereka sangat malu. Mereka malu sampai terus membujukku untuk menggugurkan bayi yang kukandung, tapi aku tak mau ini bayi ku dan aku harus mempertahankannya tak akan kubiarkan seseorang merebutnya.

Taehyung datang kerumahku dan meminta izin untuk menikahiku tapi kedua orang tuaku menolak, mereka sudah sangat malu pada tetangga dan akhirnya mereka menyuruhku pergi. Aku pergi saat perutku sudah mulai besar dan aku kehilangan Taehyung, dia tiba-tiba menghilang.

Sampai akhirnya aku menelpon Jimin dan menangis, dia datang menemuiku lalu menyuruhku untuk tinggal dirumah ini. Dan akhirnya kami tinggal bersama awalnya sangat biasa saja atau bahkan terkesan normal.

Tapi seminggu setelah itu banyak orang datang kerumah ini dan meneriakiku dengan semua sebutan tak pantas, Jimin meredam amarah mereka tapi dia juga kena akibatnya dia dipukul sampai kepalanya berdarah.

Aku sangat berhutang pada Jimin, dia yang selalu ada untukku. Dia bahkan menanggung semua makian dan cacian orang-orang tentangku, dia bahkan menikahiku dan membuatku senyaman mungkin.

Tapi tak ada yang menerima kami disini, aku terus sembunyi digudang karena orang-orang sangat kasar. Aku sedang hamil muda ditambah situasi yang tak mendukung ini membuatku semakin stres dan tak bisa berpikir dengan baik.

Tuhan jika aku mati apa semua akan baik-baik saja...

-Sandglass-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang