26. HASHMI

10.7K 1.8K 565
                                    

HASHMI
--

"Yoyo tadi kenapa teriak-teriak, Fan?" tanya Lulu saat mereka pulang. Teriakan Yoshua tadi sebenarnya agak mengagetkan Lulu, saat pulang bahkan masih memegangi kepala sembari meminta maaf. Lulu bingung kesalahan apa yang Yoshua lakukan.

"Nggak kenapa-kenapa," jawab Fanya lalu menoleh Lulu, menatap serius. "Lu, menurut lo, Yoyo tuh cowok kayak apa sih?"

Lulu mengerutkan kening. "Yoyo ya Yoyo, kayak apaan?"

"Nggak, cowok tuh selalu ada bedanya, kayak di EXO ada Sehun, Kai, Chen dan lo pilihnya Chanyeol, pasti ada alasannya kan?"

Lulu mengangguk, "Gue berdebar aneh, unik, kalau pas line Chanyeol di lagu, terus-"

"Nah! Lo berdebar aneh dan unik gitu nggak kalau pas sama Yoyo? Berdua gitu?"

"Enggak, biasa aja, jantung sehat."

Fanya meringis, "Lo pernah nggak sih lihat Yoyo sebagai cowok?"

"Dia emang cowok, Fanya."

"Maksud gue yang suatu saat bisa lo pacarin gitu? Lo gandeng dengan tujuan buat mesra-mesraan? Pernah nggak hal-hal kayak gitu terlintas di pikiran lo?"

Lulu terdiam tapi sejenak kemudian menggeleng. "Nggak kayaknya, gue tahu kok selera ceweknya Yoyo yang semacam Masayu gitu, smart, seksi, cakep dan satu selera humor."

"Apanya satu selera humor?"

"Iya, kalau lo bikin kelakar gitu, mereka bisa ketawa sama-sama, sementara gue kadang bingung, maksudnya apaan, harus mikir dulu." Lulu kemudian tertawa sendiri. "Kadang udah mikir aja, gue tetep nggak ngerti, hahahaha..."

Fanya jadi ikut tertawa mendengarnya, "Itu karena lo masih polos aja sih, Lu." Fanya kemudian mengganti topik, "Emm... terus soal yang dijodohin sama lo, siapa tuh?"

"Gue belum tahu siapa orangnya, tapi pasti cowok sih."

Fanya heran dengan betapa polosnya Lulu, "Iya, cowok! Masa manusia setengah jadi."

"Kayaknya ini karena Bang Lindan dapat tugas ke Jepang, terus Bang Loka udah mulai sibuk urus rumah barunya, mau pindah ke sana habis menikah."

"Bang Lakhsya?" Fanya menanyakan abang terakhir Lulu.

"Dia pulang ke Palembang, soalnya Bang Lindan atau Bang Loka nggak mau urus usaha." Lulu menghela napas panjang, "Orangtua gue tuh mau total pensiun, masa jabatan juga udah berakhir... pengin santai-santai, terus maunya isi kegiatan dengan gendong cucu."

"Bapak sama kanjeng ibu juga gitu tuh, katanya begitu punya cucu, pensiun."

"Iya, tapi bukan berarti terus bikin acara perjodohan buat gue kan? Waktu gue protes kenapa buru-buru, katanya biar waktu foto keluarga di nikahan bang Loka semua udah berpasangan, bang Lindan sama bang Lakhsya ternyata punya cewek tau!"

Fanya justru heran karena Lulu berpikir kakak-kakaknya masih jomblo, "Ya, mana mungkin cowok kayak abang-abang lo jomblo... udah ganteng, kaya, punya jabatan pula."

"Ya, habis nggak pernah dikenalin, malah sibuk ngurusin gue mulu."

"Gimana nggak ngurusin, orang lo anak cewek satu-satunya, bungsu pula." Fanya jelas tahu bagaimana Lulu diperlakukan. "Eh, tapi abang-abang lo biasa aja ya sama Yoyo."

Office Mate (PUBLISHED by Karos Publisher)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang