"Loh, kenapa Mbak?" tanya Yoshua ketika menemui geng sekretaris untuk makan siang dan kepala Lulu terkulai lemah di pundak Sera.
"Leadernya iKon, kena skandal dan keluar group," jawab Sera
"Waduh!" Fanya yang baru datang, begitu mendengar jawaban itu langsung ikut memeluk Lulu. "Sabar ya, Lu... ya ampun, makan siang ini biar Yoyo yang traktir,"
"Dih, jadi gue kena," kata Yoshua tapi begitu melihat wajah melas Lulu segera mengangguk, "Iya, iya, mau pesan apa? batagor, siomay, atau soto?"
"Nasi padang, nasinya dua sendok makan, rendangnya tiga potong yang gede-gede, sama kerupuk kulit dua bungkus," kata Lulu sembari menegakkan tubuhnya.
"Ini sih lo cuma mau ngegadoin lauk aja, dih!" kata Yoshua tapi kembali mengangguk saat Lulu memasang wajah yang lebih melas, "Oke, ini ya, Abang Yoyo belikan ya,"
"Yo, gue sekalian, nasi padang juga, nasi setengah, lauknya ayam bakar, sambelnya banyakin, kalau boleh tuang semuanya," kata Fanya, mengulurkan uang lima puluh ribuan.
"Aku juga, Yo, nasi padang, nasi setengah, lauknya telur balado aja, nggak usah pakai sambal, tapi sayurnya banyakin, pakai kuah rendang," imbuh Sera, ikut mengulurkan uang sejumlah harga pesanannya.
Yoshua yang masih berdiri di tempatnya, memandang ketiga perempuan itu dengan helaan napas panjang, "Ada kalanya gue ini menyesal jadi sobat pengertian buat kalian,"
"Iya, iya, sana, menyesalnya sambil ngantri, keburu lapar ini," usir Fanya
Yoshua mengambil uang dan beranjak, mengulang rentetan pesanan teman-temannya lalu memesan untuk dirinya sendiri. Karena anggaran makan siangnya selama dua hari sudah terpangkas untuk mentraktir Lulu, Yoshua memilih makan siang dengan bakso malang.
"Ah, saya juga mau itu," kata suara di samping Yoshua.
Yoshua menoleh dan mendapati Pascal ikut memesan menu yang sama, "Siang, Pak."
"Siang, itu geng kamu kenapa suram begitu?" tanya Pascal saat mengedarkan pandangan dan mendapati tiga perempuan duduk berimpitan.
"Oh, idolnya Lulu kena skandal terus keluar dari grup," jawab Yoshua lalu mengambil air mineral, Pascal begitu saja membantunya, membawakan dua botol yang tersisa. "Bapak mau gabung makan siang lagi?" tanya Yoshua, sudah lima kali Pascal melakukan ini.
"Saya nggak ada partner makan siang," jawab Pascal.
Yoshua menghela napas, entah kenapa ia sudah tersugesti, setiap kali ia makan siang bersama bosnya ini, sore nanti pasti ada saja pekerjaan yang tiba-tiba bermasalah. Tapi masa mau menolak keberadaan bos sendiri? bisa-bisa Yoshua yang ditendang pergi.
Ketiga perempuan itu ternyata sedang video call dengan Masayu, Lulu dengan kesedihan mendalam bercerita tentang B.I. sang leader iKon yang memutuskan hengkang dari grupnya. Masayu dengan sabar memberi pengertian bahwa di dunia hiburan, skandal itu pasti berlalu, Masayu mencontohkan eksistensi Big Bang yang meski diterpa skandal, tetap bisa bertahan.
"Tapi ini beda, Mas... B.I. keluar, cabut dari iKon... gue kan maunya OT7," isak Lulu.
Pascal menyipitkan mata dan Yoshua segera memberi penjelasan, "OT7 itu artinya one true seven, Pak... itu dukungan untuk grup dengan tujuh anggota member yang utuh,"
Pascal hanya mengangguk-angguk, tidak tampak ingin memahami.
"Ah, nanti lagi ya, Mas... Bos join ke meja makan kita, nggak enak kalau gue tetangisan," kata Lulu saat Pascal sudah mendekat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Office Mate (PUBLISHED by Karos Publisher)
ChickLitSEBAGIAN CERITA TELAH DIHAPUS SEHUBUNGAN DENGAN KEPENTINGAN PENERBITAN [Bab 18 s.d. akhir] Office Mate (bekerja, bercerita, jatuh cinta) -- Fanya, Sera, Lulu dan Yoshua adalah para sekretaris yang bekerja untuk Pasque Techno, perusahaan penghasil pe...